Berita Terbaru

Pohon Tumbang Akibat Derasnya Hujan dan Angin Kencang

VOKALOKA.COM, Bandung – Musim hujan disertai dengan angin kencang menyebabkan sejumlah kejadian yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah insiden pohon tumbang di Kelurahan Cipadung Wetan pada hari Minggu (01/12/2024). Kelurahan Cipadung Wetan kerahkan pasukan Gober (Gorong-gorong dan Kebersihan) untuk membersihkan pohon yang tumbang. 

Karsa, salah satu petugas gober yang ikut membantu membersihkan pohon yang tumbang, menjelaskan bahwa pohon tersebut tumbang pada hari Minggu sore saat hujan deras disertai angin kencang melanda. "Ya, ini kejadiannya kemarin sore. Kemarin kan hujan deras terus anginnya kencang tuh, jadi deh pohon ini tumbang," ujar Karsa.

Insiden ini sempat mengganggu akses jalan warga setempat sebelum ditangani oleh tim pasukan Gober. Karsa menambahkan bahwa timnya langsung dikerahkan ke lokasi setelah menerima laporan dari warga. "Kami langsung datang setelah dapat laporan. Pohon yang tumbang cukup besar, jadi butuh waktu untuk memotong dan membersihkannya agar jalan kembali normal," jelasnya.

Sementara itu, Toto yang juga tergabung dalam tim Gober, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem seperti ini menjadi perhatian serius. "Ini bukan kejadian pertama. Kami mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama terhadap pohon-pohon besar yang sudah tua atau berpotensi tumbang," katanya.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Hingga berita ini ditulis, akses jalan sudah kembali normal berkat kerja cepat dari pasukan Gober Kelurahan Cipadung Wetan.

Reporter: Rizki Herdiansyah

Jumsih di Kelurahan Sukapura, Lebih dari Sekadar Membersihkan

VOKALOKA.COM, Bandung - Program Jumat Bersih (Jumsih) yang dilaksanakan di Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga. Lebih dari sekadar kegiatan membersihkan lingkungan dari sampah dan kotoran, Jumsih telah berkembang menjadi wadah bagi untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan rasa memiliki terhadap lingkungan tempat tinggal.

Asih, salah seorang warga yang aktif mengikuti kegiatan Jumsih, mengungkapkan bahwa Jumsih itu bukan hanya soal membersihkan got atau jalan. Namun, ini adalah momen bagi seluruh warga untuk berkumpul, bergotong royong, dan menjaga lingkungan bersama-sama. Selain itu, kegiatan ini juga membuat lingkungan sekitar mereka menjadi lebih bersih dan nyaman untuk dihuni.

Agus, selaku Ketua RT 03, juga merasakan dampak positif dari program ini. "Sejak program Jumsih rutin dilaksanakan, lingkungan di RT kami menjadi jauh lebih bersih dan sehat. Warga juga lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Selain itu, Jumsih juga menjadi sarana untuk mensosialisasikan berbagai program pemerintah, seperti pemilahan sampah dan pembuatan kompos," ungkapnya.

Bagi anak-anak, Jumsih adalah kesempatan untuk belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Mereka diajak untuk ikut serta dalam kegiatan membersihkan lingkungan dan diberikan pemahaman tentang dampak buruk sampah. "Anak-anak sangat antusias mengikuti Jumsih. Mereka senang bermain sambil belajar tentang kebersihan," kata Ani, seorang guru PAUD di wilayah Sukapura.

Melalui program Jumsih, warga Sukapura Kiaracondong telah membuktikan bahwa dengan gotong royong dan kepedulian yang tinggi, lingkungan yang bersih dan sehat dapat terwujud. Ani mengungkapkan juga bahwa Jumsih tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kekompakan antar warga.


Reporter: Resvy Sahidah Umaroh


Kelurahan Pasir Biru Gelar Sosialisasi Perlindungan Anak kepada Masyarakat Setempat

VOKALOKA.COM, Bandung - Kelurahan Pasir Biru mengadakan sosialisasi bertema "Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat" yang dihadiri oleh masyarakat setempat, termasuk orang tua, tokoh masyarakat, serta pihak-pihak terkait lainnya. Kegiatan ini berlangsung di lapangan olahraga yang terletak di belakang kantor kelurahan, Rabu (13/11/2024). 

Sosialisasi ini digelar karena maraknya kasus kekerasan terhadap anak serta kurangnya pemenuhan hak-hak anak. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak dan menciptakan lingkungan yang aman serta mendukung tumbuh kembang anak.

Materi sosialisasi disampaikan oleh Cucu, anggota dari Dinas Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan. Dalam paparannya, Cucu menyampaikan bahwa perlindungan anak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Cucu juga menekankan materi tentang upaya perlindungan anak, peran masyarakat, berbagai bentuk kekerasan terhadap anak, cara-cara pencegahan dan juga penanganannya. Selain itu, di akhir acara ada sesi diskusi antara narasumber dan masyarakat, sehingga mereka berperan aktif dalam sosialisasi ini. 

"Perlindungan anak adalah tugas kita bersama, mulai dari keluarga, lingkungan, hingga sekolah-sekolah yang terkait. Kita sebagai orang tua harus selalu memastikan bahwa anak-anak kita tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan mereka. Hal ini memerlukan koordinasi antara orang tua, guru dan juga teman-temannya agar mereka bisa terpantau dengan baik," jelas Cucu.

Dia juga menambahkan, "Orang tua juga harus memberikan hak-hak anak, biarkan mereka berkreasi dan berkarya sesuai dengan apa yang mereka bisa. Jangan pernah kita memaksa mereka terhadap apapun. Karena pada hakikatnya semua anak memiliki potensi, namun setiap potensi yang mereka miliki itu tidak selalu sama dengan anak yang lain. Maka dari itu kita sebagai orang tua mesti selalu mendukung apapun pilihan mereka, selama hal itu baik maka doronglah mereka," ujar Cucu. 

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Aan, Sekretaris Lurah, yang menilai bahwa sosialisasi ini memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Respon masyarakat yang hadir memberikan sangat baik, terlihat dari antusiasme mereka selama sesi diskusi di akhir acara.

Reporter : Siti Nabilatul Zahro Salsabila

Kelurahan Sukapura, Kiaracondong Sukses Jalankan Program Bank Sampah

VOKALOKA.COM, Bandung - Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, terus berkomitmen menjaga kebersihan lingkungan melalui program bank sampah. Inisiatif yang digagas oleh Usman Kartawijaya selaku Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Kasi Ekbang) ini telah berjalan sejak tahun 2023 dan berhasil mengumpulkan sampah layak jual sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Program bank sampah bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) serta memberikan nilai tambah pada sampah yang dapat dimanfaatkan kembali. Warga diajak memilah sampah rumah tangga mereka menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual, seperti plastik, kertas, dan logam, kemudian disetorkan ke bank sampah untuk dikelola.

"Kami sangat mengapresiasi antusiasme warga dalam mengikuti program bank sampah ini," ujar Rendy, selaku penyelenggara program bank sampah di Kelurahan Sukapura. Rendy juga menambahkan "Setiap kilogram sampah yang terkumpul akan dikonversi menjadi uang dan disimpan sebagai tabungan atas nama warga yang menyerahkan sampah tersebut."

Uang hasil penjualan sampah dapat diambil oleh warga pada waktu tertentu. Selain mendapatkan keuntungan finansial, program bank sampah juga berdampak positif pada lingkungan. Penumpukan sampah berkurang, kualitas udara membaik, dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, program bank sampah di Kelurahan Sukapura, Kiaracondong, juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah yang benar. Melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan, warga diajarkan cara memilah sampah, mengolah sampah organik menjadi kompos, dan memanfaatkan sampah anorganik menjadi produk yang bernilai tambah.

Rendy juga mengungkapkan bahwa keberhasilan program bank sampah di Kelurahan Sukapura menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain. Program ini membuktikan bahwa pengelolaan sampah yang baik dapat memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.


Reporter: Resvy Sahidah Umaroh


Maggot BSF, Solusi Atasi Masalah Sampah di Kelurahan Sukapura

VOKALOKA. COM, Bandung - Sejak tahun 2023, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong telah melaksanakan program inovatif dalam pengelolaan sampah organik dengan memanfaatkan maggot. Program ini telah terbukti efektif dalam mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) sekaligus memberikan manfaat signifikan bagi lingkungan.

Maggot, atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF), memiliki kemampuan luar biasa dalam mengurai sampah organik menjadi pupuk organik yang kaya nutrisi. Sampah organik seperti sisa makanan, sayuran busuk, dan daun-daun kering diberikan sebagai pakan bagi maggot. Dalam waktu singkat, maggot akan mengonsumsi sampah tersebut dan menghasilkan kascing, yaitu kotoran maggot yang kaya akan nitrogen, fosfor, dan kalium. Kascing ini kemudian digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanaman.

Selain mengurangi volume sampah organik, program maggot juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Kascing yang dihasilkan dapat dijual sebagai pupuk organik, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga. Selain itu, budidaya maggot juga dapat membuka peluang usaha baru, seperti produksi pakan ternak dari maggot kering.

Pengelolaan program maggot di Kelurahan Sukapura Kiaracondong dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah kelurahan, warga masyarakat, dan kelompok swadaya masyarakat (LSM). Pemerintah kelurahan berperan dalam menyediakan fasilitas dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Warga berperan aktif dalam memilah sampah organik dan memberikannya ke tempat pengolahan maggot. Sementara itu, LSM berperan dalam memberikan pendampingan teknis kepada masyarakat dalam budidaya maggot.

Keberhasilan program maggot di Sukapura Kiaracondong menjadi contoh yang baik bagi daerah lain. Program ini membuktikan bahwa pengelolaan sampah organik dapat dilakukan dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan demikian, lingkungan menjadi lebih bersih, masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi, dan ketergantungan pada TPA dapat dikurangi.


Reporter: Resvy Sahidah Umaroh




Berita

Vokanews

Pendidikan

VokaEducation

Olahraga

Vokasport

Agama

VokaAgama

Wisata

Vokawisata

Sastra

Vokasastra

Opini

Vokaopini

Life Style

Vokalifestyle