Showing posts with label Vokaopini. Show all posts
Showing posts with label Vokaopini. Show all posts

Challenge and Response pada Upacara Adat Seren Taun di Kampung Sodong, Ciamis


Introduction

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan terdiri dari berbagai suku yang memiliki budaya yang beragam. Namun kesadaran  nasionalisme,  nilai-nilai budaya nasional, dan tradisi  belum tertanam di benak masyarakat Indonesia. Keadaan  ini membuat nilai-nilai keindonesiaan sampai ke akar-akarnya dan mencari sumbernya.

Di zaman modern, kearifan lokal semakin tertindas dan terlupakan. Orang cenderung menganggap sesuatu yang diimpor dari peradaban Barat sebagai hal yang modern. Menjadi modern adalah suatu keharusan agar bisa bersaing dengan negara-negara modern di dunia. Modernitas adalah tujuannya. Meskipun tujuan menjadi bangsa modern mungkin sama bagi seluruh umat manusia, namun cara mencapainya mungkin berbeda dan hasil modernisasi juga mungkin berbeda. Perbedaan modernitas merupakan warisan gagasan lokal yang telah ada di setiap daerah selama berabad-abad.

Pembelajaran dasar-dasar cara berpikir lokal memberikan pemahaman bersama tentang kehidupan berbangsa dengan cara berpikir lokal yang sangat beragam. Hidup bersama di Indonesia memerlukan saling memahami kearifan lokal. Memaksakan gagasan lokal tertentu kepada orang lain dapat dengan mudah menimbulkan kesalahpahaman.

Masyarakat adat setempat mempunyai kewajiban untuk kembali pada jati dirinya dengan menggali dan memaknai nilai-nilai luhur budaya yang ada sebagai sumber  kearifan lokal. Upaya ini harus dilakukan untuk mengungkap makna substantif kearifan lokal. Oleh karena itu, masyarakat harus mengembangkan kesadaran, integritas, seperangkat nilai-nilai budaya yang luhur, dan mensosialisasikannya menjadi prinsip-prinsip kehidupan yang bermartabat.

Dalam rangka menggali dan melestarikan nilai kearifan lokal, masyarakat desa Sodong Tambaksari Ciamis, anggota masyarakat adat atau komunitas Geger Sunten, melestarikan budaya tradisional yang merupakan adat masyarakat setempat dengan cara menjalankan praktek-praktek adat, salah satunya adalah “Seren Taun”.

Method

Manusia dalam hidup bermasyarakat banyak mendapatkan tantangan. Dari setiap tantangan tersebut pasti akan menimbulkan respon, baik respon positif maupun negatif seperti dikatakan oleh Arnold J. Toynbee seorang sejarawan Inggris yang lahir tahun 1889, yang menggemparkan sejarah dunia dengan karangannya: A Study Of History terdiri dari 12 jilid yang tebal. Teori Toynbee didasarkan atas penyelidikan berbagai kebudayaan di dunia, yang berpandangan bahwa kebudayaan akan berkembang dan mencapai puncaknya kemudian akhirnya menghasilkan sesuatu yang gemilang. Kesimpulan dari teorinya adalah bahwa dalam gerak sejarah tidak terdapat hukum tertentu yang menguasai dan mengatur timbul tenggelamnya kebudayaan-kebudayaan dengan pasti.

Arnold J. Toynbee telah memperkenalkan sejarah dalam kaitan dengan teori Challange and Response. Berdasarkan teori tersebut, budaya bisa muncul karena tantangan dan respon antara manusia dan alam sekitarnya, serta pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan oleh sebagian kecil pemilik kebudayaan. Selain itu menurut Arnold J. Toynbee tantangan dan respon muncul akibat dari adanya kausalitas baik dalam ide, wacana, maupun gerak.

Tantangan dan respons adalah teori mengenai dialektika sejarah dan budaya akibat kausalitas dari adanya tantangan dan respons, baik dalam ide, wacana, maupun gerakan. Gerak siklus sejarah (yang mengikuti proses lahir-berkembang-runtuh) yang dirumuskan dalam teori Challenge and Response, bahwa peradaban modern selanjutnya mengalami kehancuran karena ide progresivisme bertentangan dengan hakekat nature (alam).

Teori ini mengatakan setiap gerakan sejarah timbul karena ada rangsangan, sehingga akan muncul reaksi yang melahirkan perubahan. Rangsangan ini cenderung dilakukan oleh segelintir orang yang dinamakan sebagai kelompok minoritas dominan.

Pertumbuhan peradaban tergantung pada perilaku minoritas (elite) kreatif. Seluruh tindakan sosial adalah kaya individu-individu pencipta, atau terbanyak karya minoritas kreatif. Namun kebanyakan umat manusia cenderung tetap terperosok dengan cara-cara hidup lama. Dengan pimpinan elite, peradaban akan tumbuh melalui serentetan tanggapan yang berhasil menghadapi tantangan yang berkelanjutan.

Research

Upacara seren taun merupakan acara penyerahan hasil bumi berupa padi yang dihasilkan dalam kurun waktu satu tahun untuk disimpan ke dalam lumbung, atau dalam bahasa Sunda disebut leuit. Adat seren taun ini dilaksanakan oleh  masyarakat Kampung Sodong  Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. Tradisi ini sudah berlangsung sejak masa Kerajaan Sunda.

Budaya yang masih tetap dipertahankan oleh masyarakat geger sunten Kampung Sodong ini menunjukkan makna kebersamaan, menegakan kebenaran, selamanya menggantungkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Falsafah yang menjadi pegangannya “Tumut Dipitutur Sepuh, Taat dipituah rama”. Maksudnya adalah tidak goyah dengan ketentuan adat yang sudah diamanatkan dari leluhurnya, memegang teguh aturan adat walau banyak rintangan yang menghalanginya. Sementara kondisi sosial keagamaan masyarakat Sodong Tambaksari memeluk agama Islam. Adapun acara-acara adat yang biasa dilakukan, merupakan warisan nenek moyang yang tidak bisa ditinggalkan demi mempertahankan budaya leluhur yang dapat membangun karakter bangsa berupa nilai-nilai kearifan lokal yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan.

Ritual adat seren taun di Kampung Sodong yang dimulai tahun 2003 ini, pada awalnya hanya berbentuk prosesi yang sederhana dan tertutup dalam arti belum dikenal oleh masyarakat luas. Mulai tahun 2009 baru terbuka untuk umum masyarakat luas sebagai tempat wisata dan sejarah adat sunda, bahkan kalangan tokoh yang mempunyai perhatian terhadap adat masyarakat sunda pun hadir dari berbagai kalangan dan berbagai daerah.

Dalam acara seren taun tersebut, rangkaian acaranya diawali dengan beberapa sambutan dari pemerintahan, tokoh masyarakat dan dari ketua adat sendiri. Setelah sambutan-sambutan, dilanjutkan dengan acara pokok seren taun. Dengan dibarengi musik gamelan kesenian adat sunda setempat, prosesi acara adat seren taun pun digelar. Hal yang paling penting dalam acara itu dan merupakan ciri khusus  adat seren taun di kampung Sodong adalah apa yang disebut “Bentang Boeh Larang”. Dalam acara seren taun itu kain putih yang ukuran 2 x 3 meter yang tidak dijait (seperti kain ihram) dibentangkan oleh 6 perempuan, yang tetap diiringi musik dan do’a-do’a yang dipanjatkan. Semua personil acara seren taun itu jumlahnya ada 17 orang. 

Kain putih tersebut terus dibentangkan sampai acara selesai. Dibelakangnya diikuti oleh pengikut perempuan juga yang membawa berbagai makanan berupa bebetian. Tampak empat sasajen yang berisi berbagai hasil bumi dihiasi dengan hiasan janur. Sasajen ini merupakan adeg-adeg dari pucuk, kembang, buah, dan beuti. Sementara di sisi lainnya, sebuah kotak besar yang merupakan leuit berukuran kecil tampak ditutupi oleh kain hitam. Leuit ini dalam masyarakat adat, disebut juga Leuit Ratna Inten, Si Jimat atau Leuit Indung. 

Leuit tersebut merupakan tempat untuk ngaruwat Pohaci. Di dalamnya tersimpan dua jenis padi yang disebut pare indung yang ditutup dengan kain putih dan pare abah yang ditutup dengan kain hitam. Kedua padi itu merupakan benih unggulan hasil panen masyarkat yang diserahkan kepada ketua adat. Benih yang sudah diberkati ini disimpan di dalam leuit untuk dijadikan bibit padi untuk ditanam di musim tani berikutnya. Dalam acara tersebut ada juga prosesi memercikan air ke arah kain, berdo’a sambil membakar kemenyan.

Setelah acara selesai dan prosesi adat telah sempurna, kain putih tersebut dilipat dan disimpan lagi untuk acara adat tahun selanjutnya. Kemudian semua yang hadir bergabung untuk menikmati makanan yang sudah disediakan. Tidak ada pembatas antara semua yang hadir untuk sama-sama menikmati makanan, baik yang dibawa masing-masing atau yang sudah disediakan oleh ketua adat sendiri. Semua bergabung tidak ada pembatas, baik status sosial ataupun antara yang tua, muda, anak-anak semua campur bergabung.

Selanjutnya, acara diteruskan pada malam hari dengan menggelar pengajian berupa siraman rohani untuk masyarakat yang dipimpin oleh ulama setempat atau mendatangkan dari luar daerah. Sehingga dalam rangkaian acara adat seren taun di Kampung Sodong yang digelar dari siang sampai malam ada semacam nilai keseimbangan antara budaya adat dan penanaman syariat Islam yang disampaikan dari tokoh agama.

Makna dari Upacara Seren Taun adalah  serah terima tahun lampau kepada tahun yang akan datang, dan merupakan wahana syukuran kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang dilaksanakan pada tahun terdahulu disertai harapan agar tahun selanjutnya kehidupan pertanian akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Tradisi ini sudah berlangsung sejak masa Kerajaan Sunda.

Dari semua keterangan di atas, intinya acara adat seren taun yang dilaksanakan di daerah-daerah, khususnya Jawa Barat, walaupun ada kekhasan masing-masing daerah, akan tetapi secara umum mempunyai maksud yang sama yaitu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt, atas nikmat yang telah diberikan pada tahun yang lalu, dengan harapan pada tahun mendatang segala sesuatunya akan lebih baik.

Dari setiap rangkaian upacara adat seren taun yang digelar oleh masyarakat adat Kampung Sodong tersebut memiliki makna yang sangat dalam. Makna itu adalah berupa nilai-nilai kearifan lokal yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai kearifan lokal itu, di antaranya :

1.      Tanggung jawab

2.      Menjauhkan kesombongan

3.      Gotong royong

4.      Toleransi

5.      Tanda syukur

Analysis

Nilai kearifan lokal merupakan proses yang ditimbulkan dari hasil pelaksanaan upacara adat seren taun. Dengan demikian challenge dan response tersebut berinteraksi dan menunjukkan pola atau struktur tertentu dalam perkembangannya.

Aktivitas budaya sebagai aktivitas fisik yang disadari, dimengerti, dan direncanakan berkaitan sangat erat dengan nilai-nilai. Tidak saja menciptakan nilai terhadap karya budaya, tetapi juga terikat oleh nilai-nilai, baik nilai estetika, logika ataupun etika. Oleh karena itu, aktivitas budaya dalam segala perwujudannya selalu memperhatikan nilai-nilai estetika, juga tidak dapat mengabaikan nlai-nilai logika atau epistemologi dan tidak pula melepaskan diri dari nilai etika, karena ia pada dasarnya merupakan proses perwujudan nilai-nilai itu sendiri. 

Aktivitas seni budaya pada masyarakat Adat seolah menjadi satu kewajiban, sehingga rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh tingginya keyakinan masyarakat akan nilai-nilai seni budaya yang terkandung di dalamnya. Keanekaragaman budaya daerah merupakan potensi sosial yang dapat membentuk karakter dan citra budaya  pada masing-masing daerah, serta merupakan bagian penting bagi pembentukan citra dan identitas budaya suatu daerah.

Masyarakat  kampung Sodong Tambaksari Ciamis yang tergabung dalam komunitas masyarakat adat Geger Sunten berusaha melestarikan kebudayaan tradisional yang merupakan adat masyarakat setempat dengan menggelar upacara adat “Seren Taun” (mapag taun).

Discussion

Rangkaian acara adat seren taun itu sebagai upaya atau cara untuk mempertahankan nilai kearifan lokal yang membentuk karakter bangsa yang bermartabat. Dimana nilai-nilai tersebut di zaman sekarang ini sudah mulai terlupakan dan ditinggalkan.

Dari acara adat seren taun yang diselenggarakan oleh masyarakat adat Kampung Sodong Tambaksari Ciamis tersebut ada nilai-nilai kearifan lokal yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya tanggung jawab, menjauhkan kesombongan, saling menghormati/toleransi, gotong royong, dan tanda syukur.

Dengan demikian, acara adat seren taun dalam budaya lokal memerlukan peran generasi muda kita agar nilai dalam unsur kebudayaan yang ada di Indonesia tetap melekat pada diri generasi muda kita agar tidak hilang suatu ajaran yang bernilai positif pada kebudayaan yang ada di Indonesia dan terimplementasikan dalam kehidupan konkret sehari-hari sehingga mampu merespons dan menjawab arus zaman yang telah berubah.


KEBERAGAMAN PEMICU KONFLIK BUDAYA DI INDONESIA



Introduction

            Indonesia adalah sebuah negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara. Negara Indonesia memiliki beribu-ribu macam pulau, baik pulau kecil maupun pulau besar. Yang dimana didalam pulau tersebut dihuni oleh masyarakat Indonesia dengan berbagai macam keberagaman. Keberagaman di Indonesia itu tercipta ketika negara ini berhasil mengusir para penjajah dari tanah Indonesia itu sendiri yang kemudian menjadi negara merdeka. Tentunya keberhasilan ini tidak terlepas dari usaha para pejuang kita terdahulu dalam mempertahankan tanah Indonesia. Perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia tentu saja memiliki ciri khas tersendiri di setiap wilayahnya. Namun, dengan kesamaan nasib masyarakat ketika dijajah inilah yang membuat persatuan dan kesatuan antara masyarakat semakin kuat. Yang kini telah melahirkan kemerdekaan tersebut.

            Setelah Indonesia merdeka, negara ini kemudian menyusun serta mengatur jalannya struktur pemerintahan. Dimana pada saat itu Ir.Soekarno sebagai presiden pertama yang di dampingi wakil presiden Moh.Hatta. ini memimpin Indonesia. Pasca kemerdekaan ini, keberagaman ini kemudian diikat dengan kalimat “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Kata ini juga diperkuat oleh pernyataan didalam isi Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Didalam isi Sumpah Pemuda itu ada kata Bahasa yang mempersatukan keragaman kita semua yaitu Bahasa Indonesia. Keberagaman negara Indonesia juga bukan hanya pada bahasanya saja, akan tetapi juga keberagaman pada suku,ras,budaya golongan dan agama.

            Namun, keberagaman di masyarakat Indonesia sendiri lambat laun sudah mulai goyah. Hal itu dipicu dengan banyaknya konflik yang muncul di kalangan masyarakat Indonesia. Baik itu konflik sosial, budaya, suku, agama dan lain sebagainya. Dengan adanya sekelompok oknum-oknum yang mencoba untuk menghasut masyarakat satu dengan masyarakat lainnya diatas kepentingan pribadinya. membuat keberagaman masyarakat mulai hancur. Presiden Soekarno juga pernah berkata bahwasanya “perjuangan yang paling sulit itu bukan mengusir para penjajah dari tanah Indonesia ini, melainkan lebih sulitnya melawan rakyat sendiri.” Dari pernyataan diatas penulis dapat simpulkan bahwasanya perjuangan dalam mempertahankan tanah Indonesia yang paling sulit bukan dari para penjajah akan tetapi sulitnya mempertahankan keberagaman serta kesatuan yang telah ada sejak dahulu. Dengan banyaknya konflik budaya yang terjadi di Indonesia, pemerintah harus selalu siap siaga supaya kehancuran negara ini tidak terjadi. Salah satu konflik budaya yang pernah terjadi di Indonesia adalah tragedi Sampit. Dimana bermula dari sekelompok etnis Dayak dengan Madura melakukan perseteruan selama 10 hari dan memakan korban jiwa sebanyak 469 orang.

 

Metode

            Didalam penulisan artikel ini, penulis mencoba menerapkan teori dari Samuel Philips Huntington(1927-2008) yaitu teori konflik antar peradaban. Menurutnya, konflik yang akan terjadi di masa depan adalah adanya benturan peradaban dan kebudayaan.

Menurut Huntington juga, yang menjadi timbulnya benturan antar-peradaban yaitu ada lima faktor;

1.      Perbedaan peradaban seperti Bahasa, budaya dan agama.

2.      Meningkatnya interaksi menimbulkan kesadaran antara persamaan dengan perbedaan yang dilihat dari latar belakang seseorang.

3.      Proses modernisasi ekonomi dan perubahan sosial.

4.      Tumbuhnya kesadaran yang di bawa oleh barat dalam bentuk dominasi politik dan budaya kepada negara-negara lemah.

5.      Karakteristik dan perbedaan budaya yang kurang menyatu.

Huntington menekankan bahwa benturan antar-peradaban terjadi di dunia ini bukan oleh faktor ekonomi, politik dan ideologi. Akan tetapi, justru masalah tersebut dipicu oleh perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan.

 

Research

            Di Indonesia sendiri, konflik antar budaya sudah lumayan banyak terjadi. Dengan keberagaman yang berbeda-beda tentu saja banyak misskomunikasi antar masyarakat. Apalagi ketika kesejahteraan masyarakat lokal mulai menurun dibandingkan warga pendatang. Sifat iri yang berlebihan dimasyarakat luas maka hal itu memungkinkan menjadi ciri-ciri konflik antar masyarakat itu muncul. Sejarah telah mencatatkan ada beberapa konflik antar budaya yang telah terjadi di Indonesia. Contoh study kasus yang diambil oleh penulis ialah;

 

Konflik Sampit

Konflik ini merupakan konflik yang terjadi antara suku Dayak dengan Madura di wilayah Kalimantan Tengah. Konflik tersebut terjadi pada tahun 2001 yang dipicu oleh adanya kecemburuan sosial di masyarakat Dayak dengan Madura. Waktu itu perekonomian disana sangat di dominasi oleh suku pendatang yang membuat memanas warga lokal. Dilain sisi juga, kedua suku itu sering sekali terlibat perseteruan. Namun, konflik ini kemudian menjadi brutal. Hal itu ditandai dengan suatu kejadian pembunuhan orang Dayak serta adanya pembakaran yang dilakukan. Akibatnya suku Dayak menjadi marah besar yang kemudian mulai menyerang masyarakat Madura. Dari kejadian tersebut banyak sekali korban yang berjatuhan tanpa melihat identitas, entah itu tua, muda, anak-anak maupun orang dewasa. Aparat pemerintah juga mulai ikut turun tangan dengan cara mengevakuasi warga dam mencoba membantu menyelesaikan konflik tersebut. Konflik ini berjalan cukup lama hingga 10 hari dan memakan korban kurang lebih 469 jiwa.

Analisis

            Dari contoh peristiwa diatas, benar adanya apa yang telah dikatakan oleh Samuel Philips Huntington, bahwasanya peradaban atau kebudayaan itu akan menjadi sebuah pemicu untuk terjadinya konflik di masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya contoh kasus konflik antar budaya di Indonesia. Itu semua kebanyakan dipicu oleh perbedaan suku,budaya,ras, agama serta golongan pada suatu kaum. Keberagaman juga tak selamanya berjalan dengan baik tentu saja banyak problem di dalam praktiknya. Oleh karena itu, pemerintah harus terus memperhatikan serta siap siaga dan juga memberikan arahan kepada masyarakat supaya sikap kewarganegaraan di Indonesia dapat tercipta dengan baik.

Discussion

            Keberagaman di Indonesia tentunya banyak sekali, mulai dari agama, suku, ras, budaya, golongan dan lain sebagainya. Dibalik kata keberagaman juga, tidak semua orang memahaminya sehingga membuat misskomunikasi antar masyarakat yang memicu adanya konflik sosial. Seperti konflik sampit yang telah menjadi sebuah renungan bagi masyarakat Indonesia untuk saling menghargai antar sesame. Bahwasanya semua warga masyarakat Indonesia berhak untuk tinggal di negara tersebut. Dengan saling menghargai keberagaman yang ada maka persatuan dan kesatuan negara akan tercipta.

Peluh Pedagang Pasar Tradisional Di Era Digitalisasi Pasar



Sudah sejak zaman terdahulu berdagang menjadi mata pencaharian di negara kita berawal dari nenek moyang kita hingga terus berlangsung sampai saat ini. Dari zaman dahulu barawal dari barter antar barang kebutuhan, beras dengan sayuran atau buah-buahan begitupun dengan barang-barang lainnya. Dari kegiatan barter tersebut dilakukan di mana saja tidak terdapat tempat pertemuan khusus. Hingga akhirnya orang-orang terdahulu menetapkan satu tempat untuk saling menukar barang. Kita biasa menyebutnya sebagai pasar. yang mana dalam pasar terdapat pertemuan antara pembeli dengan pedagang.

Pasar tradisional menjadi pusat perbelanjaan yang selalu ramai. Semua terkumpul menjadi satu bahkan bukan hanya sebagai tempat transaksi antara pedagang dengan pembeli. Pasar pun menjadi tempat untuk pekerjaan lain mengais rejeki. Seperti tukang panggul barang, penjaga kebersihan dan keamanan pasar, serta tukang parkir yang bertugas menertibkan kendaraan orang-orang yang datang ke pasar.

Namun semua tidak lagi sama ketika pandemic covid-19 datang menyapa negeri kita. Pada awal tahun 2020 kasus Corona pertama kali dilaporkan di Indonesia. Awalnya hanya kota sekitaran depok yang perlu waspada. Karena kasus pertama datang dari Kota Depok, namun lambat laun kasus Corona ini semakin menyebar ke seluruh penjuru Indonesia. Hingga akhirnya Pemerintah menetapkan kebijakan yang Bernama “Lockdown” kebijakan tersebut menjadi awal mula dari terjadinya kemerosotan omset bagi para pedagang di pasar tradisional.

Lockdown menjadi kebijakan yang mana membatasi segala interaksi sosial manusia. Karena pandemic ini pun juga menyebabkan banyak masyarakat yang takut akan berbagai kegiatan yang berbaur dengan kerumunan manusia. Berbagai kebijakan pun terus berganti hingga akhirnya kegiatan berkerumun Kembali diperbolehkan.

Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadikan pasar tradisional meraih keramainnya lagi. Masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan pasar digital atau pasar online selama pandemic, tidak Kembali lagi berkunjung ke pasar tradisional. Mereka sudah terbiasa dengan pasar digital yang mereka gunakan di tahun-tahun sebelumnya. Terlebih pada masa sekarang zaman sudah dikuasai oleh perkembangan digital yang sangat canggih. Hal tersebut dirasa lebih memudahkan mereka dalam berbelanja tanpa mereka mengeluarkan tenaga untuk pergi keluar rumah.
Seperti yang terjadi di salah satu pasar yang berada di Kota Cilacap, Jawa Tengah tepatnya di Kecamatan Sidareja. Pasar Karna yang dahulu terkenal sangat ramai baik itu oleh pedagang pakaian, sepatu, sandal, sayuran, ayam, ikan, hingga daging kini tidak lagi terlihat ramai. Sewaktu adanya pandemic hingga kini Pasar Karna selalu terlihat sepi. Awalnya para pedagang masih tetap optimis, namun lama-kelamaan para pedagang pun banyak yang tidak aktif beroperasi lagi di pasar. Mereka selalu mengatakan sepi pelanggang sehingga lebih baik pulang lebih awal atau bahkan tidak membuka kiosnya dengan alasan ingin istirahat saja.
Para pedagang banyak yang mengeluh sepi pelanggan, mereka mengatakan jika masyarakat lebih senang membeli sesuatu lewat online. Jika ditanya mengapa tidak mencoba menjual lewat online, jawaban mereka selalu sama. Mereka selalu menolak dengan berdalih bahwa pasar online susah diakses. 
Hari-hari menjelang pergantian tahun, yang sejak zaman dahulu selau ramai oleh pembeli baik itu pembeli ayam, ikan, atau daging kini tetap terasa sepi. Bahkan terlihat seperti hari-hari biasa. Padahal sebelum adanya pandemic pedagang ayam, ikan atau daging akan ramai di datangi pembeli. Mereka akan berbondong-bondong membeli untuk merayakan tahun baru dengan membakar, memanggang atau barbeque daging-daging yang mereka beli.
Peralihan penggunaan pasar digital memang begitu terasa, terlebih oleh mereka para pedagang pasar tradisional. Mereka banyak yang terkendala oleh ketertingalannya mengenal dunia digital sehingga menyebabkan mereka enggan untuk beralih ke pasar online. Beberapa pedagang yang masih mempertahankan berdagang dengan pasar tradisional tetap memegang teguh bahwa rezeki akan tetap mengalir, karena Tuhan tidak akan pernah keliru pada rezeki hambaNya.

Makna Perselingkuhan dalam Islam


Perselingkuhan dalam Islam adalah tindakan yang melanggar prinsip-prinsip agama dan nilai-nilai moral yang diajarkan dalam Islam. Islam mengajarkan pentingnya kesetiaan dalam pernikahan dan menghormati hubungan suami istri sebagai ikatan yang suci. Perselingkuhan merusak kepercayaan, menghancurkan keharmonisan keluarga, dan melanggar hak-hak pasangan.

Islam mengajarkan bahwa pernikahan adalah kontrak sosial yang didasarkan pada kesetiaan, saling menghormati, dan saling memuliakan. Perselingkuhan bertentangan dengan prinsip ini, karena melibatkan pengkhianatan dan pelanggaran terhadap janji yang diucapkan di hadapan Allah dan masyarakat.

Selain itu, perselingkuhan juga berdampak negatif secara sosial dan psikologis. Ini dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan keluarga, mengganggu perkembangan anak-anak, dan menciptakan ketidakstabilan dalam masyarakat. Perselingkuhan juga dapat menyebabkan rasa sakit emosional yang mendalam bagi pasangan yang dikhianati.

Islam mendorong individu untuk mengendalikan hawa nafsu dan menjaga kesucian diri dari godaan haram. Perselingkuhan muncul dari kurangnya kendali diri dan kelemahan moral yang dapat membahayakan kehidupan pribadi dan spiritual seseorang. Oleh karena itu, Islam mengajarkan pentingnya menjauhi godaan yang melanggar prinsip-prinsip agama.

Dalam Islam, terdapat pemahaman bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk memilih pasangan hidup yang baik dan saling melengkapi. Perselingkuhan menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap pasangan dan ketidakpuasan dalam hubungan pernikahan. Islam mendorong individu untuk berkomunikasi dengan pasangan mereka dan mencari solusi yang adil jika ada ketidakpuasan dalam pernikahan, bukan dengan melakukan perselingkuhan.

Namun, Islam juga mengajarkan pentingnya taubat dan pengampunan. Jika seseorang telah melakukan perselingkuhan, Islam memberikan kesempatan untuk bertaubat, memperbaiki kesalahan, dan berusaha memperbaiki hubungan dengan pasangan. Dalam Islam, pengampunan adalah sikap mulia yang dapat membantu memperbaiki hubungan dan mencapai keharmonisan kembali.

Maka dari itu, perselingkuhan dalam Islam dianggap sebagai tindakan yang melanggar nilai-nilai agama, merusak hubungan pernikahan, dan membahayakan keharmonisan keluarga. Islam mengajarkan kesetiaan, komunikasi yang baik, pengendalian diri, dan pemahaman bahwa pernikahan adalah ikatan suci yang harus dihormati. Perselingkuhan bukanlah jalan yang benar untuk mengatasi masalah dalam pernikahan, dan Islam mendorong individu untuk mencari solusi yang adil dan berdamai dalam menjaga hubungan suami istri.



Oleh: Nusyaibah Iskandar

Yuk, Saring Sebelum Sharing

Tak bisa di pungkiri, Era globalisasi menjadikan masyarakat tunduk pada perkembangan teknologi. Mereka akan terus mengikuti arus perubahan pada kebiasaan ataupun gaya hidup melalui berbagai macam teknologi yang bermunculan. Salah satu produk teknologi berbasis informasi yang hampir di miliki oleh setiap individu ialah ponsel. mereka menjadikan ponsel sebagai bagian yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan rutin dan merupakan barang yang wajib selalu di bawa kemanapun ia akan pergi.

Jumlah pengguna ponsel di seluruh dunia menurut laporan dari Stock Apps mencapai 5,3 miliar pada bulan Juli 2021 atau separuh dari total populasi penduduk dunia. Kebanyakan orang menggunakan  ponselnya untuk bermain media sosial berupa Whatsaap, Instagram, Twitter, Facebook, Youtube, dan sebagainya. Di perkirakan jumlah pengguna media sosial di awal tahun 2021 mencapai 4,2 miliar dan rata-rata bertambah lebih dari 1,3 juta pengguna baru media sosial setiap harinya  sejak 2020.

Berdasarkan pada data tersebut menunjukkan tingkat ketertarikan masyarakat dalam bermain media sosial sangatlah tinggi. Namun dari maraknya pengguna media sosial tak sebanding dengan punahnya etika yang mereka lontarkan melalui jari jemarinya. Tidak semua orang bisa bersikap bijak dalam menggunakan media sosial. Kebanyakan dari mereka justru kurang memahami etika dan ketentuan dalam bermedia sosial bahkan menyalahgunakan fungsi dari adanya media sosial tersebut.

Saat ini, hoaks masih menjadi isu utama di media sosial. Beredarnya berbagai berita bohong tersebut seakan akan langsung di telan mentah begitu saja oleh masyarakat tanpa mencari tahu sumber informasi yang akurat. Penyebaran berita hoax awalnya hanya dianggap sebagai guyonan oleh oknum yang tak bertanggung jawab yang menimbulkan keresahan dan kebingungan bagi masyarakat. Mereka tak meyadari bahwa tindakan tersebut bukan hanya akan merugikan dirinya sendiri melainkan akan berdampak pada orang lain dan masyarakat luas.

Umumnya masyarakat banyak menyebarkan berita hoaks karena ia merasa bangga sebagai orang pertama yang menyebarluaskan informasi baru. Mereka lebih lebih suka berbagi namun malas ntuk membaca. Sekalipun membaca tidak tuntas sampai keseluruhan isi berita, sehingga terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan maksud dari berita tesebut.

Menyebarluaskan berita memang tidak dilarang selama tidak bertentangan dengan fakta yang sebenarnya. Akan tetapi, kita harus bisa menangkal hal-hal yang berbau hoaks agar tidak menyebar luas. Hal yang dapat kita lakukan ialah memperhatikan dengan teliti setiap kali kita menerima berita atau informasi. Jika kita berkeinginan untuk menyebarkan suatu berita pastikan membaca keseluruhan isi berita untuk memastikan isi berita tersebut mengandung validasi atau sesuai fakta. Jika masih ragu dengan keakuratan berita tersebut, kita cukup membaca saja tidak sampai menyebarluaskannya.

Untuk itu, kita mesti bijak dalam menyikapi informasi dari media sosial dengan memahami ketentuan dan etika pada saat menggunakannya. Pentingnya menyaring informasi sebelum menyebarluaskan perlu untuk di budayakan supaya menjadikan kita pengguna media sosial yang bijaksana. Yuk, saring dulu sebelum sharing !

 

Oleh: Nisa Fadhilah

Dua Telinga Dua Mata dan Satu Mulut

Manusia diciptakan dengan bentuk sebaik-baiknya. Ada banyak alasan mengapa Tuhan menciptakan ciptaannya sedemikian rupa, salah satunya adalah alasan mengapa tuhan menciptakan dua telinga dua mata dan satu mulut. Mungkin itu sebuah hal yang tidak kita sadari kehadirannya, atau malah kehadirannya menjadi bahan candaan saat kita tidak mendengarkan perkataan orang lain "masuk telinga kanan keluar telinga kiri".
 
Hal kecil yang dampak nya bisa menjadi besar salah satunya adalah tidak memperhatikan dengan seksama perkataan orang lain. Beralih ke tahun 1799 saat Napoleon Bonaparte terlibat dalam perang Kawasan timur tengah. Perang yang dikobarlan untuk meluaskan jazirah kekuasaaannya. Lawan Bonaparte saat itu adalah Turki. Singkat cerita pasukan napoleon berhasil menawan 1200 tentara Turki.

Satu waktu,   Napoleon Bonaparte datang ke Timur Tengah untuk menginspeksi pasukannya. Ketika itu kondisi kesehatan sang jenderal sedang tak begitu baik. Napoleon tengah batuk-batuk. Ketika Napoleon Bonaparte memeriksa pasukannya, ia tidak henti batuk-batuk. Saking terganggunya oleh batuk yang diderita, Napoleon sampai mengeluarkan umpatan.  "Ma sacre toux." Begitu Napoleon mengumpat.

Umpatan Napoleon itu artinya batuk sialan. Nah, saat Napoleon mengumpat itu, dia tengah didampingi seorang perwira pendamping. Sang perwira mendengar umpatan Napoleon. Namun, ia salah menangkap umpatan Napoleon. Ia pikir, umpatan Napoleon adalah sebuah perintah yang harus dilaksanakan karena yang didengarnya bukan "Ma sacre toux (batuk sialan)" tetapi Massacrez Tous (Bunuh semua)." Maka, setelah Napoleon pergi, si perwira itu langsung melaksanakan apa yang didengarnya yang ia kira itu adalah perintah dari bosnya. Tragedi pun terjadi. Sebanyak 1.200 tentara Turki itu dihabisi. Banjir darah tak terhindarkan akibat salah dengar si perwira. Sungguh, peristiwa kelam yang sangat disayangkan.

Kejadian tersebut mengajarkan kita untuk mendengar dengan seksama sebelum memulai sesuatu, tak hanya mendengarkan dengan seksama. Diciptakannya dua telinga dan dua mata juga mempunyai makna tersirat bahwa kita harus mendengarkan dan melihat semuanya dari dua buah sisi. Untuk bisa mengumpulkan kritik dan pujian juga untuk menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah.

(Aulikha Fiony Cahyani Shifa)

Noor Tagouri: Membuka Jalan Baru bagi Jurnalis Muslimah di Amerika Serikat


VOKALOKA.COM - Noor Tagouri, seorang jurnalis berbakat, telah mencatatkan namanya dalam sejarah media Amerika Serikat sebagai jurnalis Muslimah berhijab pertama yang sukses mengukir jalannya di industri berita yang sangat kompetitif. Dengan kecerdasan, dedikasi, dan semangatnya yang menginspirasi, Tagouri telah membuka jalan bagi para jurnalis muslimah agar aktif dalam industri media.


Dilahirkan dari orangtua imigran Libya di West Virginia, Noor Tagouri telah menunjukkan tekad dan semangatnya sejak usia dini. Sejak saat itu, dia memiliki mimpi untuk menjadi jurnalis dan mewakili komunitas yang sering kali kurang terwakili dalam media mainstream.


Tagouri lulus dari Universitas Maryland dengan gelar dalam bidang jurnalisme dan telah bekerja dengan beberapa media terkemuka. Dia menggabungkan keterampilan jurnalistiknya dengan kepribadiannya yang karismatik, memadukan laporan berita yang tajam dengan narasi yang mendalam tentang isu-isu yang dihadapi oleh komunitas Muslim Amerika.


Perjalanan Tagouri mencapai puncak ketenaran dimulai ketika majalah Vogue menerbitkan edisi Februari 2022, yang menampilkan dia sebagai salah satu "Wanita yang Harus Diketahui" tahun itu. Sejak itu, dia telah menjadi sorotan media nasional dan internasional, menjadi inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia.


Noor Tagouri telah menunjukkan keberanian dan ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi tantangan yang dihadapinya. Meskipun menghadapi kontroversi dan serangan di media sosial, dia terus berdiri teguh dengan keyakinannya dan berusaha memberikan suara kepada mereka yang sering kali tidak didengar.


Dalam beberapa tahun terakhir, Tagouri telah menjadi ikon bagi perempuan Muslim di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Dia telah memotivasi generasi muda Muslimah untuk bermimpi lebih besar dan mengejar karier dalam bidang yang mereka minati, tanpa merasa terhalang oleh prasangka atau stereotype yang ada di masyarakat mayoritas non-muslim.


Noor Tagouri adalah bukti hidup bahwa keberagaman merupakan kekuatan yang memperkaya industri media. Dengan menjadi jurnalis Muslimah berhijab pertama yang berhasil menembus pasar media Amerika Serikat, dia telah membuka jalan bagi generasi mendatang untuk mengejar impian mereka dan memberikan kontribusi yang berarti dalam mewarnai lanskap media yang lebih inklusif dan beragam.


Dengan ketekunan dan semangatnya yang luar biasa, Noor Tagouri terus menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia. Kita semua berharap bahwa keberhasilannya akan merangsang perubahan yang lebih besar dalam industri media dan menghadirkan citra islam yang lebih kuat.



Penulis: Nusyaibah Iskandar

Kompetisi: Mendorong Inovasi dan Pertumbuhan

VOKALOKA.COM - Kompetisi adalah elemen penting dalam masyarakat dan dunia bisnis yang mendorong inovasi, kreativitas, dan pertumbuhan. Baik dalam bidang olahraga, bisnis, atau teknologi, kompetisi memberikan dorongan yang kuat bagi individu dan organisasi untuk terus berusaha menjadi yang terbaik.

Kompetisi memacu orang untuk menantang batas-batasnya sendiri dan mencapai tingkat prestasi yang lebih tinggi. Saat bersaing dengan orang lain yang memiliki keterampilan dan bakat yang sama, kita dipacu untuk mengasah kemampuan kita, mencari strategi baru, dan beradaptasi dengan perubahan. Hal ini tidak hanya berlaku untuk individu, tetapi juga untuk perusahaan dan negara.

Dalam dunia bisnis, kompetisi mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan produk dan layanan mereka, menciptakan inovasi baru, dan menghadirkan nilai tambah bagi konsumen. Kompetisi memaksa perusahaan untuk tetap relevan dalam pasar yang terus berubah dan menarik minat pelanggan dengan keunggulan mereka.

Kompetisi juga memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi. Ketika perusahaan bersaing satu sama lain, mereka menghasilkan lapangan kerja, menggerakkan investasi, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Persaingan sehat antara perusahaan juga membawa manfaat bagi konsumen, karena mereka dapat memilih dari berbagai pilihan produk dan mendapatkan harga yang lebih baik.

Namun, penting untuk memastikan bahwa kompetisi berlangsung dengan adil dan transparan. Praktik monopoli atau tindakan anti-persaingan yang tidak sehat dapat merugikan pesaing kecil, menghambat inovasi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, regulasi yang efektif diperlukan untuk menjaga persaingan yang sehat dan melindungi kepentingan konsumen.

Dalam dunia olahraga, kompetisi menjadi ajang untuk menguji kemampuan fisik, keterampilan, dan mental atlet. Kompetisi olahraga tidak hanya menciptakan hiburan dan semangat persatuan di antara penggemar, tetapi juga memberikan inspirasi dan teladan bagi generasi muda untuk bermimpi dan menggapai prestasi tinggi.

Kompetisi adalah salah satu pendorong utama perubahan dan kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Dengan memberikan kesempatan kepada individu dan organisasi untuk bersaing secara sehat, kita menciptakan lingkungan yang memfasilitasi inovasi, pertumbuhan, dan kemajuan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendukung kompetisi yang adil, melindungi kepentingan konsumen, dan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi.


M. Fikri Muzhaffar/Vokaloka

Reog Sunda: Keberagaman Ekspresi Gender Sakral Yang Semakin Menghilang

VOKALOKA.COM - Tentunya ketika mendengar kata "Reog" kita membayangkan sebuah topeng raksasa yang diangkat hanya pada bagian mulutnya saja, sehingga tentunya juga mengingatkan kita pada Warok dan Gemblak yang sudah bukan rahasia lagi, salah satu bentuk erotisme gay. Budaya Indonesia. Namun tahukah Anda bahwa Jawa Barat juga memiliki Reog?

Berbeda dengan reog Jawa Timur yaitu. reog ponorog, reog sunda terlihat lebih sederhana. Pelakunya terdiri dari 4 orang dengan diiringi alat musik yang disebut Dogdog atau gendang bambu dan musik tradisional yang disebut calung. Kesenian ini biasanya dipentaskan sebagai lawakan yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki bakat komedi dan seni.

Pengertian reog sendiri berarti menari bersama. Mungkin inilah sebabnya suatu pertunjukan seni Reog selalu melibatkan banyak orang dalam waktu yang bersamaan, atau disebut dengan prosesi. Penilaian ini dilakukan oleh Dr. Gericke dalam kamus Jawanya (1847, hlm. 147) yang mendefinisikan Reog sebagai berikut:

"Seorang pendeta berbaris di depan pasukannya untuk mendorong mereka berperang." Di mana dan kapan kata "Reog" digunakan dalam pengertian ini tidak didokumentasikan. Namun definisi tersebut mengarah pada anggapan bahwa Reog merupakan pengembangan dari tarian perang pada zaman dahulu.

Reog Sunda merupakan perpaduan antara tari, lagu, komedi dan cerita yang mengandung kritik sosial dan pesan religi tanpa ada unsur magis. Pada awalnya kesenian Reog Sunda digunakan sebagai alat dakwah atau informasi yang menekankan unsur sosial dan pendidikan karakter, namun kemudian kesenian ini perlahan-lahan ditingkatkan fungsinya sebagai alat hiburan. Yang lebih menarik dalam Reog Sunda adalah penampilan wanita berpakaian pria (maskulin), minimal memakai hiasan rambut yang biasa dipakai pria dan juga memakai kain sarung. Biasanya, ini hanya untuk casting peran komedi yang bisa bertahan lebih dari lima jam. Jenis ekspresi seksual ini dianggap normal.

Meski mengandung candaan, namun keseluruhan pertunjukan Reog Sunda bersifat sakral. Buktinya, para gamer tidak boleh membuat lelucon seperti itu dalam kehidupan sehari-hari. Dan pameran juga menyediakan perlengkapan dekat dengan lampu kuno yang dibutuhkan untuk menerangi pertunjukan. Sebelum mengatur pertunjukan, para pemain harus berpuasa. Dan sebelum mereka memulai pertunjukan, mereka harus mengucapkan Jangjawokan (mantra). Dalam pertunjukan itu, mereka bebas menyindir seseorang atau situasi, yang tidak akan pernah bisa mereka lakukan sebaliknya. Kita harus memandang mereka lebih seperti orang biasa dengan kekuatan khusus, dan karena itu memiliki lebih banyak kebebasan daripada orang lain. (Dr. Hidding. Java Magazine. XI, 1929, hal. 129).

Di Indonesia, Reog Sunda ini diperkenalkan secara nasional oleh Kelompok Reog BKAK, bersama sebuah kelompok dari POLRI (dahulu: Angkatan Kepolisian). Para pemainnya adalah Mang[1] Udi, Mang Diman, Mang Hari dan Mang Dudung. Sekitar tahun 1967 muncul perkumpulan Reog Wanita dengan tokohnya Pak Emen dan Ibu Anah dan kemungkinan di daerah lainnya pun bermunculan Seni Reog, hanya tidak tercatat secara jelas. Daerah yang terkenal dengan pertunjukan Reog Sundanya adalah kawedanan Banjaran di kabupaten Bandung.

Kesenian Reog digemari masyarakat terutama di pedesaan dan sebagian kecil masyarakat perkotaan, karena mengandung unsur hiburan dan daya tarik irama gendang. Tapi sekarang pemain dan kelompok pengorganisasian menjadi semakin sulit ditemukan. Jika demikian, mereka biasanya termasuk dalam kelompok generasi yang lebih tua. Pertunjukan menurun karena ada sedikit atau tidak ada permintaan untuk pertunjukan.

Selain faktor di atas, faktor lain yang membuat Reog Sunda kurang menarik adalah derasnya arus globalisasi dan miskinnya historiografi Sunda yang mengandung pesan-pesan logis dan historis (ibrah, pesan sejarah) yang menghadirkan kontribusi suku ini bagi sejarah nasional. dan budaya tampak kecil dan kurang penting dalam politik dan budaya. Jika ada beberapa pernyataan optimis Juragan dan Inohong Sunda bahwa budaya Sunda akan bertahan dalam proses globalisasi, yang mereka maksud sebenarnya adalah masih ada "sisa-sisa" budaya Sunda yang dapat dilihat pada acara atau festival tertentu. , atau upaya kewirausahaan untuk mendukung budaya melalui presentasi formal, diskusi formal tentang seni, sastra, dan budaya Sunda daripada merujuk pada budaya nyata (nilai, gaya hidup, identitas budaya, gaya hidup) yang benar-benar hidup di tengah masyarakat.

Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa budaya Sunda sedang mengalami proses penurunan yang kuat. Proses ini bukan tidak mungkin, suatu saat budaya Sunda akan mati di masa depan. Kepunahan ini akan terjadi ketika budaya Sunda semakin kehilangan vitalitas fungsionalnya di tengah masyarakat Sunda kontemporer. Hilangnya fungsi budaya ini tercermin dari sikap dan fakta bahwa generasi muda Sunda merasa tidak perlu lagi menjadi orang Sunda untuk hidup di zaman modern. Generasi Sunda modern saat ini merasa bahwa bahasa Sunda identik dengan tradisi dan keterbelakangan.

Saya tetap prihatin bahwa penolakan terhadap seni tradisional Indonesia, khususnya Reog Sunda, akan mengakibatkan hilangnya identitas Indonesia yang sebenarnya mentolerir keragaman ekspresi gender serta laju politik di negeri ini yang cenderung bergerak ke kanan, yang tentunya juga menghilangkan seni ini.

Nurul Badriah/Vokaloka

Ber-Da'i Profesional Sebagai Profesi

VOKALOKA.COM - Menjadi dai yang profesional sekaligus sebagai profesi itu pilihan atau keharusan atau bahkan kesalahan. Sudah jelas bahwa seorang dai itu harus profesional, tetapi apakah lantas dengan profesionalisme seorang dai tersebut bisa dijadikan sebagai profesi?

Sebelumnya mari kita pinjam sedikit tentang usulan sertifikasi dai oleh Kementerian Agama RI yang kembali mngemuka setelah muncul polemik 200 penceramah yang dirilis oleh Kemenag juga. Kompetensi yang akan disertifikasi adalah antara lain komptensi agama, jam terbang, dan komitmen kebangsaannya. Sedikit jika ketahui permasalahan dari kemenag untuk mensertifikasi dai ini adalah karena banyak dai yang menyimpang dari apa yang didakwahkannya menurutnya maka dibuatlah 200 dai yang dirilis yang sekarang berujung pada sertifikasi dai. Begitu antusias pemerintah Indonesia terhadap dai-dai yang ada di Indonesia. Bahkan sampai penetuan honor dai itu akan dipersiapkan dan dibeberkan kepada masyarakat oleh Kemenag. mumnya, masyarakat memberi honor atas ceramah yang dilakukan dilakukan oleh dai atau daiyah, tetapi tidak ada standar. Ada etika di kalangan para dai untuk tidak menentukan tarif karena hal ini dianggap mencederai nilai dakwah yang mereka lakukan. Dan honor yang mereka terima biasanya digunakan untuk mengembangkan lembaga pendidikan yang dikelolanya. Rata-rata dai memiliki lembaga pendidikan seperti pesantren atau sekolah yang tentunya membutuhkan biaya operasional besar agar bisa berjalan dengan baik. Sampai segitunya Kemenag memperhatikan dai-dai yang ada di Indonesia, sehingga tidak sedikit dari mereka yang menganggap itu sebagai ladang profesi mereka karena nantinya sudah ada SK dan keterangan gaji bagi para dai yang ada di Indonesia.

Tetapi bukan berati semua orang akan bisa mendaftarkan dirinya untuk menjadi dai, harus ada kriteria yang harus ia miliki (profesinalitas dai) yang telah disebutkan diatas. Para dai juga akan di golongkan sebagai golongan berapa gaji yang akan diterima disesuaikan dengan tempat tinggal menuju tempat dakwahnya. Karena Kemenag juga menilai dari segi profesionalitas dai masih banyak yang belum memenuhi standar. Banyak juga ditemukan dai yang profesionalitasnya hanya untuk afiliasi publik saja. Ada pula dai yang berafiliasi dengan partai politik tertentu, yang akhirnya tidak bisa berpikir dengan jernih atas berbagai persoalan bangsa. Dai pendukung partai oposisi menjadikan panggungnya sebagai sarana untuk menghujat pemerintah sementara yang pro dengan kakuasaan memberi legitimasi atas tindakan-tindakan pemerintah. Dai sebagai penuntun masyarakat seharusnya menyampaikan kebenaran jika yang dilakuan pemerintah memang benar dan menyampaikan kritik jika yang dilakukan pemerintah memang patut untuk dikoreksi. Maka sudah seharusnya dai adalah seorang yang berdiri diatas semua golongan serta moderat.

Sehingga untuk menjadi dai yang profesional dan bergaji adalah pilihan seorang untuk mendakwahkan kepada masyarakat dengan garis bawah bahwa dakwah itu adalah untuk mengajak manusia selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Alloh SWT, serta berbuat yang lebih baik. Tidakpun digaji, seorang dai tersebut pasti akan digaji oleh Alloh SWT diakhirat, jika apa yang telah disampaikan itu juga dilaksanakannya. Sehingga sampai Kemenag membuat daftar honor dai yang ada di Indonesia, itulah juga bukti pahala dari Alloh SWT di dunia. Menjadi Dai Profesional, Adalah Profesi yang di Gaji Oleh Alloh SWT di Dunia dan Akhirat.

Nadiya Nadha/Vokaloka 

Menjaga Kesadaran Terhadap Warisan Budaya dan Keberlanjutan: Kisah Sumber Daya Air Candi Borobudur yang Menarik Minat Kaisar Naruhito


VOKALOKA.COM - Kisah sumber daya air di Candi Borobudur yang menarik minat Kaisar Naruhito adalah sebuah cerita yang menunjukkan betapa pentingnya keberlanjutan lingkungan dan warisan budaya dalam pemeliharaan warisan dunia. Candi Borobudur merupakan salah satu situs warisan dunia yang sangat berharga, dan memiliki sistem sumber daya air yang rumit yang telah berfungsi selama berabad-abad.

Ketertarikan Kaisar Naruhito terhadap kisah sumber daya air di Candi Borobudur mencerminkan kesadaran yang mendalam akan pentingnya menjaga dan memelihara warisan budaya serta menjaga keberlanjutan lingkungan. Sistem sumber daya air di Candi Borobudur tidak hanya berfungsi sebagai sistem irigasi yang memenuhi kebutuhan air bagi pertanian di masa lalu, tetapi juga sebagai bagian penting dari arsitektur dan simbolisme agama yang terkandung dalam candi tersebut.

Kisah ini menggarisbawahi pentingnya pemeliharaan warisan budaya dan ekologi secara bersamaan. Dengan memperhatikan sumber daya air di Candi Borobudur, Kaisar Naruhito menunjukkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara warisan budaya dan keberlanjutan lingkungan. Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara lain dan para pemimpin untuk menghargai serta melindungi situs warisan dunia dan kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa mereka.

Kisah ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi internasional dalam menjaga dan memelihara warisan budaya yang berharga. Dengan minat Kaisar Naruhito terhadap kisah sumber daya air di Candi Borobudur, kerjasama antara Indonesia dan Jepang dalam pemeliharaan dan pelestarian situs ini dapat ditingkatkan. Melalui pertukaran pengetahuan, teknologi, dan sumber daya antarnegara, kita dapat mengamankan warisan budaya bagi generasi mendatang.

Kisah sumber daya air di Candi Borobudur yang menarik minat Kaisar Naruhito adalah sebuah pengingat bahwa pelestarian warisan budaya dan alam adalah tanggung jawab bersama. Semua negara dan individu perlu berperan aktif dalam menjaga situs bersejarah dan memelihara lingkungan secara berkelanjutan. Hanya dengan kerjasama yang kokoh dan kesadaran kolektif, kita dapat memastikan bahwa warisan budaya dan sumber daya alam berharga seperti Candi Borobudur tetap terjaga untuk masa depan.

M. Fikri Muzhaffar/Vokaloka

Pemanfaatan Digital Untuk Pelestarian Budaya

VOKALOKA.COM - Keberagaman budaya Indonesia bukan lagi hal asing di mata dunia. Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat banyak dengan ciri khas di setiap wilayahnya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melakukan pencatatan dan penetapan daftar warisan budaya takbenda. Per Juni 2020, terdapat total 9.770 warisan budaya yang dicatat dan 1.086 di diantaranya telah ditetapkan. Keberagamaan budaya ini tidak lepas dari sepak terjang para pendahulu bangsa yang terus melestarikannya, agar bisa dinikmati sampai sekarang.


Berbicara tentang keberagaman budaya Indonesia, di era digital yang serba canggih ini, membuat semua generasi muda tidak diperkenankan menutup mata. Kesempatan ini merupakan kesempatan emas yang sangat bisa dimanfaatkan untuk dapat memperkenalkan dan lebih melestarikan budaya yang katanya sudah mulai padam.


Era digital merupakan masa di mana informasi dapat disebarluaskan dengan mudah dan cepat menggunakan teknologi digital yang terhubung dengan saluran internet. Era digital yang terjadi sekarang merupakan bentuk adaptasi menuju era normal yang baru. Menuju dunia yang serba canggih tapi seni tradisi yang menjadi identitas bangsa Indonesia tidak boleh mati.


Cara efektif memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan budaya Indonesia, sangat mudah dilakukan. Penerus bangsa dapat berbagi cerita tentang keunikan yang hanya ada di daerah tempat tinggal, tradisi-tradisi yang hanya dilakukan pada hari tertentu, kemudian menceritakan dengan tujuan agar teman-teman yang berbeda pulau bahkan yang berbeda negara dapat mengetahui keberagaman budaya yang dimiliki setiap daerah di Indonesia.


Menawarkan produk yang hanya terdapat di daerah tempat tinggal, kepada seluruh masyarakat dunia, adalah cara yang juga terbukti efektif untuk memperkenalkan budaya yang mungkin asing bagi sebagian orang. Hal ini membuktikan bahwa teknologi digital sangat mempermudah para penerus bangsa untuk bisa saling bertukar informasi tentang kebudayaan yang dimiliki.


Maraknya pembelian kebaya di Jawa Barat merupakan salah satu contoh keberhasilan dalam upaya memperkenalkan produk khas yang dimiliki suatu daerah. Selain dapat memberikan informasi tentang kebudayaan yang dimiliki, hal ini juga dapat menambah penghasilan, dan mungkin juga dapat memperbaiki taraf hidup warga setempat.


Sering kita temui foto-foto menarik yang dipajang di sosial media. Keindahan alam suatu daerah, dengan keelokan tradisi yang dimiliki. Hal ini juga merupakan dampak positif pemanfaatan teknologi digital. Tujuannya untuk menarik perhatian banyak pasang mata agar tertarik dan berkeinginan menuju tempat indah yang dipromosikan. 


Seperti yang diketahui, keberagaman seni budaya memiliki kekhasan di setiap daerah. Sudah menjadi kewajiban setiap bangsa untuk terus mencintai dan melestarikannya. 


Era digital ini, harus membawa dampak positif bagi penerus bangsa. Semuanya untuk tetap berusaha dan berjuang menjaga budaya yang dimiliki Indonesia agar tetap lestari.


Masih banyak contoh lain yang bisa digunakan untuk memanfaatkan kemajuan teknologi digital yang sedang berkembang di Indonesia. Mari sama-sama terus jaga kelestarian budaya yang dimiliki Indonesia agar tetap abadi dan dapat terus dinikmati.


Naswa Nathania/Vokaloka