Khasiat Dibalik Kelezatan Tempe
Camilan Andalan Mahasiswa
Penulis: Tiara Ayu
Bukan Martabak Biasa, At-Tamur Hadirkan Martabak Santri
Di tengah gencarnya perkembangan ekonomi dan indrustri, pesantren ini menggagas sebuah usaha yang dikelola sendiri oleh para santri. Tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat, Martabak santri juga mengajarkan nilai kewirausahawan dengan karakter islami.
Usaha ini menjadi contoh yang baik dalam pembentukan karakter para santri, kawan gnfi juga bisa mencoba secara langsung untuk merasakan martabaknya, karena lokasinya sangat strategis dan mudah ditemukan.
"Kita juga membangun sebuah bisnis kecil-kecilan di bidang kuliner, namanya Martabak Santri karena memang dikelola oleh alumni santri dari sini," ucap salah seorang santri.
Pesantren ini kian menginjak usia 15 tahun, sudah banyak kemajuan yang ada baik dari kegiatan, maupun bangunan-bangunan yang ada di Masjid tersebut. Selain para santri, warga sekitarpun turut mengikuti kajian dan kegiatan-kegiatan yang diadakan di Pesantren ini.
Seblak Seuhah Cisitu: Sensasi Pedas di Tengah Sawah dengan Harga Terjangkau
Reporter: Tania Trihana
Surabi Kedoel: Tempat Nongkrong dengan Cita Rasa Tradisional
Serabi adalah kuliner tradisional Indonesia yang populer, terutama di daerah Jawa Barat. Hidangan ini dibuat dari campuran tepung beras dan santan yang dimasak di atas tungku tanah liat dengan bara api dari arang. Proses memasak yang unik ini memberikan serabi cita rasa khas, dengan tekstur lembut dan sedikit renyah di bagian pinggirnya.
Surabi Kedoel berhasil mengemas jajanan rakyat ini dalam sentuhan modern tanpa menghilangkan keasliannya. Dengan beragam varian rasa, mulai dari serabi klasik dengan topping kelapa dan gula merah hingga kreasi unik seperti serabi dengan taburan coklat, keju, bahkan matcha, Surabi Kedoel memberikan pengalaman kuliner yang menggugah selera. Setiap gigitan membawa kita pada rasa khas tradisional yang berpadu dengan suasana kafe yang nyaman dan kekinian.
Selain menu surabi yang beragam, kafe ini juga menawarkan interior yang kental dengan nuansa vintage Indonesia, lengkap dengan ornamen-ornamen lukisan yang membawa kita pada suasana kesenian. Ini menjadikan Surabi Kedoel bukan hanya tempat makan, tetapi juga ruang penuh inspirasi yang asyik untuk nongkrong atau sekadar berbincang santai.
Surabi Kedoel merupakan pilihan tepat bagi siapa saja yang mencari kelezatan khas lokal dalam balutan konsep modern. Di sini, kelezatan masa lalu dipadukan dengan kenyamanan masa kini, menjadikannya tempat yang sempurna untuk berbagi cerita dan menciptakan kenangan baru.
Reporter: Yunus
Temukan Pelepas Lapar dan Dahaga di Kantin Hidden Gem Sport Jabar Arcamanik
Kantin Yuli memiliki letak yang cukup tersembunyi di komplek Sport Jabar. Khususnya ketika pengunjung datang dari gerbang utama Sport Jabar, Kantin Yuli mungkin akan sulit ditemukan. Dari gerbang utama Sport Jabar, pengunjung dapat berjalan ke arah kiri, lalu pengunjung akan menemukan petunjuk arah menuju kantin. Bangunan kantin ini berada di antara Gymnasium, lapangan panahan, Gedung Padepokan Pencak Silat, dan Stadion Softball/Baseball.
Bangunan kantin disediakan oleh pihak Dispora Jabar untuk disewakan kepada para pedagang yang ingin berjualan di kawasan Sport Jabar. Kantin Yuli berukuran sedang, dilengkapi dengan meja dan kursi di halaman depan, sehingga para pembeli dapat menikmati hidangan secara dine in sambil berbincang dengan rekan-rekannya. Tak lupa dengan kanopi di bagian depan kantin, sehingga para pembeli dapat menikmati hidangan mereka dalam keadaan teduh tanpa takut kepanasan atau kehujanan.
Kantin ini beroperasi mulai pukul 07.00 WIB di setiap harinya. Namun, Yuliantina selaku pemilik Kantin Yuli, menyebutkan bahwa jam tutup kantin tidak selalu tetap. "Pulangnya ibu gak tentu, kadang siang, kadang sore, kadang malem, gimana ramainya. Kadang kalo lagi sepi, ibu pulang jam 3 atau 4 sore. Tapi, kalo ada event, biasanya bisa sampai malem atau sampai pagi lagi," ujar Yuliantina.
Yuliantina mengaku telah berjualan cukup lama di kawasan Sport Jabar, yaitu sejak tahun 2018. "Dulu ibu nyewa di deket lapang bola, tapi dulu itu kan ada Timnas U-18 datang. Kan harus steril, di sana gak boleh ada kantin. Jadi, ibu dipindahin kesini," pungkas Yuliantina.
Karena beberapa gedung di sekitar Kantin Yuli terbilang aktif dengan berbagai kegiatan Dispora Jabar, hal ini membuat Kantin Yuli ramai pembeli. Bahkan Yuliantina mengaku omzetnya bisa melebihi saat kantin masih berada di dekat lapangan sepak bola. Selain Kantin Yuli, beberapa kantin lainnya, seperti Kantin Sugih Lestari, Kantin Rena, dan satu kantin lainnya, turut ramai karena berbagai event yang diselenggarakan di kawasan Sport Jabar.
Berbagai hidangan yang dijual di Kantin Yuli tidak akan menguras dompet pembeli, karena harganya terbilang ekonomis, namun tetap memiliki cita rasa yang nikmat. Dengan biaya kurang dari Rp20.000, pembeli bisa mendapatkan paket komplet nasi, ayam dan air mineral. Beragam camilan mulai dari harga Rp2.000 juga dapat dibeli di Kantin Yuli.
Mulai dari makanan ringan hingga makanan berat, serta berbagai jenis minuman tersedia di Kantin Yuli. Hidangan yang dijual di kantin ini antara lain aneka gorengan, mie bakso, ayam geprek, minuman dingin, aneka jus, kopi panas/dingin dan hidangan lainnya. Beberapa makanan berat, seperti paket nasi dan lauk pauk, dimasak secara dadakan agar pembeli dapat menikmatinya dalam keadaan hangat. Karena kualitas masakannya yang enak, Yulianti mengatakan kerap menerima tawaran untuk catering dalam berbagai event.
Reporter: Yunita Nuraida
Comring Rizki: Camilan Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Gempuran Kuliner Modern
Sayangnya, comring Noneng tidak melakukan pengiriman ke luar Bandung, karena dikhawatirkan comring itu akan hancur saat pengiriman. "Saya gak mau ambil resiko, udah pernah dipaketin, udah di wrap, tapi tetep bubuk. Kalo Gojek Gosend saya masih berani," ucap Noneng. Secara tidak langsung, comring ini membuka rezeki bagi orang lain, karena setiap produksi di bulan Ramadhan, peminat comring membludak hingga satu hari mencapai satu kuintal. Setiap bulan puasa, Noneng mempekerjakan beberapa orang di tempatnya untuk andil dalam produksi comring.
Noneng berharap comring ini tidak akan pudar eksistensinya di tengah gempuran makanan lokal sekarang yang sudah bervariatif. Karena harganya yang murah, 1 kg comring seharga 40 ribu, dan kemasan 1/2 kg dengan harga 10 ribu sudah sangat worth it dengan kualitasnya yang tidak main-main bahkan sudah bersertifikasi Halal MUI.
Reporter: Salimah
Budidaya Ikan di Desa Cimekar: Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat
Warga Cimekar memiliki pengetahuan tentang jenis ikan yang cocok dibudidayakan di perairan setempat, serta teknik-teknik tradisional yang ramah lingkungan. Mereka memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan lahan kosong yang disulap menjadi kolam ikan. Dengan modal yang terbatas, masyarakat berhasil mengembangkan usaha budidaya ikan yang berkelanjutan.
"Kolam ikan besar sudah ada sejak peninggalan nenek moyang dan kolam kecil sudah ada sekitar dua tahun. Kolam ikan kami berisi berbagai jenis, seperti ikan mas, ikan nila, ikan koi dan juga ikan lele, meskipun populasinya hanya sedikit," ungkap Ita, salah satu pengurus budidaya ikan tersebut. Keberhasilan budidaya ikan di Desa Cimekar telah meningkatkan produksi ikan mas dan nila, sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Keberhasilan mereka tidak lepas dari dukungan pemerintah desa dan berbagai pihak terkait. Selain meningkatkan pendapatan masyarakat, budidaya ikan juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan mengelola perairan secara bijaksana, kualitas air di Desa Cimekar menjadi lebih baik. Selain itu, budidaya ikan juga membantu menjaga keanekaragaman hayati perairan.
Keberhasilan Desa Cimekar dalam mengembangkan budidaya ikan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain. Pemerintah daerah pun semakin gencar memberikan dukungan terhadap pengembangan sektor perikanan di daerahnya. Melalui budidaya ikan, masyarakat Desa Cimekar tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga melestarikan kearifan lokal dan menjaga kelestarian lingkungan.
Reporter : Suci Resti Fauziah
Kopi Manglayang Go Publik Melalui Inovasi Masyarakat Lokal
VOKALOKA.COM, Bandung - Sebuah café di kawasan Manglayang menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta kopi dan anak muda. Terletak di kaki Gunung Manglayang, café ini tidak hanya menyajikan konsep kopi buku dikatenakan terdapat market mahasiswa tetapi juga memperkenalkan kopi lokal berkualitas tinggi.
Kopi Manglayang, yang dihasilkan dari perkebunan sekitar, memiliki cita rasa unik dengan aroma floral dan aftertaste. Keberadaan café ini seolah menggabungkan dua elemen favorit masyarakat, kopi dan wisata alam menjadikannya destinasi yang ramai dikunjungi, terutama di akhir pekan.
"Kami ingin memperkenalkan kopi Manglayang ke masyarakat lebih luas. Dengan suasana pegunungan yang asri, pengunjung bisa menikmati pengalaman minum kopi yang berbeda," ujar pemilik café.
Pengunjung tidak hanya datang untuk mencicipi kopi, tetapi juga untuk menikmati suasana nyaman dengan konsep terbuka. Café ini memiliki area outdoor dengan tempat duduk yang menghadap langsung ke pemandangan hutan pinus dan Gunung Manglayang, menciptakan atmosfer relaksasi yang sempurna. Seorang pengunjung, Fadil Mutaqien, mengaku terkesan dengan pengalaman yang ia dapatkan. "Kopinya enak banget, rasanya beda dibandingkan kopi komersial lainnya. Ditambah lagi, tempatnya keren, cocok buat nugas," ujarnya.
Café ini juga mendukung produk lokal dengan menggunakan biji kopi dari petani di sekitar Manglayang. Dengan semakin populernya tempat ini, café tersebut berencana mengadakan kegiatan rutin seperti workshop brewing dan tur edukasi ke perkebunan kopi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi kopi lokal sekaligus mendukung ekonomi masyarakat sekitar.
Café di kaki Gunung Manglayang kini bukan hanya menjadi tempat nongkrong, tetapi juga simbol pemberdayaan komunitas dan promosi kopi khas lokal. Pesona alam yang dipadukan dengan kenikmatan kopi otentik menjadikannya pengalaman baru untuk pecinta kopi daerah Bandung dan sekitarnya. Ke depan, café ini juga berencana memperluas konsep ekowisata dengan menghadirkan aktivitas lain, seperti camping ground dan trekking ringan ke area hutan sekitar. Pengunjung dapat menikmati pengalaman menyatu dengan alam sekaligus belajar lebih dalam tentang proses pengolahan kopi, mulai dari pemetikan hingga penyeduhan.
"Kami ingin café ini lebih dari sekadar tempat ngopi. Kami ingin mengajak orang-orang menikmati alam dengan lebih sadar dan menghargai setiap cangkir kopi yang mereka minum," jelas pengelola café.
Selain itu, café ini juga menggandeng komunitas kreatif lokal untuk mengadakan acara rutin seperti pasar seni, pameran fotografi, dan pertunjukan musik akustik. Dengan cara ini, café berperan aktif dalam mendukung pelaku seni dan budaya setempat.
Bagi warga Bandung dan sekitarnya, café di Manglayang ini telah menjadi tempat favorit untuk berkumpul dan melepas penat dari rutinitas kota. Banyak pengunjung datang tidak hanya untuk menikmati kopi, tetapi juga menjadikan tempat ini spot ideal untuk bekerja (work from café) atau sekadar bersantai sambil menikmati udara sejuk pegunungan.
"Kopinya nikmat, suasananya tenang, dan ada Wi-Fi juga. Jadi, betah nongkrong lama-lama di sini," ungkap Zufi, seorang pekerja lepas yang kerap menjadikan café ini sebagai tempat bekerja.
Dengan strategi yang menggabungkan kopi berkualitas, keindahan alam, dan kegiatan komunitas, café ini berhasil membangun ekosistem wisata berkelanjutan. Café tersebut kini menjadi bukti bahwa bisnis kuliner yang berpadu dengan potensi alam lokal dapat menarik minat pengunjung sekaligus memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Reporter: Umar Biliqoillah
Teras Kayumanis, Cafe Hidden Gem di Bandung Timur, Wajib Kamu Kunjungi
Dengan lahan yang luas (sekitar 2000 meter persegi), Teras Kayumanis ini merupakan bangunan bertingkat dua, menjadikannya terdapat beberapa area. Di lantai atas, sebelah Barat, disediakan beberapa sofa yang tempatnya cukup privat. Sebelah Timur, disediakan kursi dan meja yang terbuat dari kayu. Di sini kita bisa langsung menuju ke bawah di mana ada kolam ikan yang cukup luas dan ditumbuhi teratai.
Dipinggir-pinggir kolam tersebut juga disediakan kursi dan meja apabila ada pengunjung yang ingin menikmati suasana yang lebih terbuka dan dekat dengan alam. Dengan pemandangan seperti itu, membuat suasana cafe menjadi lebih tenang.
Tak hanya itu, di sudut cafe yang ada di lantai bawah dekat kolam, ada area yang jauh dari lalu lalang orang. Area ini cocok untuk anak muda atau mahasiswa yang sedang nongkrong sambil mengerjakan tugas. Lalu di sebelah Timur dekat kolam, terdapat tempat khusus untuk live music yang ada setiap hari Rabu dan Sabtu mulai dari sore sampai malam hari.
"Kami juga ada live music setiap hari Rabu dan Sabtu dari sore sampai malam," kata Evi, salah satu owner di Teras Kayumanis.
Cafe ini beroperasi setiap hari, pada weekday buka dari pukul 11.00 WIB sampai 22.00 WIB, sementara weekend, tutup pada pukul 23.00 WIB. Pengunjung di cafe ini cukup banyak walaupun lokasinya jauh dari tengah kota. Rata-rata bisa sekitar 200 sampai 300 orang.
"Karena tempat ini sebenarnya adalah tempat tinggal kami (Evi dan keluarga), karena halamannya luas, kita manfaatin untuk jadi tempat usaha. Lokasinya yang jauh dari tengah kota dan bukan area wisata menjadi salah sutu kendala kami untuk membangun branding Teras Kayumanis. Hanya saja kita berfokus di area Timur dulu, supaya orang-orang tahu bahwa ada Teras Kayumanis. Untuk area lain kalau ada yang berkunjung, itu merupakan bonus bagi kita. Rata-rata yang datang sekitar 200 sampai 300 orang kalau ramai," tambah Evi.
Owner Teras Kayumanis yang merupakan sepasang suami istri ini menceritakan bahwa pada awalnya mereka hanya iseng karena melihat halaman rumahnya yang luas dan mengingat hobi mereka yang suka mencoba berbagai kuliner membuat mereka terinspirasi untuk membangun usaha kuliner dengan memanfaatkan lahan yang ada.
"Saya nggak punya background masak. Saya dan suami suka kuliner, kami suka mencoba-coba kuliner A, B, sampai C, lalu akhirnya kami mencoba me-recreate. Walaupun berkali-kali gagal dalam membuat menu, kami selalu belajar dari kegagalan-kegagalan itu. Sampai pada akhirnya terinspirasi untuk memulai usaha kuliner, juga karena melihat halaman rumah yang memadai, dan kemudian bisa membangun usaha ini," ujar Evi.
Pada awalnya di tahun 2019, cafe ini bernama Kayumanis dan hanya menjual olahan pastry saja. Namun, kemudian berubah menjadi Bakmie Kayumanis, bertambah dengan menjual bakmie. Sampai akhirnya sekarang namanya menjadi Teras Kayumanis karena ingin mengubah konsep yang sasaran awalnya hanya kalangan muda saja, saat ini bertambah sasarannya yaitu keluarga.
"Tahun 2019 namanya Kayumanis, hanya jual pastry. Kemudian diganti menjadi Bakmie Kayumanis. Dulu orderan yang datang via online dan sistemnya pre-order. Awalnya karena fasilitas tempat yang masih seadanya dan hanya menjual pastry, jadi sasarannya hanya mahasiswa. Tapi setelah berganti konsep menjadi coffee and resto, sasarannya bertambah menjadi family (keluarga). Kami ubah mulai dari suasana, menu, sampai harganya," kata Evi.
Menu yang paling banyak dipesan atau best seller di Teras Kayumanis adalah bakmie. Karena bakmienya benar-benar original olahan sendiri, dari mulai mie sampai pangsitnya. Dan rencana kedepannya, Teras Kayumanis akan menyediakan bahan baku seperti mie dan pangsit untuk dijual oleh reseller.
Megha Nur Rahmayani
Menikmati Kopi dan View Pegunungan di Cafe Senja Bandung
Cafe Senja terletak di Jl. Jatihandap, Mandalamekar, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Lokasinya yang berada tepat di kaki Gunung Manglayang menjadikan tempat ini memiliki nuansa alam yang indah. Pengunjung dapat menikmati udara yang sejuk, hamparan kebun teh yang asri, dan pemandangan Gunung Manglayang yang megah.
Pemilik Cafe Senja, Agus, mengatakan, hal yang menjadi latar belakang membuat dan mengambil filosofi nama tempat Cafe Senja ini lantaran terinspirasi oleh suasana dan keindahan alam Bandung.
"Latar belakang saya membuat tempat ini karena terinspirasi oleh keindahan alamnya. Filosofi nama Cafe Senja ini juga diambi dari suasana dan cuaca disini karena anginnya menyejukan serta kita disini bisa melihat keindahan sunset dari balik Gunung Manglayang," katanya saat ditemui gentrapriangan.com, Jumat, (20/11/2020).
Cafe Senja memiliki berbagai pilihan menu kopi yang nikmat, mulai dari kopi hitam, kopi susu, dan kopi kekinian. Selain kopi, Cafe Senja juga menyediakan berbagai pilihan makanan dan minuman lainnya, seperti nasi goreng, mie goreng, dan berbagai macam camilan.
Selain menawarkan sajian kopi dan makanan yang nikmat, Cafe Senja juga memiliki beberapa spot foto instagramable yang cocok untuk berburu foto. Pengunjung dapat berfoto di area kebun teh, area gazebo, atau di area teras yang menghadap ke Gunung Manglayang.
Selain memiliki pemandangan yang indah dan memiliki beberapa spot foto instagramable, Cafe Senja menyediakan fasilitas seperti sajian Cafe dan Resto, area photoshoot, dan karaoke.
Selain menawarkan konsep tempat dengan nuansa yang berbeda dan terdapat spot foto instagramable, Cafe Senja ini juga memiliki berbagai pilihan menu yang cukup bervariasi. Harga menu di Cafe Senja bervariasi, mulai dari Rp10.000 hingga Rp50.000.
Sipa Sofiyatul Azizah, pengunjung asal Bandung, mengatakan, "Tempatnya bagus dan nyaman juga buat menenangkan pikiran, apalagi kalau datang sore sore bisa sambil lihat senja, cocok juga buat ngumpul dan ngobrol santai karena terlalu terganggu oleh bising kendaraan."
Rendi Ramadhan, pengunjung asal Bandung, mengatakan, "Cafenya bagus banget, cocok buat ngopi sambil menikmati pemandangan alam. Menunya juga enak dan harganya terjangkau."
Andi Saputra, pengunjung asal Bandung, mengatakan, "Tempat ini cocok banget buat yang suka foto-foto. Banyak spot foto yang bagus dan instagramable."
Cafe Senja memiliki jam Operasional (Senin-Jumat) buka mulai dari jam 15.00-22.00 WIB, untuk Hari (Sabtu) 10.00-22.00 WIB, dan untuk Hari (Minggu) 06.00-22.00
Mari rasakan keindahan suasana tempatnya dan mari bercerita di kala senja hanya di Cafe Senja
(Reporter : Faisal Azhari)
Darendo, Telor Dadar Viral di Kota Bogor
Pemberdayaan Anggur Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Peringati Maulid Nabi, Desa Sayang Adakan Lomba Tumpeng Antar RW
VOKALOKA.COM - Desa Sayang, 29 September 2023 - Pemerintah Desa Sayang telah menggelar acara istimewa bertajuk "Lomba Tumpeng Antar RW" pada hari ini, Rabu (28/09/2023). Acara yang diadakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini mengundang antusiasme warga setempat, yang berkumpul dengan semangat kompetitif untuk merayakan momen bersejarah tersebut.
Pembukaan acara yang berlangsung meriah dihadiri oleh Kepala Desa Sayang, Dodi Kurnaedi S.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapannya bahwa lomba ini dapat mempererat tali silaturahmi antar RW di Desa Sayang. Dodi Kurnaedi juga menekankan pentingnya momen tersebut dalam sejarah Islam, dengan mengatakan, "Semoga dengan diadakannya lomba ini menjadi tali pengerat silaturahmi antar RW dan menjadi salah satu pengingat kita akan lahirnya pemimpin ummat Islam yaitu Rasulullah SAW."
Lomba Tumpeng Antar RW ini melibatkan berbagai RW di Desa Sayang yang bersaing dengan semangat kebersamaan. Setiap RW berkompetisi untuk menciptakan tumpeng terbaik yang mencerminkan kreativitas, dan kebersamaan. Tumpeng-tumpeng ini akan dinilai oleh 3 orang juri yang berkompeten dalam bidang kuliner, tepatnya 2 orang perwakilan dari PKK dan 1 orang dari aparat desa.
Hasil penilaian dan pengumuman juara akan disampaikan melalui akun Instagram Resmi Desa Sayang pada tanggal 30 Desember 2023. Ini memberikan kesempatan bagi warga untuk menantikan hasil lomba dan berbagi kegembiraan bersama di platform media sosial.
Lomba Tumpeng Antar RW ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi ajang untuk memupuk rasa kebersamaan, semangat gotong royong, serta memperingati kelahiran Rasulullah Muhammad SAW dengan cara yang berarti. Semoga acara ini menjadi langkah awal dalam mempererat tali persaudaraan antarwarga Desa Sayang sambil terus mengenang ajaran dan teladan Nabi Muhammad SAW.
Cara Alami Hilangkan Bau Prengus Pada Daging Kambing
Rekomendasi Tempat Ngopi Instagramable Di Bandung!
Eighteen Coffee adalah salah satu kafe hits di Bandung yang rekomen untuk kalian kunjungi. Tempat ini memang tergolong masih sangat baru, karena baru mulai beroperasi pada tanggal 05 Oktober 2021 kemarin.Eighteen Coffee Bandung hadir menawarkan sebuah coffee shop yang memiliki konsep minimalis modern. Tempatnya cukup luas, nyaman dan fasilitasnya juga sudah terbilang cukup memadai.
Harga menunya bisa di cek di web yang tertera pada akun instagramnya, dan hal yang paling aku suka adalah tempatnya nyaman dan photoable karena banyak spot mirror selfie yang gemash. Untuk alamatnta terdapat di Jl. Cemara No.46, Pasteur, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40161. Jangan lupa mampir ya! Ada menu dessert Tiramisu Cake yang enak banget, wajib coba ya!
2. De.u Coffee
Keunikan lain dari de.u coffee adalah memiliki konsep backyard yang bergaya minimalis. Banyak orang yang memilih nongkrong di alam terbuka dengan tampilannya semakin estetik dengan tanaman kekinian seperti monstera.
Di berbagai sudutnya, kamu bisa membuat konten di setiap sudut yang ada.
Indoor room de.u coffee juga sangat nyaman memberikan rasa sejuk dan adem bagi pengunjung. Jika kamu penasaran, langsung aja kunjungi tempatnya ya!
Di Jl. Dipati Ukur No.23, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132.
3. Monday Coffee
Pertama kali tiba terpikat dengan daya tarik utama dari Monday Coffee Dago desain bangunannya yang mengusung konsep minimalis, desain bangunan yang aestetic membuat siapa saja tertarik untuk datang ketempat ini. Area Indoor yang terdapat dinding bata merah menjadi ciri khas dari Monday Coffee. Mengambil konsep tradisional namun terlihat klasik. Disetiap sudut coffee shop hits di Bandung ini juga didekor dengan elegan yang nampak estetik dan instgramable. Sedangkan area outdoor gak kalah keren nih, karena di area luarnya ada spot yang gemas yang harus kamu abadikan momennya. Di Monday Kafe ini ada yang lagi viral namanya cookie cup. Pecinta cookie wajib cobain!
Oki Al Kahfi/Vokaloka