Kaitan Niat, Ilmu, Amal dan Ma'rifatullah

VOKALOKA.COM - Setiap amal yang dikerjakan, hasilnya tergantung pada niat yang ditanamkan dalam hati. Ketika kita hendak mencari ilmu atau mengamalkan ilmu, termasuk mengajarkan kembali ilmu yang dimiliki, akan melahirkan hasil sesuai dengan niat yang dimiliki dalam hati.

Jika niat mencari ilmu untuk tujuan akhirat, maka Allah akan mengantarkan si pemilik niat sesuai dengan niatnya. Jika niat mengamalkan ilmu untuk mengenal Allah, maka amal tadi akan membawa si pelaku mengenal Allah dalam amalnya. Dan ketika niat mengajarkan ilmu hanya untuk taqorub kepada Allah, maka ilmu yang diajarkan tersebut akan membuat si pemilik ilmu itu merasa takut kepada Allah.

Namun, jika niat mencari ilmu, mengamalkan ilmu, dan mengajarkan ilmu tujuannya untuk kehidupan dunia, maka ilmu itu hanya akan memberikan dunia dan akan berakibat mendapatkan dunia semata. Adapun akhirat dan mengenal Allah, hanya akan hidup di benak dan lisan semata.

Ilmu yang kuat akan melahirkan niat yang kuat. Artinya, ilmu yang bermanfaat akan melahirkan niat yang benar. Niat yang kuat akan melahirkan kemampuan yang hebat. Kemampuan yang hebat akan melahirkan amal yang hebat. Amal yang hebat artinya amal Soleh  yang ikhlas dan banyak. Amal yang hebat akan menjadi orang yang hebat.

Selama kita punya niat yang baik, maka kita akan selalu dalam kebaikan. Kalau kita cerdas mengendalikan niat, maka waktu kita akan penuh dengan kebaikan. Artinya pintar memeriksa niat, selalu kontrol kesadaran.

Banyak amal yang besar dikecilkan oleh niat. Artinya amal yang dipalingkan oleh niat yang salah. Banyak amal yang kecil dibesarkan oleh niat. Maksudnya, sekecil apapun amal akan menjadi besar dalam pandangan Allah ketika amal tersebut diniatkan semata-mata mengharap Wajah Allah.

Niat yang kuat, yang baik, yang benar, dan yang ikhlas, adalah niat yang ditujukan hanya untuk wushul kepada Allah. Sampainya niat, ilmu, dan amal kepada Allah, tergantung dari seberapa sungguh-sungguh kita memperbaiki niat, memperbaharui orientasi ilmu yang dicari, dan meneguhkan amal dengan niat yang sempurna dan ilmu yang bermanfaat.

Dan hakekat ilmu yang bermanfaat itu adalah ilmu yang selalu membimbing si pemiliknya untuk tiada henti membangun kesadaran akalnya dan hatinya, memperbaiki dohir dan batin dirinya hanya untuk  mengenal Allah dalam arti yang sesungguhnya. Sehingga si pemilik ilmupun oleh Allah dibimbing, ditolong, dan selalu diberkahi, dan dengan Kuasa, Kehendak, dan Rahmat Allah ia pun sampai di Hadirat Allah.

Tidak ada kata kegagalan dalam memperbaiki dan memperbaharui niat dalam mencari ilmu dan mengamalkan ilmu untuk mengenal dan sampai kepada Allah, kecuali hanya satu, yaitu ketika niat mencari ilmu, niat mengamalkan ilmu, dan niat mendakwahkan dan mengajarkan kembali ilmu itu,  ketika hidup kita tidak bisa dibebaskan dari perbudakan hawa nafsu. Dan hawa nafsu inilah yang menjadi hijab ilmu menjadi tidak bermanfaat. Jika ilmu tidak bermanfaat, maka kita tidak akan pernah bisa marifatullah. Wallahu'alam

Nurul Alfiani /Vokaloka

No comments

Post a Comment