Satelit Republik Indonesia SATRIA-1 Diluncurkan, Menjadi Satelit Multifungsi Terbesar di Asia dengan Kapasitas 150 Gbps

VOKALOKA.COM, Bandung - Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) resmi diluncurkan di Space Center, Florida, Amerika Serikat pada Minggu (18/6/23) waktu setempat. SATRIA-1 menjadi satelit multifungsi kelima terbesar di Asia dengan kapasitas 150 Gbps.


Peluncuran SATRIA-1 dilakukan dengan menggunakan roket Falcon 9 yang dimiliki oleh Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX). Satelit ini merupakan satelit multifungsi pertama yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan memiliki kapasitas terbesar di Asia.

Dalam acara peluncuran tersebut, Plt Direktur Utama Bakti Kominfo, Arief Tri Hardiyanto, mengungkapkan harapannya bahwa SATRIA-1 akan berhasil mencapai orbitnya dan beroperasi dengan baik. Satelit multifungsi ini akan ditempatkan pada orbit 146°BT yang tepat di atas Pulau Papua.

SATRIA-1 diharapkan dapat meningkatkan layanan masyarakat di fasilitas publik, meningkatkan produktivitas bangsa Indonesia, memajukan sektor pendidikan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi. Dengan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS), satelit ini akan memberikan konektivitas yang luas dan cepat, dengan kapasitas sebesar 150 Gbps.

Proyek SATRIA-1 dilaksanakan melalui skema kerja sama antara pemerintah dan badan usaha. Ini menandai langkah maju Indonesia dalam memanfaatkan teknologi satelit untuk memperkuat infrastruktur komunikasi dan meningkatkan aksesibilitas di seluruh negara.

Peluncuran SATRIA-1 menjadi tonggak penting bagi Indonesia dalam memperkuat kapasitas satelit dan meningkatkan keterhubungan digital di seluruh wilayah. Dengan adanya satelit ini, diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk komunikasi, pendidikan, dan pertumbuhan ekonomi.

Diharapkan satelit SATRIA-1 dapat beroperasi dengan sukses dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan visi pemerintah untuk mencapai konektivitas digital yang lebih baik dan inklusif.



Novi Nurhikmah/Vokaloka


No comments

Post a Comment