Rapat Club Owner Bahas Regulasi dan Jadwal Liga 2

VOKALOKA.COM - Kepastian bergulirnya Liga 2 musim 2023/24 kini menemui titik terang. Dalam Club Owner Meeting Liga 2, Selasa (27/6), Liga 2 direncanakan akan kembali bergulir pada September dan berakhir sebelum lebaran. Namun sebelum bergulirnya liga, ada rencana membuat turnamen pra-musim bagi klub Liga 2.

Dalam rapat itu juga membahas seputar regulasi pemain asing yang kabarnya akan kembali digunakan di Liga 2 2023/24 setelah sebelumnya sempat di hapus pada era Divisi Utama 2015.

Rencananya, Liga 2 musim 2023/24 akan diperbolehkan untuk menggunakan 2 pemain asing dengan rincian (1 bebas + 1 Asia). Namun, putusan ini belum final karena akan masih menjadi bahan evaluasi sampai dimulainya Liga 2 nanti.

Penggunaan pemain asing di Liga 2 adalah yang pertama namun di kasta kedua Liga Indonesia terutama di era Divisi Utama ini bukanlah hal baru. 

Tercatat, regulasi penggunaan pemain asing terakhir diterapkan pada era Divisi Utama musim 2014. Sampai saat itu tak ada lagi regulasi pemain asing di Liga 2 dengan pertimbangan pemerataan.

Namun dengan pertimbangan untuk menaikkan level Liga 2 musim depan, Direktur Utama Pt. LIB, Ferry Paulus akhirnya merencanakan regulasi pemain asing untuk kembali digunakan di Liga 2 2023/24.

"Memang kami belum menerbitkan regulasi pemain asing, karena harus mendapat persetujuan PSSI. Itu yang akan kami rekomendasikan ke PSSI untuk paling tidak satu tingkat di bawah Liga 1," tutur Ferry via Kompas.

Selain itu, Ferry juga mengungkapkan tentang regulasi untuk memainkan pemain U 21 selama 45 menit di Liga 2 2023/24. Regulasi ini tidak jauh berbeda dengan Liga 1 yang mewajibkan setiap tim memainkan pemain U 23 selama 45 menit.

Kemudian untuk format kompetisi Liga 2 2023/24 akan dibagi menjadi empat wilayah. Ini sama seperti musim sebelumnya. Sama juga dengan musim era Divisi Utama yang terbagi dalam wilayah. Hanya jumlah wilayahnya saja kini lebih sedikit.

Liga 2 ini bagian dari lanskap besar sepakbola nasional yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Keputusan untuk menghentikan Liga 2 musim lalu harus diingat sebagai sebuah keputusan yang buruk. Jika tidak ada perbaikan yang menyeluruh, maka Liga 2 lagi-lagi akan menjadi ladang kabar buruk bagi sepakbola nasional.

Penggunaan pemain asing di Liga 2 bukan sebuah hal yang baru. Namun, perlu diperhatikan bahwa keputusan ini belum disetujui oleh semua klub. Barangkali, tidak semua klub mampu untuk mendatangkan pemain asing karena alasan gaji yang mahal.

Mendatangkan pemain asing bisa jadi lebih mendongkrak persaingan, namun jika persoalan gaji yang tidak dibayarkan terus berulang, maka percuma mendatangkan pemain asing sedangkan suprastruktur industrinya saja belum mendukung. 


M. Farhan Yazid/ Vokaloka

No comments

Post a Comment