Sebungkus Nasi Dari Pak Budi

VOKALOKA.COM - Bandung, Sinar matahari yang lembut menerpa kulit dan kicauan burung di pagi hari mengiringi langkah kami dalam menyiapkan ratusan porsi untuk hari ini. Sebenarnya warung ini bukanlah sumber penghasilan melainkan sebagai wujud kepedulianku pada sesama.

Di sela kesibukan sebagai dosen dan Pembina Program Peduli Nagari aku berinisiatif untuk membuka Warung Ikhlas Dunsanak. Di warung ini aku beserta keluarga menyediakan nasi bungkus senilai 2000 rupiah bahkan secara gratis juga. Gerakan ini aku lakukan atas kesadaran bahwa di luar sana banyak sekali orang yang merasakan lapar karena ketidakmampuannya membeli sesuap nasi. Aku jadi membayangkan bagaimana kiranya jika hal itu menimpa keluargaku tentu sangat pahit rasanya.

Dengan harga nasi bungkus 2000 rupiah kami mengisinya dengan nasi, lauk-pauk, sayuran dan terkadang buah-buahan juga. Harga yang rendah tak lantas membuat isinya jadi rendah kualitas juga. Setelah masakan siap, aku membawanya ke mobil pick up untuk dibawa ke tempat biasanya di Padang. Selain nasi gratis ada juga yang tetap membelinya dengan nilai 2000 rupiah atau bahkan seikhlasnya. Dari hasil penjualan ini aku berusaha agar Warung Ikhlas Dunsanak tetap berjalan dan manfaatnya lebih meluas lagi.

"Pak Budi kenapa sih tetap menjalankan warung ini? padahal kan tidak ada keuntungannya" mungkin banyak orang akan bertanya begitu. Padahal aku memiliki keuntungan yang lebih besar karena dengan warung ini aku belajar tentang berbagi, kebaikan dan keikhlasan. Keuntungan tersebut memang tidak nampak secara materi tapi keuntungan yang aku harap jauh lebih bernilai dari sekedar materi.

Feature dibuat berdasarkan artikel dari:

Penulis: Silmi Najmi Anzani

No comments

Post a Comment