Showing posts with label Feature Human Interest. Show all posts
Showing posts with label Feature Human Interest. Show all posts

Sebungkus Nasi Dari Pak Budi

VOKALOKA.COM - Bandung, Sinar matahari yang lembut menerpa kulit dan kicauan burung di pagi hari mengiringi langkah kami dalam menyiapkan ratusan porsi untuk hari ini. Sebenarnya warung ini bukanlah sumber penghasilan melainkan sebagai wujud kepedulianku pada sesama.

Di sela kesibukan sebagai dosen dan Pembina Program Peduli Nagari aku berinisiatif untuk membuka Warung Ikhlas Dunsanak. Di warung ini aku beserta keluarga menyediakan nasi bungkus senilai 2000 rupiah bahkan secara gratis juga. Gerakan ini aku lakukan atas kesadaran bahwa di luar sana banyak sekali orang yang merasakan lapar karena ketidakmampuannya membeli sesuap nasi. Aku jadi membayangkan bagaimana kiranya jika hal itu menimpa keluargaku tentu sangat pahit rasanya.

Dengan harga nasi bungkus 2000 rupiah kami mengisinya dengan nasi, lauk-pauk, sayuran dan terkadang buah-buahan juga. Harga yang rendah tak lantas membuat isinya jadi rendah kualitas juga. Setelah masakan siap, aku membawanya ke mobil pick up untuk dibawa ke tempat biasanya di Padang. Selain nasi gratis ada juga yang tetap membelinya dengan nilai 2000 rupiah atau bahkan seikhlasnya. Dari hasil penjualan ini aku berusaha agar Warung Ikhlas Dunsanak tetap berjalan dan manfaatnya lebih meluas lagi.

"Pak Budi kenapa sih tetap menjalankan warung ini? padahal kan tidak ada keuntungannya" mungkin banyak orang akan bertanya begitu. Padahal aku memiliki keuntungan yang lebih besar karena dengan warung ini aku belajar tentang berbagi, kebaikan dan keikhlasan. Keuntungan tersebut memang tidak nampak secara materi tapi keuntungan yang aku harap jauh lebih bernilai dari sekedar materi.

Feature dibuat berdasarkan artikel dari:

Penulis: Silmi Najmi Anzani

Dibalik Ketegaran Anak Sulung: Kisah Kekuatan Untuk Tetap Bertahan Hidup

VOKALOKA.COM - Bandung, Disebuah desa terpencil, hidup seorang anak sulung bernama Nisa yang menghadapi tantangan besar pada kenyataan kepergian sosok ibu dalam hidupnya. Namun dibalik ketegaran Nisa tersimpan kisah yang penuh kekuatan, dan kebijaksanaan. 

Nisa adalah seorang anak perempuan yang tumbuh dalam keluarga bahagia sebelum kepergian ibunya. Sejak kecil diurus oleh neneknya , ibunya adalah sosok pekerja sosial, setiap hari menghidupinya dengan berkecukupan. Nisa selalu dituruti setiap permintaan nya. 

Ketika tiba hari dimana ibu nya jatuh sakit saat Nisa berusia 13 tahun, ia tidak mempercayai bahwa ibunya jatuh sakit keras, sampai waktu ia dan ibu nya tidur berdua, Nisa harus melihat hal menyakitkan seumur hidupnya. 

Sejak saat itu ibu nya meninggalkan nafas terakhir, Nisa ikhlas tapi rindu. Ia mulai bangkit setelah kepergian ibunya, sebab Nisa masih memiliki tanggung jawab sebagai anak sulung. Saat Nisa duduk dibangku kelas I SMK dia memenuhi segala kebutuhan sekolah nya dengan hasil uang yatim. 

Ayahnya tidak memperdulikan bahwa banyak sekali pengeluaran untuk sekolah. Tapi Nisa memiliki kekuatan dan ketegaran hati yang besar, hatinya teriris dan hampa ketika hidup tanpa seorang ibu. Nisa tetap melanjutkan jalan hidupnya meskipun saat ini ia hanya seorang anak sulung yang tidak lagi mempunyai ibu, tapi Nisa memiliki nenek yang sangat mencintainya dari kecil. 

Sejak saat itu setiap hari diisi dengan rutinitas yang baru dan tanggung jawab yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Nisa hanya ingin tetap kuat dan bertahan menjadi pendamping neneknya selama hidup. Nisa adalah seorang anak yang memiliki rasa kasih sayang dan cinta yang besar untuk neneknya namun ia malu untuk mengakuinya. 

Di balik keberhasilan Nisa menjalankan perannya, ada kisah keperitan dan kesepian yang tak terucap. Malam-malam saat ia sendirian, tatapan matanya kadang menunjukkan kerinduan dan kecemasan yang tidak dapat diutarakan dengan kata-kata. 

Tetapi setiap pagi, Nisa terbangun dengan senyuman ikhlas, bersiap menyemangati neneknya dan menjalani hari baru. Walaupun terasa berat karena Nisa tidak mendapatkan dukungan dalam dan luar dari keluarganya. Tapi Nisa memiliki tetangga, dan teman kerja. 

Nisa memiliki teman sejak kecilnya sampai saat ini ia masih berteman baik layak saudara tidak sedarah, teman kecilnya sangat menyayangi dan akan terus menjadi teman tumbuhnya.  Meskipun kehadiran ibunya tidak tergantikan, Nisa membuktikan bahwa dibalik setiap kisah kehilangan, dapat muncul kekuatan yang luar biasa. 

Kisah Nisa bukan hanya cerita tentang kepergian seorang ibu, melainkan tentang bagaimana seorang anak sulung mampu tumbuh dan berkembang di tengah-tengah cobaan. Cerita ini mengajarkan kita tentang kekuatan keluarga, cinta tanpa batas seorang anak, dan kemampuan seseorang untuk menjadi pelindung bagi orang-orang tercinta. 

Penulis: Yulfa Aulia Qoyima