Showing posts with label feature. Show all posts
Showing posts with label feature. Show all posts

Tak perlu jauh pergi ke Jepang, Hanami Sky Lounge Bandung Solusi nya !


VOKALOKA.COM, Bandung – Akhir-akhir ini, Bandung telah menarik perhatian para penggemar tempat nongkrong modern. Hanami Sky Lounge yang berlokasi di jalan Cihampelas No.254, Cipaganti Kecamatan Coblong Kota Bandung Jawa Barat. Cafe yang sudah berdiri lama dengan wajah baru yang lebih segar dan unik pasti akan menjadi hits kembali dan memberikan suasana baru.

Hanami Sky Lounge adalah kafe di pusat Bandung yang ramai. Caf̩ ini memiliki suasana yang berbeda dari sebelumnya. Suasana Jepang menjadi lebih kuat dengan tampilan baru ini. Cafe ini memiliki banyak lokasi Instagramble karena banyaknya daya tarik dan sentuhan desain yang menarik. Buka Setiap hari dari jam 12.00 Wib Р21.00 Wib.

Cafe Hanami Sky Lounge, yang memiliki suasana baru yang lebih kental dengan aroma jepang, memiliki banyak hal yang menarik, mulai dari daya tariknya, fasilitasnya, jam buka, menu terbaru, dan lokasinya. Pelayanan yang ramah dan menyenangkan tentunya akan membuat pengunjung betah untuk tinggal lama di kafe hits ini.

Di tengah banyaknya tempat nongki dan hangout yang baru muncul, pengalaman baru sangat penting. Hal ini dilakukan oleh Hanami Sky Lounge, yang beroperasi sejak tahun 2020. Cafe bertema Jepang di lantai empat ini melebarkan sayapnya dengan melakukan ekspansi ke rooftop gedung sebelah. Ini menambah kesan Jepang ke kafe ini. Oleh karena itu, area baru ini adalah area luar ruangan sepenuhnya, dilengkapi dengan detail eksterior yang kuat dengan nuansa Jepang.

Cafe terbaru ini memiliki empat lantai, dan setiap lantai memiliki area dengan desain interior dan ornamen Jepang. Dilengkapi dengan tempat duduk yang nyaman dan hangat serta udara dinginnya, ruang ini membuat Anda merasa nyaman dan segar. Sangat cocok untuk orang yang sibuk dan mengerjakan tugas kantor. Dengan hadirnya rooftop baru ini, pasti akan menjadi tempat favorit untuk nongkrong dan berkumpul dengan teman, pasangan, dan keluarga.

Dekorasi bernuansa jepang seperti pohon sakura dan lampu lampion khas Jepang nyaman dan hangat, membuat pengunjung merasa seperti berada di Jepang Sakura. Jadi, jika Anda ingin menikmati nunsa Jepang, Anda tidak perlu pergi jauh ke negara Sakura, tempat nongkrong di Bandung ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Di café ini juga menyewakan baju tradisional khas jepang yaitu kimono. Anda bisa foto menggunakan kimono di setiap sudut café bernuansa jepang ini.

" Kami menyewakan kimono 50 ribu rupiah untuk 1 jam, fasilitas ini kami sediakan supaya ambience jepang nya semakin terasa", Ujar Andrew.

Suasana barunya memberikan banyak fasilitas. Fasilitas tersebut mencakup Area parkir, wifi, lantai 1–4, atap, area dalam dan luar, toilet, mushola, stop kontak, dan fitur lainnya.

Dengan harga menu yang terjangkau, kafe dengan tampilan baru ini dan menu baru menambahkan lebih banyak pilihan untuk dicoba saat berada di Hanami Sky Lounge. Di Hanami Sky Lounge, Anda dapat menemukan menu khas Jepang untuk menemani waktu santap sembari bersantai dan berbicara dengan orang lain seperti Takoyaki, Hokkaido milk pudding, Ekonomiyaki, Tori Katsu, spicy wagyu dan masih banyak lagi . Selain menu khas Jepang, ada juga menu lain yang lezat dan tak kalah enak nya.

Penulis : Puteri Noerwulan Ramadhani KPI/5C

Jelajahi Jalanan Braga Tanpa Khawatir Biaya

VOKALOKA.COM, Bandung - Kereta api berjalan dengan tenang di atas relnya. Kali ini saya akan pergi menjelajahi Jalan Braga, salah satu tempat ikonik yang ada di kota Bandung. Perjalanan ini dimulai dari stasiun Bandung yang ramai dengan para penumpang yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Jalan Braga hanya berjarak beberapa menit dengan berjalan kaki dari Stasiun Bandung. Lalu, saya memutuskan berjalan kaki menuju Braga sambil mengeksplor beberapa tempat yang ada disana.

Dalam perjalanannya, saya melewati Pasar Baru yang merupakan pusat perbelanjaan terlengkap di kota Bandung. Bangunannya yang lumayan luas menjadikan barang-barang yang ditawarkan pun cukup banyak. Pasar Baru yang ada di kota Bandung ini dapat memanjakan para pembelinya, karena tersedia bermacam-macam barang disana. Setiap harinya pasar tersebut tidak pernah sepi dari pembeli.

Kemudian, saya melanjutkan perjalanan lagi dan mata saya tertuju pada masjid megah bernama Masjid Raya Bandung. Masjid ini terletak di dekat alun-alun Bandung, yang juga tidak pernah sepi pengunjung. Sejenak, saya beristirahat di sana dengan melihat-lihat masjid megah tersebut sambil berfoto-foto.

Kaki saya melangkah lagi menyusuri jalanan yang disebut Jalan Asia Afrika. Terlihat di kiri dan kanan terdapat gedung-gedung bersejarah yang menyimpan banyak kisah kehidupan bangsa Indonesia di masa lalu. Lalu, mata saya tertuju pada gedung megah dan luas yang bernama Gedung Merdeka.

Tak lama, akhirnya saya sampai di Jalan Braga. Terdapat berbagai toko-toko unik dan estetik di pinggiran Jalan Braga yang menjadikan tempat ini cocok untuk berfoto. 

Selain itu, ada juga lukisan-lukisan yang dipajang di pinggir jalan yang menambah keindahan Jalan Braga. Seolah-olah kita pergi ke galeri seni tanpa harus mengeluarkan biaya.

Tak hanya itu, di jalanan Braga pun sering lewat kendaraan yang bernama Bandros atau Bandung Bus on Tour. Bus Bandros ini merupakan transportasi wisata yang disediakan Pemerintah Kota Bandung untuk memfasilitasi para wisatawan ketika ingin berkeliling Kota Bandung. Dengan mengendarai Bandros para wisatawan dapat menikmati keindahan Kota Bandung tanpa harus capek berjalan kaki.

Melangkah ke toko-toko suvenir yang menyajikan beragam oleh-oleh khas Bandung, saya menemukan berbagai macam barang-barang unik yang memanjakan mata dengan harga yang sangat terjangkau.

Meski dengan biaya yang minim, saya dapat menemukan tempat-tempat seru di setiap sudut Jalan Braga. Serta merasakan ketenangan dan kebahagiaan kecil di tengah hiruk-pikuk kota.

Syfa Fauziyah

Sejarah Museum Geologi Bandung Bergaya Art Deco

VOKALOKA.COM - Bandung,  Museum didesain bergaya Art Deco, melibatkan 300 pekerja bangunan, dan ditaksir menghabiskan dana 400 gulden, saat memasuki masa Perang Dunia II.

Museum Geologi didirikan pada tanggal (16/05/1929) tepatnya di Jl. Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat.

Pendirian Museum Geologi merupakan sebuah inisiatif dari Dienst van den Mijnbouw atau Dinas Pertambangan pada masa Hindia Belanda. Dalam perjalanannya, museum pernah direnovasi dan dibuka kembali pada tahun 2000.

Museum ini memiliki koleksi berupa materi-materi geologi, mulai dari fosir, batuan, hingga mineral. Semua koleksi dan materi geologi didalam museum ini merupakan hasil dari pengumpulan selama kerja lapangan di Indonesia sejak tahun 1850.

Pada (23/04/1927), dimulailah pembangunan gedung museum yang diarsiteki oleh Ir Menalda van Schouwenburg. Pemerintah Hindia Belanda menjadikan bangunan museum sebagai markas angkatan udara. Begitupun koleksi yang ada di Museum Geologi dipindahkan ke Gedung Pensioen Fonds yang dikenal dengan Gedung Dwiwarna.

Saat itu, dinas tersebut menginginkan ada satu tempat yang digunakan untuk menyimpan hasil penyelidikan tambang yang dilakukan. Pada saat masa pendudukan Jepang, Museum Geologi dikelola oleh Kogyo Zimusho kemudian namanya diubah menjadi Chisitsu Chosasho.

Sedangkan saat Indonesia merdeka, museum ini berada di bawah pengelolaan Djawatan Tambang dan Geologi. Koleksi dan pembagian ruang museum Geologi berupa bangunan dua lantai dengan beberapa ruangan dimasing-masingnya.

Lantai I memiliki tiga ruangan utama yaitu, ruang orientasi, ruang sayap barat, dan ruang sayap timur. Ruang orientasi berisi peta geografi Indonesia berupa relief yang menayangkan kegiatan geologi dalam bentuk animasi. Ruang sayap barat terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang hipotesis terjadinya bumi.

Ruangan ini juga disebut sebagai Ruang Geologi Indonesia, karena menyajikan keadaan geologi di pulau-pulau besar di Indonesia. Di ruangan ini pula terdapat ruang kegunungapian, yang menyajikan informasi gunung api aktif di Tanah Air.

Sedangkan ruang sayap timur menyajikan informasi sejarah perkembangan makhluk hidup dari masa primitif hingga modern. Di ruangan ini terdapat kumpulan fosil tengkorak manusia purba di Indonesia, serta artefak yang menggambarkan perkembangan budaya.

Lantai II sama seperti lantai I, memiliki tiga ruangan utama yaitu, ruang barat, ruang tengah, dan ruang timur. Di ruang tengah, pengunjung dapat melihat maket pertambangan emas terbesar di Indonesia, yaitu di Pegunungan Tengah Papua.

Beberapa contoh batuan asal Papua juga dipamerkan di lemari kecil yang ada di ruangan ini. Selain itu juga ada miniatur menara pengeboran minyak dan gas bumi yang diperagakan di sini.

Sedangkan ruang timur memiliki tujuh ruangan kecil yang semuanya berisi informasi tentang aspek positif dan negatif tatanan geologi bagi manusia. Secara umum, koleksi Museum Geologi Bandung terdiri dari 250.000 batuan dan mineral, serta 60.000 koleksi fosil dan lainnya.

Museum ini memiliki ciri khas Gajah blora, yang merupakan temuan spektakuler sekitar 85% fosil dari satu individu gajah ini secara utuh ditemukan oleh tim ahli dari museum geologi yang dipimpin oleh Iwan Kurniawan dengan anggota Fachroel Aziz, Sidarto, Erick Setyabudi, dan Dadang, dalam suatu survei ditepian Bengawan Solo purba, Dusun Sunggun, Desa Mendalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009.

Gajah yang berjenis kelamin jantan dan memiliki tinggi sekitar empat meter, panjangnya lima meter, dan berat 6-8 ton ini hidup sekitar 165.000 tahun yang lalu, dan mati pada umur 49 tahun. Nama ilmiahnya adalah Elephas hysudrindicus, dan dianggap sebagai leluhur gajah Asia.

Kemudian diekskavasi dilakukan pada bulan November 2009 oleh tim yang bekerja sama dengan tim dari Dinas Pariwisata Kabupaten Blora dan Wollongong University (Gert Van den Bergh dan Mike Morwood). Proses dari ekskavasi, preparasi, rekonstruksi, hingga peragaan fosil tersebut memakan waktu sekitar empat tahun.

Jam buka dan tiket masuk Museum Geologi dapat dikunjungi setiap hari Minggu, Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu. Dimulai pada pukul 10.00 - 13.00 WIB. Harga tiket masuk Museum Geologi cukup terjangkau, yaitu Rp 2.000 untuk pelajar, Rp 3.000 untuk umum, dan Rp 10.000 untuk wisatawan asing.

Reporter : Yulfa Aulia Qoyima

Film 172 Days, Kisah Perjalanan Hijrah dan Cinta yang Menyentuh Kalbu

VOKALOKA.COM, Bandung - Pada tanggal 23 November 2023 lalu, telah rilis film yang berjudul 172 days. Film ini membuat saya penasaran karena diambil dari kisah nyata seorang tokoh pendakwah ternama di Indonesia yaitu Ameer Azzikra, putra dari almarhum Ustadz Arifin Ilham.

Ternyata benar saja, pada hari pertama penayangan film 172 Days ini tiketnya laris terjual habis hampir di seluruh bioskop di Indonesia. Bahkan film ini mampu menggeser posisi teratas film-film lainnya di bioskop.

Film yang disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu ini, menceritakan tentang kisah perjalanan hijrah dan cinta Nadzira Shafa dan Ameer Azzikra menuju cinta yang diridhoi Allah SWT. Kisahnya diawali dengan proses hijrah Nadzira Shafa dalam menjaga dirinya dari pergaulan bebas remaja.

Dari awal penayangan film, kita akan dibawa ke dalam kisah proses perjalanan hijrah Nadzira Shafa yang penuh dengan lika-liku. Kemudian dipertemukan dengan Ameer Azzikra, sehingga mereka melakukan ta'aruf dan menikah, sampai dengan suatu ketika Ameer meninggal karena infeksi liver yang dideritanya.

Walaupun film ini bergenre romantis dan sedih, tapi tidak membuat film ini membosankan. Karena di tengah-tengah adegan diselipkan beberapa humor dari tokoh yang bernama Abun.

Melalui perjalanan hijrah Nadzira, saya menyadari bahwa hijrah bukanlah suatu perubahan yang instan. Hijrah merupakan proses panjang yang memerlukan kesabaran, keteguhan hati, dan keyakinan yang kuat. Serta, film ini mampu menggambarkan perjalanan hijrah tersebut begitu relate dengan keadaan sekarang.

Film yang berdurasi 103 menit ini tidak hanya sekedar menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi bagi para penontonnya. Tokoh utama dalam film ini mengajarkan bahwa dalam proses berhijrah, kita bisa menemukan kekuatan dari dalam diri dan cinta sejati dapat membimbing kita ke arah yang lebih baik.

Selain itu, visual dan soundtrack dalam film ini dapat menjadi penguat kisahnya. Setiap adegan diatur dengan begitu baik, begitu pula musik yang dipilih mampu menggambarkan emosi dalam setiap adegannya.

Namun menurut saya terdapat sedikit kekurangan dalam film ini, yakni kita kurang banyak diberikan informasi mengenai masa lalu tokoh utamanya. Sehingga membuat saya kurang puas dalam menonton film ini.

Secara keseluruhan film ini sudah cukup baik, bahkan dapat menciptakan ruang bagi penontonnya untuk merenungkan tentang makna cinta sejati dalam kehidupan. Serta, film ini banyak menginspirasi para remaja agar tidak perlu takut dalam melakukan hijrah.

Syfa Fauziyah

"Gayatri Mountain Adventure, Petualangan Seru di Pelukan Alam Bogor"

VOKALOKA.COM, Bandung - Di tengah hamparan alam mempesona antara hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan kehijauan kawasan perkebunan teh, terletaklah Gayatri Mountain Adventure. Tempat berkemah yang kini menjadi magnet bagi kelompok muda pecinta alam, para pemburu swafoto, dan siapa pun yang menginginkan liburan berbeda di pelukan alam Bogor.

Lokasi tepatnya berada di Jalan Citeko Panjang RT. 03/RW. 09 Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Bogor, Jawa Barat, menjadikannya sebagai destinasi yang mudah diakses namun tetap memberikan ketenangan dan keindahan yang luar biasa. Pemandangan Gunung Gede Pangrango menjadi daya tarik utama Gayatri Mountain Adventure, menciptakan latar belakang sempurna untuk momen-momen tak terlupakan.

Gayatri Mountain Adventure bukan hanya sekadar tempat berkemah biasa. Fasilitas yang lengkap dan memadai menjadi daya tarik tambahan bagi para pengunjungnya. Mulai dari area parkir luas, shelter nyaman, hingga toilet yang tersedia, semuanya dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi para pengunjung.

Camping ground ini menawarkan berbagai pilihan fasilitas, mulai dari area camp yang luas hingga adanya persewaan tenda untuk memudahkan para pengunjung yang ingin berkemah tanpa harus membawa perlengkapan sendiri. Selain itu, tersedia juga mushola untuk kebutuhan spiritual, dan sebuah cafe yang menyajikan hidangan lezat untuk melengkapi pengalaman berkemah.

Harga tiket masuk Gayatri Mountain Adventure terbilang sangat terjangkau, cukup dengan membayar Rp.25.000, Anda dapat menikmati keindahan alam dan segala fasilitas yang disediakan. Bagi yang ingin menginap, tersedia dua jenis paket berkemah yang menarik.

Paket family camping dengan harga Rp. 135.000 menawarkan tenda berkapasitas 6 orang, lapangan, matras, sleeping bag, toilet, dan minimal 6 orang. Sementara itu, paket group camping dengan harga Rp.250.000 menyediakan tenda berkapasitas 6 orang, sleeping bag, matras, lapangan, toilet, makan 3x, snack 3x, hall, dan minimal 30 orang. Dengan berbagai pilihan paket ini, Gayatri Mountain Adventure memberikan pengalaman berkemah yang sesuai dengan kebutuhan dan selera masing-masing pengunjung.

Jadi, jika Anda mencari tempat berkemah yang menawarkan petualangan seru dan keindahan alam yang memesona di Bogor, Gayatri Mountain Adventure adalah pilihan yang sempurna. Dengan harga terjangkau dan fasilitas lengkap, tempat ini siap menyambut petualangan seru Anda di tengah keindahan alam yang memukau.

Reporter : Muhammad Farid


"Masjid At Thohir, Keindahan Putih Nan Suci di Tengah Kota Depok"

VOKALOKA.COM, Bandung - Tepat di tengah-tengah komplek Podomoro Golf View, Kota Depok, menjulanglah keagungan Masjid At Thohir. Dibalut dengan keindahan warna putih yang menyeluruh, masjid ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga sebuah karya seni arsitektur yang memikat.

Masjid megah ini, dikenal sebagai wakaf anak kepada orang tua dari keluarga besar Pak Erick Thohir, sejak awal pembangunannya pada tahun 2018. Keistimewaan Masjid At Thohir bukan hanya terletak pada kemegahannya, tetapi juga pada makna bakti dan ketaatan keluarga Thohir terhadap agama dan orang tua.

Humas Masjid At Thohir, Tajudin, yang diwawancarai pada hari minggu(3/12/2023). Menceritakan  perjalanan panjang pembangunan masjid ini, yang mencapai puncaknya pada peresmian oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Maret 2022. "Ini adalah bakti anak kepada orang tua, terutama kepada almarhum H. Mohammad Teddy Thohir, ayah dari Pak Erick Thohir. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain," paparnya dengan bangga.

Masjid At Thohir menawarkan pengalaman unik bagi para jamaahnya. Dengan luas bangunan mencapai 7.000 meter persegi dan lahan seluas 2,8 hektar, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ruang spiritual yang indah. Di bagian depan, terdapat taman dan teater kecil yang memberikan nuansa hangat. Sedangkan di seberang bangunan, sedang dibangun taman yang akan menjadi bagian integral dari keindahan Masjid At Thohir.

Keistimewaan arsitektur masjid ini tidak hanya berasal dari kebesarannya, tetapi juga dari sentuhan Timur Tengah yang menciptakan permainan cahaya LED pada malam hari. Cahaya gemerlap ini, mulai dari Maghrib hingga pukul 22.00 WIB, memberikan daya tarik visual yang luar biasa. Bahkan, akhir pekan menjadi lebih istimewa dengan adanya video mapping yang mempesona.

Tidak hanya itu, bahan-bahan megah untuk membangun masjid ini tidak hanya berasal dari dalam negeri, melainkan juga dari Swedia dan Singapura. Lampu megah di ruang utama solat, sebagai contoh, didatangkan langsung dari Singapura atas pesanan khusus untuk Masjid At Thohir.

Ketua Takmir Masjid At Thohir, Abdul Aziz Al Hafizh, menjelaskan bahwa setiap bagian bangunan memiliki makna tersendiri yang mencerminkan keluarga besar Menteri BUMN Erick Thohir. Kubah utama yang besar melambangkan seorang ayah sebagai pemimpin keluarga, sementara tiga kubah ukuran sedang mewakili anak-anak, dan kubah-kubah kecil di sekitarnya sebagai cucu dan cicit.

Keputihan yang mencakup bangunan dan sekitarnya juga memiliki makna mendalam sebagai simbol suci dan kebersihan. Empat menara setinggi 45 meter merupakan simbol arah mata angin, menegaskan bahwa Syiar Islam dapat dilihat dan dirasakan dari segala penjuru.

Namun, keistimewaan Masjid At Thohir tidak berhenti di sini. Pada dinding depan tempat imam sholat, disematkan 99 Asmaul Husna atau nama-nama baik Allah. Menurut Abdul Aziz Al Hafizh, hal ini bermakna untuk menginspirasi manusia agar meniru sifat-sifat luhur dari nama-nama Allah.

Dengan segala keunikan dan keindahannya, Masjid At Thohir bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga merupakan destinasi spiritual yang memikat dan memperkaya pengalaman keagamaan. Keanggunan putihnya yang bersinar dalam cahaya malam dan makna yang tersemat dalam setiap detail arsitekturnya menjadikan Masjid At Thohir sebagai tempat yang patut dikunjungi dan diapresiasi oleh masyarakat Kota Depok.

Reporter : Muhammad Farid 


Menelusuri Keindahan Arsitektur Megah Masjid Al Jabar di Bandung

VOKALOKA.COM, Bandung - Dalam gemerlap kota Bandung, terdapat sebuah keajaiban arsitektur yang mampu mencuri perhatian setiap mata yang memandang. Masjid Al Jabar, yang terletak di tengah-tengah Kota Bandung, bukan hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga merupakan penanda megahnya keindahan arsitektur Islam (10/11/2023).

Dibangun di atas lahan seluas 10 hektar, Masjid Al Jabar menjadi salah satu destinasi spiritual dan wisata unggulan di Jawa Barat. Arsitekturnya yang megah menggabungkan unsur tradisional dan modern, menciptakan daya tarik yang memikat bagi setiap pengunjung.

Masjid ini memiliki ciri khas kubah dan menara setinggi 82 meter yang menjulang gagah. Kubah emas yang melambangkan kemegahan dan keagungan Islam memberikan daya tarik tersendiri. Desain interior masjid ini juga memukau dengan ukiran detail dan kaligrafi yang memperkaya estetika ruang ibadah.

Salah satu keistimewaan Masjid Al Jabar adalah taman di sekitarnya yang dirancang dengan indah. Tanaman hijau dan air mancur yang mengalir menambah kesan damai dan nyaman bagi pengunjung. Saat senja tiba, cahaya lampu masjid yang dipadukan dengan cahaya matahari terbenam menciptakan panorama yang memukau.

Masjid Al Jabar juga dikenal sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat setempat. Dengan ruang serbaguna dan aula yang luas, masjid ini menjadi tempat berkumpulnya berbagai kegiatan keagamaan, sosial, dan kebudayaan yang melibatkan komunitas setempat.

Tidak hanya menjadi tempat ibadah, Masjid Al Jabar juga memberikan kontribusi positif terhadap pariwisata dan perekonomian kota Bandung. Setiap harinya, masjid ini dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai penjuru untuk menikmati keindahan arsitektur dan keberkahan spiritual yang terpancar.

Masyarakat pun merasakan dampak positif dari keberadaan Masjid Al Jabar, baik secara ekonomi maupun sosial. Seiring dengan pertumbuhan kunjungan wisatawan, peluang usaha di sekitar masjid semakin berkembang, memberikan dampak positif bagi penghidupan masyarakat setempat.

Masjid Al Jabar di Bandung bukan hanya sebuah tempat ibadah, melainkan juga sebuah masterpiece arsitektur yang memukau. Keindahan dan kemegahannya menciptakan lingkungan yang damai dan memberikan inspirasi bagi setiap orang yang mengunjunginya. Sebuah destinasi yang patut dikunjungi untuk merasakan harmoni antara spiritualitas, seni, dan keindahan alam.

Reporter : Aceng Lutfi

Dibalik Ketegaran Anak Sulung: Kisah Kekuatan Untuk Tetap Bertahan Hidup

VOKALOKA.COM - Bandung, Disebuah desa terpencil, hidup seorang anak sulung bernama Nisa yang menghadapi tantangan besar pada kenyataan kepergian sosok ibu dalam hidupnya. Namun dibalik ketegaran Nisa tersimpan kisah yang penuh kekuatan, dan kebijaksanaan. 

Nisa adalah seorang anak perempuan yang tumbuh dalam keluarga bahagia sebelum kepergian ibunya. Sejak kecil diurus oleh neneknya , ibunya adalah sosok pekerja sosial, setiap hari menghidupinya dengan berkecukupan. Nisa selalu dituruti setiap permintaan nya. 

Ketika tiba hari dimana ibu nya jatuh sakit saat Nisa berusia 13 tahun, ia tidak mempercayai bahwa ibunya jatuh sakit keras, sampai waktu ia dan ibu nya tidur berdua, Nisa harus melihat hal menyakitkan seumur hidupnya. 

Sejak saat itu ibu nya meninggalkan nafas terakhir, Nisa ikhlas tapi rindu. Ia mulai bangkit setelah kepergian ibunya, sebab Nisa masih memiliki tanggung jawab sebagai anak sulung. Saat Nisa duduk dibangku kelas I SMK dia memenuhi segala kebutuhan sekolah nya dengan hasil uang yatim. 

Ayahnya tidak memperdulikan bahwa banyak sekali pengeluaran untuk sekolah. Tapi Nisa memiliki kekuatan dan ketegaran hati yang besar, hatinya teriris dan hampa ketika hidup tanpa seorang ibu. Nisa tetap melanjutkan jalan hidupnya meskipun saat ini ia hanya seorang anak sulung yang tidak lagi mempunyai ibu, tapi Nisa memiliki nenek yang sangat mencintainya dari kecil. 

Sejak saat itu setiap hari diisi dengan rutinitas yang baru dan tanggung jawab yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Nisa hanya ingin tetap kuat dan bertahan menjadi pendamping neneknya selama hidup. Nisa adalah seorang anak yang memiliki rasa kasih sayang dan cinta yang besar untuk neneknya namun ia malu untuk mengakuinya. 

Di balik keberhasilan Nisa menjalankan perannya, ada kisah keperitan dan kesepian yang tak terucap. Malam-malam saat ia sendirian, tatapan matanya kadang menunjukkan kerinduan dan kecemasan yang tidak dapat diutarakan dengan kata-kata. 

Tetapi setiap pagi, Nisa terbangun dengan senyuman ikhlas, bersiap menyemangati neneknya dan menjalani hari baru. Walaupun terasa berat karena Nisa tidak mendapatkan dukungan dalam dan luar dari keluarganya. Tapi Nisa memiliki tetangga, dan teman kerja. 

Nisa memiliki teman sejak kecilnya sampai saat ini ia masih berteman baik layak saudara tidak sedarah, teman kecilnya sangat menyayangi dan akan terus menjadi teman tumbuhnya.  Meskipun kehadiran ibunya tidak tergantikan, Nisa membuktikan bahwa dibalik setiap kisah kehilangan, dapat muncul kekuatan yang luar biasa. 

Kisah Nisa bukan hanya cerita tentang kepergian seorang ibu, melainkan tentang bagaimana seorang anak sulung mampu tumbuh dan berkembang di tengah-tengah cobaan. Cerita ini mengajarkan kita tentang kekuatan keluarga, cinta tanpa batas seorang anak, dan kemampuan seseorang untuk menjadi pelindung bagi orang-orang tercinta. 

Penulis: Yulfa Aulia Qoyima

Bangunan yang Menjadikan Tanda Sudah Memasuki Wilayah Sumatra


VOKALOKA.COM, Lampung - Provinsi Lampung mempunyai sebuah bangunan yang menjadi ikon kebanggaan masyarakat lamping, bangunan ini menjulang tinggi pada ketinggial 100 mdpl, yaitu Menara Siger, Menara ini memiliki ciri yang khas pada bangunannya yaitu berbentuk sebuah mahkota dan berwarna kuning keemasan.

"saya sangat senang bisa melihat langsung Menara Siger ini, saya fikir itu bangunan masjid tetapi itu Menara, dan yang saya sukai dari tempat itu suasananya enak dan pemandangan laut nya sangat bagus". Ujar Muladiah (23) diwawancarai hari Minggu (03/12/2023).

Siger ini diambil dari mahkota yang dipakai oleh Wanita lampung ketika pelaksanaan upacara-upacara adat dan merupakan salah satu symbol kehormatan, symbol budaya Lampung. Menara Siger sangat menarik perhatian bagi pengunjung yang ingin berlabuh ke Pulau Sumatra, lokasi Menara Siger ini tidak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung Sumatra sekitar 3 km dari Pelabuhan, sehingga sangat cocok untuk beristirahat disekitaran Menara Siger dan disana disajikan tempat yang luas dan rapih bahkan ada tempat seperti saung untuk para pengunjung berisitrahat sejenak.

Selain bangunan nya yang sangat unik ketika mendekati ke Menara Siger ini kita disajikan dengan pemandangan alam yang terhampar luas, pemandangan laut lepas dan dihiasi dengan kapal ferry yang sedang bersandar. 

Untuk harga tiket masuk ke tempat ini hanya cukup dengan mengeluarkan uang sekitar Rp. 5.000 untuk kendaraan bermotor dan Rp. 10.000 untuk kendaraan mobil, harga yang terangkau dan cocok untuk menjadikan tempat istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Untuk perjalanan yang di tempuh sekitar 2 jam melalui perjalanan laut, jika kita sedang pergi ke Pulau Sumatra jika kita sudah melihat Menara Siger dikejauhan maka tandanya kita sudah mendekati tanah Sumatra, bagi yang mau masuk ke Sumatra, sempatkanlah mampir di Menara Siger ini. 

reporter : Muhamad Fikri Aufa 

kelas  : KPI 5C

Menjelajahi Pesona Tersembunyi di IPAL PDAM Cikoneng

Ingin berlibur pada hari sabtu atau minggu? Tapi tidak nyaman jika lokasinya ramai orang berkunjung? IPAL PDAM Cikoneng-lah menjadi solusi yang tepat. Lokasi yang belum banyak orang lain ketahui, masih menyuguhkan pemandangan yang asri dan cocok untuk memanjakan mata.

Bertempat di Bojongsoang, Cikoneng, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terdapat Danau Cikoneng yang terletak di antara Desa Bojongsoang dan Desa Bojongsari. Perjalanan menuju IPAL Cikoneng tidaklah jauh, hanya sekitar dua kilometer dari Jalan Raya Bojongsoang. Namun, perlu diperhatikan bahwa akses ke sana lebih baik dilakukan dengan kendaraan roda dua, mengingat jalannya yang cukup sempit.

Di balik fungsi utamanya sebagai penyedia air bersih, PDAM Cikoneng memiliki potensi wisata yang menakjubkan yang bisa dinikmati oleh para pengunjung. Salah satu daya tarik utama adalah keindahan tersembunyi yang tersebar di sekitar area ini, menambah pesona dan keaslian destinasi wisata ini.

Salah satu keindahan tersembunyi yang patut kita intip adalah danau yang dipisahkan oleh jalan sempit yang ditinggikan. Dikelilingi oleh pepohonan hijau dan tanaman yang rimbun menawarkan suasana yang tenang, bagi para pengunjung yang mencari ketenangan.

Bagi pecinta fotografi, PDAM Cikoneng menyediakan sejumlah spot yang sangat Instagramable. Dari sudut-sudut yang menawan hingga pemandangan yang mengagumkan, setiap sudut di sini dapat diabadikan untuk kenang-kenangan yang tak terlupakan.

"Memang tempat ini cocok banget buat saya yang suka foto-foto karena banyak spot yang bagus dan pemandangannya juga keren. Jadi, saya ga bingung mau foto apaan," jawab upi salah satu pengunjung PDAM Cikoneng.

Selain dijadikan destinasi untuk berfoto, IPAL PDAM Cikoneng ini biasa dijadikan destinasi bagi para pesepeda. Hal yang ingin dinikmati oleh para pesepeda biasanya suasana fajar pada pagi hari dan senja pada sore hari.

"Saya memang sengaja bersepeda dari Bandung ke sini, cuma pengen ngeliat sunrise aja. Dan Alhamdulillahnya saya dapet momen matahari tenggelam di sini," jawab aji salah satu pesepeda ketika ditanyai alasannya berkunjung ke PDAM Cikoneng.

Untuk berkunjung ke IPAL PDAM Cikoneng dikenakan biaya retribusi Rp. 10.000 setiap pengendara sepeda motor. Tetapi, dengan biaya tersebut masih terdapat satu kekurangan yaitu bau yang tidak sedap dari danau.

Meskipun begitu, lokasi ini masih menjadi destinasi yang jarang terjamah, PDAM Cikoneng patut menjadi pilihan bagi mereka yang ingin merasakan pesona alam yang tenang dan sunyi. Sebuah tempat yang tidak hanya menyuguhkan kedamaian, tetapi juga keindahan yang menunggu untuk dijelajahi.  Jadi, kapan kalian mau ke sini?

Reporter : Vania Zulfikar

Hiddem Gem! Coffee Shop Kalcer dengan Skatepark Baru di Bandung.

VOKALOKA.COM, Bandung - Sore menjelang malam emang paling cocok untuk ngopi dan nongkrong di udara Bandung yang sejuk, ditambah kalo kalian suka main skate ada skatepark gratisnya juga log dicafe ini!. Cafe ini bernama Coffee Bawa Studio yang baru saja grand launching di Jl. Kebon Bibit Tengah no.11B, Kota Bandung.

Disaat cafe lainnya hanya untuk nongkrong dan duduk-duduk manja saja. Di cafe ini punya spot skatepark yang bisa kalian pakai untuk main skate loh! tak cukup skatepark saja, bawa studio menyajikan kopi dan non kopi yang lezat nan juga murah, mulai dari 21 ribuan aja kamu sudah bisa menikmati secangkir minuman seperti Cappuccino, Caramel Candy, Vanilla Butterscotch, Matcha Japanese Latte dan lainnya. Selain minuman kamu juga bisa menikmati hidangan makanan yang lezat-lezat dimulai dari main course seperti Baked Spaghetti hingga dessert Gluten Free Fudgy Brownies menarik sekali bukan?.

Selain kamu bisa makan, ngopi, nongkrong dan main skate disini juga kalian bisa foto-foto di banyak sudutnya yang sangat aesthetic bertemakan Gen Z kalcer anak muda banget. Konsep nya unio dan disini juga menjual berbagai macam souvenir yang anti mainstream mulai dari accessories, pajangan rumah, furniture, perlengkapan skateboard, art hingga vinyl atau piringan hitam yang langka dijual disini, lengkap banget bukan?.

Cafe Bawa Studio ini beroperasional setiap hari mulai dari jam 07.00 pagi hingga 22.00 malam. Ayo ajak teman-teman mu merasakan sensasi unik, homey dan artsy di Coffe Bawa Studio ya.

Maysha Nurhalina

Maison de La Sol : Cafe Dengan Ambiens Yang Sangat Unik

Maison de La Sol Coffee and Culture, yang dimulai pada tahun 2019, berlokasi di Jalan Cihampelas no 36, Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, mengusung konsep yang unik dan memiliki ruangan yang cukup luas untuk nongkrong bersama teman-teman. Kafe ini memiliki beberapa ruangan dengan berbagai tempat duduk, yang cocok untuk acara bukber bersama atau reuni. Pengunjung bisa memilih tempat duduk di bagian outdoor, semi-outdoor, atau indoor.

Maison de La Sol buka setiap hari kecuali Senin, dengan jam operasional mulai pukul 11.00 hingga 01.00. Pada hari Jumat, kafe ini melayani pelanggan mulai pukul 13.00 sampai 02.00, sedangkan di hari Sabtu, buka dari pukul 11.00 sampai 02.00. Kafe ini menyediakan WiFi gratis, memperhatikan kebutuhan mahasiswa yang mencari tempat untuk mengerjakan tugas atau skripsi.

Desain interior Maison de La Sol sangat menarik dengan ornamen lantai yang menciptakan kesan etnik yang unik. Tanaman kaktus tambahan memberikan nuansa ala Meksiko. Tempat ini juga cocok untuk foto-foto dan ber-selfie, dengan banyak sudut yang estetik. Namun, pengunjung diingatkan untuk tidak mengganggu pengunjung lain.

Saat mengunjungi kafe ini, penulis mencoba Taco Gringo, kulit taco yang digoreng hingga kriuk, diisi dengan sayuran seperti wortel, kol, dan paprika. Ditambah dengan mayones, daging sapi cincang, bumbu blackpepper, dan bawang bombai, rasa gurih dan manisnya membuatnya lezat. Minuman yang dicoba adalah Mexican Soda dengan rasa Bleu Buracau, yang mirip dengan mojito namun tidak terlalu manis dan sedikit asam.

Penulis : Mohammad Heikel Alfafa

Masjid Raya Aljabbar Bandung: Arsitektur Unik Sebagai Pusat Edukasi dan Wisata

VOKALOKA.COM - Bandung - Masjid Agung Al-Jabbar dirancang oleh Ridwan Kamil pada tahun 2015 sebagai Masjid Agung pemerintah provinsi. Masjid Raya Al-Jabbar lebih dikenal dengan Masjid Terapung Gedebage yaitu sebuah masjid yang berada di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. 

Masjid Raya Al-Jabbar dibangun dengan arsitektur seperti museum, danau, dan taman-taman yang akan membuat masjid ini tidak hanya memiliki fungsi ibadah, tetapi juga sebagai edukasi dan berpotensi sebagai pusat wisata religi bagi semua kalangan masyarakat Jawa Barat yang ingin belajar dan menikmati wisata religi.

Arsitektur Masjid Agung Al-Jabbar dirancang dari perpaduan arsitektur modern kontemporer dengan aksen masjid Turki yang dihiasi seni dekoratif  Jawa Barat. Bangunan utama didesain dengan luas lantai 99 x 99 m2 sesuai angka Asmaul Husna dan hanya bukan merupakan dinding, atap, kubah yang terpisah melainkan merupakan hasil penggabungan ketiganya menjadi satu bentuk  setengah bola sangat besar.

Ketiga sisi  masjid dikelilingi oleh sebuah telaga besar yang diumpamakan bagaikan cermin yang memantulkan masjid dalam satu lingkaran penuh. Saat malam hari, gemerlap lampu semakin menambah keindahan nya, selain pada keindahannya Masjid ini dibangun memiliki danau yang fungsi pentingnya untuk penahan banjir sekaligus penyimpan air.

"Saya merasa senang dengan dibangunnya Masjid Al-Jabbar ini karena bangunannya unik sehingga selalu ramai pengunjungnya" Ujar Rani salah seorang pengunjung masjid Al-Jabbar. (29/10/23)

Arsitektur lainnya dihiasi dengan 27 relung yang terbuat dari relief perunggu berupa motif batik yang mewakili setiap kota dan kabupaten serta menunjukkan kekayaan seni masyarakat Jawa Barat yang ditempa  halus oleh tangan-tangan terampil para pekerja yang sangat rajin. Lantai  bawah mezzanine diterangi lampu perunggu hasil karya perajin dari Gentur dan Cianjur, dengan  warna keemasannya yang memberikan kesan mewah.

Pada dinding sisi barat terdapat mihrab yang disambungkan dengan mahkota di bagian atas langit-langit yang melambangkan bahwa kita hanya memohon kepada Allah SWT. Keistimewaan dari bangunan Masjid Al-Jabbar lainnya ada pada lantai dasar atau ma'rodh yang berisi museum sejarah Rasulullah SAW, dimulai sejarah perkembangan Islam di tanah air dan sejarah Islam di Jawa Barat.  Selain itu terdapat taman-taman tematik yang dimaknai tentang kenabian menarik untuk dikunjungi oleh berbagai kalangan masyarakat.

Di sisi timur masjid terdapat patung kaligrafi emas "Al-Jabbar"  karya seniman ternama. Patung ini berdiri dalam bentuk persegi membulat yang permukaannya dilapisi batu buatan tangan bermotif wadasan berwarna biru cerah dan kuning sehingga menimbulkan kesan elegan.

Kemudian ada beberapa highlight khas masjid-masjid Turki, yaitu halaman luas yang dikelilingi koridor teduh berhiaskan warna-warna kaca, serta bilik shower dengan keran duduk  berhiaskan mozaik indah buatan tangan oleh pengrajin Jawa Barat. Hal ini menjadikan Masjid Raya Al-Jabbar sebagai satu-satunya masjid di Indonesia yang memiliki pusat edukasi berupa museum dengan penggunaan teknologi digital terkini.

Reporter : Yulfa Aulia Qoyima

Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI), Organisasi Pemersatu Masjid Kampus di Indonesia

VOKALOKA - Bandung, AMKI adalah Asosiasi Masjid Kampus Indonesia yang memiliki program dasar menyangkut pemberdayaan ekonomi diantaranya, pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah, pendirian koperasi, pengkajian, pembinaan dan bimbingan untuk pengusaha kecil dan menengah, menyelenggarakan Baitul Maal masjid kampus, membangun jaringan ekonomi masjid kampus, mengadakan pelatihan kewirausahaan untuk aktivis masjid kampus.

Pada bulan Agustus 2002 Mas Hermawan (Hermawan K. Dipojono, waktu itu Ketua Umum Badan Pelaksana YPM Salman ITB) mengangkat Tim Manajemen di YPM Salman ITB yang akan bertugas selama dua tahun. Ia mengamanahkan kepada tim tersebut untuk menuntaskan beberapa agenda penting yang harus ditunaikan. Salah satu agenda terpenting yang diamanahkan adalah membuat jaringan kerja sama antar masjid kampus di Indonesia.
 
Maka dibentuklah tim untuk merumuskan masalah ini yang ditanggungjawabi oleh Manajer Umum YPM Salman ITB, Samsoe Basaroedin dan dimotori oleh Syamril, ST seorang pria kelahiran Pinrang yang waktu itu menjabat sebagai Manajer Bidang Dakwah dan Pelayanan Jamaah di YPM Salman ITB. Tim ini merumuskan konsep Jaringan Masjid Kampus Indonesia (JMKI) yang sedianya akan dilokakarya kan pada Bulan Juni 2003. Sosialisasi lokakarya di tingkat internal dan eksternal Salman dilakukan.

Konsep Lokakarya JMKI dikaji kembali. Maka digagas lah konsep Kongres Nasional Masjid Kampus Indonesia sebagai jembatan untuk mewujudkan jaringan kerjasama antar masjid kampus di Indonesia. Acara ini direncanakan akan berlangsung Maret 2004, sebelum masa kampanye pemilu legislatif. Maka dilakukanlah sosialisasi awal. Beberapa pengurus Salman ITB yang sedang bertugas ke luar kota diharapkan mensosialisasikan program ini. Maka tak kurang dari UGM Yogyakarta, ITS Surabaya, UNEJ Jember, UNMUL Samarinda, UMMI Makasar, UI Salemba Jakarta, IPB Bogor, dan UNHAS Makassar telah terkontak. Berbagai ide, dukungan, dan saran terus mengalir. Beberapa orang yang ditugaskan untuk roadshow adalah Samsoe Basaroedin, Eri Marawijaya, Iman Abdullah, Syamril, Iyus, Supri Haryanto, Lina, dan Sudarmono. Tetapi karena iklim perpolitikan yang sedang "menghangat" dan sarat akan berbagai kepentingan maka akhirnya diputuskan untuk menunda pelaksanaannya setelah acara pemilu legislatif yaitu tanggal 20 – 22 Mei 2004. Akhirnya tanggal ini pun dirasa kurang tepat karena berbarengan dengan acara FORUM REKTOR di Yogyakarta dan juga di berbagai perguruan tinggi masih melangsungkan UAS. Maka akhirnya ditetapkanlah tanggal 29 – 30 Mei 2004 Kongres Nasional Masjid Kampus Indonesia I akan diselenggarakan.

Kongres yang berlangsung selama dua hari, tanggal 29-30 Mei 2004, di Masjid Salman ITB ini mengangkat tema Peran Masjid Kampus dalam Mewujudkan Kepemimpinan Bangsa yang Bersih dan Bervisi Menuju Masyarakat Madani. Dengan keyakinan pentingnya masjid kampus dalam melahirkan calon cendekiawan dan calon pemimpin bangsa, penyelenggaraan kongres bertujuan untuk mengembangkan peran masjid kampus sebagai wadah pembangunan peradaban Islam di Nusantara, membangun jaringan kerjasama terpadu antar masjid kampus di Indonesia, merumuskan peranan masjid kampus Indonesia dalam mewujudkan kepemimpinan bangsa yang bersih dan bervisi menuju masyarakat madani dan memadukan potensi masjid kampus dengan potensi umat Islam, baik potensi lokal, nasional maupun internasional.

Kongres diikuti 200 peserta yang merupakan perwakilan dari 85 masjid kampus perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Mereka adalah pengurus DKM, takmir masjid kampus, pengurus yayasan masjid kampus dan aktivis mahasiswa Lembaga Dakwah Kampus. Kongres juga dihadiri peserta dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan LSM sebagai peninjau. Sejumlah tokoh Islam mendukung penyelenggaraan kongres ini, diantaranya Prof. Dr. Ahmad Sutarmadi (Ketua Dewan Masjid Indonesia Pusat), Prof. Dr. Ahmad Syafi'i Ma'arif (PP Muhammadiyah), Dr. KH. Miftah Faridl (Ketua Umum MUI Kota Bandung dan Direktur PUSDAI Jawa Barat), Dr. Ir. Muslimin Nasution, APU (ICMI Pusat) dan Prof. Marlis Rahman (Ketua Forum Rektor).

Program dasar AMKI yang menyangkut pemberdayaan ekonomi diantaranya, pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah, pendirian koperasi, pengkajian, pembinaan dan bimbingan untuk pengusaha kecil dan menengah, menyelenggarakan Baitul Maal masjid kampus, membangun jaringan ekonomi masjid kampus, mengadakan pelatihan kewirausahaan untuk aktivis masjid kampus dan mengelola penerbitan.

Sebuah konsep yang dimaksudkan untuk memperkuat posisi masjid kampus sebagai pengelola dana umat berupa zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF) adalah konsep sinergi zakat melalui jejaring masjid kampus. Sebuah buku pedoman berisi pengalaman dan terobosan yang dilakukan sejumlah masjid kampus dalam menghimpun dan mengelola dana ZISWAF khususnya yang berasal dari alumni, dituliskan.

Dalam bidang Kaderisasi, Latihan Mujtahid Dakwah AMKI diselenggarakan pada tahun 2015. Kegiatan yang digelar di Bandung pada bulan Februari 2015 ini diikuti 69 mahasiswa S1 dari 28 perguruan tinggi di Indonesia. Pada bulan April 2017, kembali digelar Latihan Mujtahid Dakwah Nasional AMKI. Mahasiswa S1 kader masjid kampus yang mengikuti kegiatan ini mencapai 100 orang, berasal dari 52 masjid kampus di 22 provinsi.

Siti Marsela