Kolaborasi Dosen Program Studi Pendidikan Biologi dan Masyarakat Manonjaya, Gelar Pelatihan Pembuatan Minuman Biji Salak Menjadi Minuman Berkhasiat dan Bernilai Ekonomis


VOKALOKA.COM - Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Pengajar atau Dosen dari Prodi Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan Masyarakat di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Masyarakat di Kecamatan Manonjaya ini meliputi aparat kecamatan, petani, ibu-ibu PKK, karang taruna, organisasi daerah, generasi muda, dan tokoh masyarakat dari setiap desa. Sabtu, (25/11/2023).

 

Kegiatan ini diawali dengan acara pembukaan oleh Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan sambutan dari perwakilan Dosen Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kegiatan PKM ini dilaksanakan mulai awal November 2023 (03/11) hingga akhir November 2023 (25/11). Dimana pada awal Bulan November tepatnya pada tanggal 3 November 2023 mulai dilakukannya observasi lapangan ke lokasi perkebunan salak bersama dengan para petani dan juga melakukan konfirmasi ke Balai Desa Margahayu. Dilakukannya kegiatan ini di Kecamatan Manonjaya karena Kecamatan Manonjaya merupakan salah satu daerah di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Tasikmalaya yang merupakan daerah penghasil salak varietas istimewa. Salak Manonjaya memiliki ukuran daging yang relatif besar dan rasa yang unik. Produksi salak Manonjaya pada tahun 2013 saja mencapai 303.976 kwintal. Walaupun, realitas yang terjadi saat ini pada salak Manonjaya adalah menurunnya reputasi salak Manonjaya dengan salak lain, salak dibiarkan membusuk tanpa diolah, dan biji salak dibuang begitu saja tanpa diolah, maka dari itu kami akan berupaya untuk meningkatkan kembali reputasi salak Manonjaya dengan salak lain. Kegiatan PKM kali ini memiliki judul yaitu “Pemanfaatan Limbah Biji Salak Sebagai Minuman yang Berkhasiat dan Bernilai Ekonomis di Desa Margahayu Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya”. Dengan demikian kegiatan ini berupaya untuk meningkatkan kembali reputasi salak Manonjaya dengan salak lain, baik daging dan bijinya dapat diolah menjadi sesuatu yang berkhasiat dan bernilai ekonomis untuk para masyarakat daerah Manonjaya dan sekitarnya.

 

Untuk memulai kegiatan PKM tentunya membutuhkan penyebaran dan pengisian angket untuk mengetahui kebutuhan dan keadaan atau kondisi para petani salak di Kec. Manonjaya tersebut, yang dilaksanakan pada tanggal 11 November 2023. Satu minggu setelahnya yaitu tanggal 17 dan 18 November 2023. mulai melakukan suatu program PKM tersebut. Kegiatan ini tentunya terdapat pelatihan teknis kepada para petani dan produsen, workshop dan diskusi publik, pengembangan materi edukasi, kolaborasi dengan pihak terkait, dan nantinya akan ada monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan hari ini didapatkan biji salak yang melimpah, yang mana biji salak ini akan disangrai hingga kadar air dalam biji mengurang dengan ciri kulit biji yang retak akibat kering. Setelah itu biji salak yang sudah disangrai hingga mengering akan dilanjutkan untuk melakukan penggilingan agar menghasilkan bubuk kopi dari biji salak.

 

Satu minggu ini didapatkan evaluasi terkait hasil dari biji salak yang sudah disangrai. Selain itu, kami juga mendapatkan manfaat dan pembelajaran dari pembuatan kopi dari biji salak tersebut. Tepatnya pada tanggal 24 November 2023 kami melaksanakan evaluasi dan pendampingan mengenai hasil bubuk kopi biji salak yang telah diolah, didapat bahwa biji salak yang sudah disangrai dengan penggilingan menghasilkan bubuk kopi biji salak yang hasilnya belum maksimal, dengan kendala biji ukurannya yang besar, dan ketika dimasukkan ke dalam mesin penggiling, terdapat ciri bubuk dengan warna putih keabuan yang menandakan biji salak yang belum kering. Sementara hasil bubuk yang maksimal adalah berwarna coklat.

 

Kegiatan pengolahan biji salak dilanjutkan dengan sesi evaluasi untuk mengetahui kekurangan dan perbaikan untuk kedepannya. Sebagai bahan pertimbangan berikutnya dilakukan proses pengujian proksimat agar mengetahui kadar air, karbohidrat, mineral, lemak sehingga didapatkan serbuk biji salak yang bisa dinikmati dan diterima oleh kalangan masyarakat pada umumnya, khususnya bagi pecinta coffee.

 

Setelah itu, acara ditutup oleh Dosen Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan dilakukan serah terima hasil pengolahan biji salak kepada perwakilan masyarakat setempat di Kabupaten Manonjaya. Sebagai penutup, Program Studi Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini dengan lancar. Diharapkan kedepannya, pengabdian ini dapat menghasilkan produk inovasi baru sebagai hasil kolaborasi antara Lembaga Pendidikan Tinggi dengan Komunitas Masyarakat.





No comments

Post a Comment