Showing posts with label Vokawisata. Show all posts
Showing posts with label Vokawisata. Show all posts

Pemandangan Langit Senja Di Jalan Cikoneng Berhasil Memikat Para Pelintas Jalan

VOKALOKA, Bandung - Pemandangan sore hari merupakan pemandangan indah yang nampak di langit dan bisa dinikmati oleh siapapun. Langit senja banyak disukai oleh sebagian masyarakat sesudah menyelesaikan aktivitasnya di siang hari. (12/12/2023)

Pemandangan senja yang indah bisa didapatkan dimana pun salah satunya di Jalan Cikoneng Bojong Soang. Sepanjang jalan masyarakat dapat menikmati pemandangan langit yang indah. Tak sedikit banyak orang yang mendokumentasikan momentum indah tersebut.

Menurut warga sekitar, Jalan Cikoneng sering terdapat orang-orang yang sengaja ingin melihat pemandangan ketika matahari terbenam. Pemandangan yang begitu elok memikat perhatian sebagian orang yang sedang melintas di Jalan Cikoneng tersebut.

Reporter : Rio Ramadhan (Mahasiswa KPI UIN Bandung)

Berlibur di Jogja Jangan Lupa ke Pasar Sore Malioboro

Malioboro adalah salah satu destinasi wisata yang paling terkenal di Yogyakarta, Indonesia. Salah satu daya tarik utama di Malioboro ini adalah Pasar Sore Malioboro. Pasar Sore Malioboro menjadi pusat perdagangan dan pariwisata bagi warga Yogyakarta, dimulai dari pagi hingga malam hari. Pemandangan jalan yang dipenuhi dengan pedagang kaki lima dan pengunjung yang berbelanja menjadi suasana yang hidup dan unik.

Pasar Sore Malioboro tidak hanya mengadakan berbagai barang dagangan seperti pakaian tradisional, kerajinan tangan, dan oleh-oleh khas Yogyakarta, tetapi juga mengadakan wisata kuliner yang menggoda lidah. Warung-warung makanan khas seperti bakpia, gudeg, dan wedang jahe menyajikan cita rasa khas daerah ini. Wisatawan juga dapat menikmati kelezatan kuliner sambil merasakan kehangatan dan keramahan masyarakat sekitar.

Selain itu, pasar Sore Malioboro juga menjadi tempat para seniman jalan. Para seniman lokal seringkali memainkan musik tradisional atau menampilkan pertunjukan seni untuk menghibur para pengunjung. Ini menciptakan suasana yang penuh semangat dan menyenangkan bagi semua yang mengunjungi Malioboro pada waktu sore hingga malam hari.

Pasar Sore Malioboro juga menjadi tempat bertemunya budaya modern dan tradisional. Toko-toko modern dan pusat perbelanjaan di sekitar Malioboro mengenalkan barang-barang terbaru sementara pedagang tradisional mengenalkan produk-produk yang menyerupai kekayaan budaya lokal. Hal ini menciptakan harmoni antara masa kini dan masa lampau di tengah kesibukan Pasar Sore Malioboro.

Pasar Sore Malioboro bukan hanya tempat belanja atau kuliner, tetapi juga menjadi tempat untuk bersosialisasi dan menikmati keindahan kota Yogyakarta. Pengunjung dapat berinteraksi dengan masyarakat lokal atau sekadar duduk-duduk menikmati suasana malam yang khas.

Penulis: Muhamad Aldiansyah Ridwan Utama



Nikmati Nuansa Timur Tengah di Naima

VOKALOKA.COM, Bandung - Suasana Timur Tengah ssudah sangat terasa aat memasuki ke palataran. Warna terakota ornament tanaman kaktus dan motif pola arabes semakin menambah kesan pengunjung benar-benat Nerada di Timur Tengah. Ternyata, tempat ini berlokasi di Rancasari. Namanya Resto, berada di jalan Rancabolang No. 142, Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.

Deni Rasmana, Captain Naima Resto menjelaskan Naima memiliki makna kebahagiaan atau kemudahan. Berdiri pada 5 Februari 2022, Naima Resto mengusung konsep Timur Tengah.

"Sesuai dengan tema, kita mengusung menu makanan Timur Tengah juga. Cuma dicampur, ada menu eropa dan Indonesia," kata Deni. Ia mengatakan, dipilihnya konsep tempat makan dan menu Timur Tengah di Kota Bandung itu terbilang masih langka. Oleh karena itu, mereka ingin mengajak bagi semua pecinta makanan Timur Tengah untuk mencoba restoran di sini.

"Sebab, meski menggunakan rempah khas Timur Tengah, tapi tetap bisa masuk ke lindah orang Indonesia," ucapnya. Ia mengakui, bumbu asli khas Timur Tengah memang agak strong rasa rempahnya. Namun, Naima sudah menyesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

Kita sudah sesuaikan rasanya dengan lidah orang Indonesia. Makanya kita juga masih pakai rempah-rempah khas Indonesia," tuturnya.

Kisaran harga yang disajikan mulai dari Rp40.000-Rp100.000 untuk per porsi. Menurut Deni, di bulan Ramadan ini kebanyakan pemesanan sudah penuh untuk buka bersama. 

"Menjelang akhir Lebaran sudah full booked. Tapi kalau tempatnya ada yang sudah available, bisa langsung datang saja," ujarnya.

Maka dari itu, ia mengatakan, lebih baik harus reservasi dulu minimal H-1 sebelumnya, supaya jumlah yang datang bisa disesuaikan dengan tempatnya.

Reporter: M. Regha Sugilar

Rasakan Nuansa Taman Khas Belanda di Kampoeng Tulip

VOKALOKA.COM, Bandung – Rasakan pengalaman liburan yang menarik di Kampoeng Tulup Jl. Ciwastra, Mekrjaya, Kec. Rancasari, Kota Bandung. Rasakan nuansa taman khas Belanda yang dikelilingi dengan keindahan bunga tulip. Bunga tulip sendiri menjadi salah satu ikon Belanda. Dengan berlibur ke Kampoeng Tulip, wisatawan bisa merasakan nuansa liburan ke Negeri Kincir Angin.

 

Masuk ke Kampoeng Tulip ini wisatawan akan dikenakan tarif sebesar Rp10.000 per orang setiap hari Senin hingga Jumat dan Rp15.000 per orang setiap hari Sabtu dan Minggu. Untuk karcis parkirnya sendiri ditaksir mulai dari Rp2.000 hingga Rp10.000 setiap kendaraan.

 

Kampoeng Tulip ini sempat viral di media sosial lantaran pesonanya yang sangat cantik. Kepopulerannya ini membuat Kampoeng Tulip selalu dipadati para wisatawan. Sampai saat ini, Kampoeng Tulip ini masih tetap eksis di kalangan para wisatawan.

Beberapa wisatawan melakukan piknik di area taman bunga tersebut. Bahkan di sana juga kita bisa berburu spot foto instagramble. Deretan bunga cantik menjadi latar foto yang keren. Bicara mengenai spot foto, tidak hanya sekedar taman bunga saja, kita juga bisa menemukan spot foto kece lainnya di Kampoeng Tulip.

 

Fasilitas lainnya yang bisa kita temukan di Kampong Tulip ini seperti terapi ikan, permainan anak, food court, musala, lahan parkir, gazebo, toilet, dan masih banyak lagi.

 

Reporter: M. Regha Sugilar

Maison De Gala Solusi Tempat Nongkrong Adem

VOKALOKA.COM, Bandung – Mengahbiskan waktu untuk nongkrong bersama teman-teman memanglah menyenangkan, apalagi nongkrong dengan nuansa adem di Maison De Gala yang terletak Jl. Aria Utama No. 12, Cipamokolan, Kec. Rancasari, Bandung. 

Selain mengunjungi tempat wisata alam, berkumpul dan mengunjungi cafe atau tempat-tempat nongkrong menjadi salah satu alternatif ber-quality time bersama keluarga maupun teman-teman. Selain itu, kalian bisa melakukan working-working bersama teman di tempat nongkrong tersebut.

Maison De Gala merupakan salah satu objek wisata kuliner di Bandung berupa cafe yang baru hits dan ramai dikunjungi. Tempat ini memang masih terbilang sangat baru, karena baru soft opening pada tanggal 21 Agustus 2023 lalu.

Maison De Gala Bandung dulunya merupakan bangunan rumah lama yang dialihfungsikan menjadi cafe berkonsep kekinian dengan suasana yang begitu cozy. Tempat nongkrong instagramable di Bandung terbaru ini memiliki space yang cukup luas, nyaman dan fasilitasnya juga sudah terbilang memadai.

Daya tarik utama dari Maison De Gala ini adalah lokasinya yang strategis, karena tak jauh dari pusat kota Bandung sehingga mudah untuk ditemukan. Tak heran jika cafe instagramable di Bandung terbaru ini akan selalu ramai dikunjungi.

Untuk konsepnya, Maison De Gala Rancasari ini mengusung konsep coffee shop unik karena memiliki desain bangunan clasik vintage dengan suasana hommie yang begitu cozy. Cafe ini menawarkan 2 area, yakni indoor dan outdoor. Tempat nongkrong ini memang didominasi indoor yang aesthetic dengan desain interior vibe krem membuatnya terlihat menarik.

Untuk indoornya tersedia banyak tempat duduk. Beberapa fasilitas yang cukup memadai tentu cocok buat WFC-an, mulai dari stop kontak, akses Wi-Fi hingga ruangannya ber AC. Untuk area outdoornya cukup luas, kalian tinggal memilih tempat duduk yang diinginkan.

Reporter: M. Regha Sugilar

Keindahan Alam di Balik Ombak Pantai Sayang Heulang Garut Selatan

VOKALOKA.COM, Pantai Sayang Heulang merupakan sebuah pantai yang ada di Garut Selatan, tepatnya di Kecamatan Pameungpeuk, Desa Mancagahar. 

Pantai ini memiliki bentangan sekitar 3,5 km dengan lebar sekitar 50 meter ditambah hamparan pasir yang dihiasi batuan karang, air lautnya bersih dengan deburan ombak yang cukup kencang. Garut tidak hanya terkenal dengan Jeruk Garut tetapi salah satu pantai yang populer terdapat di Kabupaten Garut yaitu Pantai Sayang Heulang. 

Pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Garut. Luasnya hampir 10 hektar dan memiliki jarak 87 km dari pusat kota Garut. Pantai ini cukup dikenal di Kota Bandung dan merupakan daerah tujuan wisata. Pantai ini memiliki jarak tempuh 4 km dari kecamatan Pameungpeuk.Dengan Menikmati panorama pantai dan biota laut, merupakan aktivitas wisata yang dapat dilakukan. 

Batu Karang yang indah tidak kalah menarik untuk dinikmati di Pantai Sayang Heulang. Berjalan sedikit sampai pantai paling ujung, pengunjung dapat menemukan hamparan gumuk pasir di belakang pantai. 

Selain itu, di dekat pantai Sayang Heulang terdapat bukit teletubies yang luas dengan pemandangan yang indah. Di bukit teletubies juga dapat melihat pemandangan pantai Sayang Heulang yang indah dan luas. 

Garut memiliki ketertarikan dengan pesona Pantai Sayang Heulang. Pasir putih dan keindahan alam bawah laut. Pantai Sayang Heulang memiliki keajaiban eksplorasi sebuah pemandangan yang menakjubkan dengan airnya yang jernih, keindahan alam bawah laut yang memukau, serta beberapa tempat wisata pantai yang bisa dinikmati.

Reporter : Raudya Tuzzahra


Jembatan Pasupati Salah Satu Ikonik Nan Indah dari Kota Bandung

VOKALOKA.COM, Bandung - Kali ini saya akan pergi menjelajahi Jalan Soekarno Hatta, salah satu tempat ikonik yang ada di kota Bandung. Perjalanan ini dimulai dari tempat kosan saya tinggal yaitu Jalan Kosambi yang ramai dengan para penghuni dari mahasiswa atau mahasiswi UIN Bandung.

Jembatan ini hanya berjarak beberapa menit dengan menggunakan motor dari Jalan Cibiru. Lalu, saya menggunakan motor menuju Jembatan tersebut sambil menikmati perjalanan  kota bandung.

Dalam perjalanannya, saya melewati gedung-gedung yang merupakan kawasan industri di kota Bandung. Bangunannya yang lumayan tinggi-tinggi menjulang menjadikan saya semakin menikmati perjalanan.

Kemudian, saya melanjutkan perjalanan lagi dan saya terheran-heran pada lampu merah yang ada disetiap perjalanan. Lampu merah yang selalu ada disetiap beberapa meter saja, yang tidak hanya untuk menunggu beberapa detik. Bahkan sampai bermenit-menit, tapi itu menjadi waktu yang berharga untuk saya berfoto-foto keindahan sudut kota bandung.

Lalu, motor saya melaju lagi menyusuri jalanan yang disebut Jalan Soekarno Hatta. Terlihat di kiri dan kanan terdapat pohon-pohon yang begitu rindang dan subur yang menyimpan banyak kisah kehidupan masa lalu bangsa Indonesia di masa lalu.

Tak lama, akhirnya saya sampai di Jembatan Pasupati. Disana terlihat begitu cantik nan estetik ketika senja sore hari yang menjadikan tempat ini cocok untuk berfoto.

Selain itu, ada juga keunikan dari jembatan ini ketika kita melihat keatas itu seperti rangkaian layar hembusan angin dari perahu atau kapal sedang dilaut. Seolah-olah kita pergi ke luar negeri tanpa harus mengeluarkan biaya.

Tak hanya itu, di jalanan Soekarno Hatta ini pun sering dilewati kendaraan bus-bus wisata dari luar daerah bandung untuk berwisata ke daerah-daerah bandung.

Berlanjut ke daerah Cihampelas, tidak jauh dari jembatan pasupati yaitu daerah toko-toko dagang yang menyajikan beragam oleh-oleh khas Bandung, disana terdapat berbagai macam barang-barang unik yang memanjakan mata dengan harga yang sangat terjangkau.

Meski dengan bermodalkan kendaraan motor, saya dapat menemukan tempat cantik nan indah di setiap sudut Soekarno Hatta ini. Serta merasakan ketenangan dan kebahagiaan kecil di tengah kesibukan kota.

Penulis: Muhamad Aldiansyah Ridwan Utama

Sejarah Museum Geologi Bandung Bergaya Art Deco

VOKALOKA.COM - Bandung,  Museum didesain bergaya Art Deco, melibatkan 300 pekerja bangunan, dan ditaksir menghabiskan dana 400 gulden, saat memasuki masa Perang Dunia II.

Museum Geologi didirikan pada tanggal (16/05/1929) tepatnya di Jl. Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat.

Pendirian Museum Geologi merupakan sebuah inisiatif dari Dienst van den Mijnbouw atau Dinas Pertambangan pada masa Hindia Belanda. Dalam perjalanannya, museum pernah direnovasi dan dibuka kembali pada tahun 2000.

Museum ini memiliki koleksi berupa materi-materi geologi, mulai dari fosir, batuan, hingga mineral. Semua koleksi dan materi geologi didalam museum ini merupakan hasil dari pengumpulan selama kerja lapangan di Indonesia sejak tahun 1850.

Pada (23/04/1927), dimulailah pembangunan gedung museum yang diarsiteki oleh Ir Menalda van Schouwenburg. Pemerintah Hindia Belanda menjadikan bangunan museum sebagai markas angkatan udara. Begitupun koleksi yang ada di Museum Geologi dipindahkan ke Gedung Pensioen Fonds yang dikenal dengan Gedung Dwiwarna.

Saat itu, dinas tersebut menginginkan ada satu tempat yang digunakan untuk menyimpan hasil penyelidikan tambang yang dilakukan. Pada saat masa pendudukan Jepang, Museum Geologi dikelola oleh Kogyo Zimusho kemudian namanya diubah menjadi Chisitsu Chosasho.

Sedangkan saat Indonesia merdeka, museum ini berada di bawah pengelolaan Djawatan Tambang dan Geologi. Koleksi dan pembagian ruang museum Geologi berupa bangunan dua lantai dengan beberapa ruangan dimasing-masingnya.

Lantai I memiliki tiga ruangan utama yaitu, ruang orientasi, ruang sayap barat, dan ruang sayap timur. Ruang orientasi berisi peta geografi Indonesia berupa relief yang menayangkan kegiatan geologi dalam bentuk animasi. Ruang sayap barat terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang hipotesis terjadinya bumi.

Ruangan ini juga disebut sebagai Ruang Geologi Indonesia, karena menyajikan keadaan geologi di pulau-pulau besar di Indonesia. Di ruangan ini pula terdapat ruang kegunungapian, yang menyajikan informasi gunung api aktif di Tanah Air.

Sedangkan ruang sayap timur menyajikan informasi sejarah perkembangan makhluk hidup dari masa primitif hingga modern. Di ruangan ini terdapat kumpulan fosil tengkorak manusia purba di Indonesia, serta artefak yang menggambarkan perkembangan budaya.

Lantai II sama seperti lantai I, memiliki tiga ruangan utama yaitu, ruang barat, ruang tengah, dan ruang timur. Di ruang tengah, pengunjung dapat melihat maket pertambangan emas terbesar di Indonesia, yaitu di Pegunungan Tengah Papua.

Beberapa contoh batuan asal Papua juga dipamerkan di lemari kecil yang ada di ruangan ini. Selain itu juga ada miniatur menara pengeboran minyak dan gas bumi yang diperagakan di sini.

Sedangkan ruang timur memiliki tujuh ruangan kecil yang semuanya berisi informasi tentang aspek positif dan negatif tatanan geologi bagi manusia. Secara umum, koleksi Museum Geologi Bandung terdiri dari 250.000 batuan dan mineral, serta 60.000 koleksi fosil dan lainnya.

Museum ini memiliki ciri khas Gajah blora, yang merupakan temuan spektakuler sekitar 85% fosil dari satu individu gajah ini secara utuh ditemukan oleh tim ahli dari museum geologi yang dipimpin oleh Iwan Kurniawan dengan anggota Fachroel Aziz, Sidarto, Erick Setyabudi, dan Dadang, dalam suatu survei ditepian Bengawan Solo purba, Dusun Sunggun, Desa Mendalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009.

Gajah yang berjenis kelamin jantan dan memiliki tinggi sekitar empat meter, panjangnya lima meter, dan berat 6-8 ton ini hidup sekitar 165.000 tahun yang lalu, dan mati pada umur 49 tahun. Nama ilmiahnya adalah Elephas hysudrindicus, dan dianggap sebagai leluhur gajah Asia.

Kemudian diekskavasi dilakukan pada bulan November 2009 oleh tim yang bekerja sama dengan tim dari Dinas Pariwisata Kabupaten Blora dan Wollongong University (Gert Van den Bergh dan Mike Morwood). Proses dari ekskavasi, preparasi, rekonstruksi, hingga peragaan fosil tersebut memakan waktu sekitar empat tahun.

Jam buka dan tiket masuk Museum Geologi dapat dikunjungi setiap hari Minggu, Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu. Dimulai pada pukul 10.00 - 13.00 WIB. Harga tiket masuk Museum Geologi cukup terjangkau, yaitu Rp 2.000 untuk pelajar, Rp 3.000 untuk umum, dan Rp 10.000 untuk wisatawan asing.

Reporter : Yulfa Aulia Qoyima

Taman Tegallega,Wisata Yang Tetap Eksis Sejak Zaman Belanda

VOKALOKA.COM, Bandung –Taman Tegallega Bandung adalah satu dari sekian banyak daftar program pengadaan ruang terbuka hijau di Kota Kembang ini. Sarana publik ini tak hanya berperan sebagai ruang publik.

Taman ini juga berfungsi sebagai sarana hiburan masyarakat setempat sekaligus paru-paru kota. Ada banyak hal menarik yang disuguhkan oleh tempat wisata Bandung murah ini.

Nama Tegallega sendiri berasal dari Bahasa Sunda yang berarti "tanah yang luas". Fakta menariknya lagi, kawasan taman ini sudah eksis sejak zaman penjajahan Belanda.Ketika pengunjung memasuki taman ini maka akan terlihat  sebuah monumen yang menjulang tinggi yang diatasnya terpampang jelas kibaran api yang di sebut dengan monumen Bandung Lautan Api.

Monumen Bandung Lautan Api (BLA) adalah salah satu destinasi yang penting di Taman Tegallega, dan memiliki makna sejarah yang kuat. Monumen setinggi sekitar 45 meter ini mengingatkan pengunjung tentang peristiwa penting dalam sejarah Bandung, yaitu kebakaran besar pada tahun 1946. Saat itu, warga Bandung secara massal membakar kota ini sebagai tindakan putus asa untuk mencegah jatuh ke tangan Belanda selama periode perang kemerdekaan.

Monumen BLA adalah bukti penting dari sejarah Bandung dan perjuangan rakyatnya selama periode tersebut. Pemandangan monumen ini yang memukau, yang terletak di tengah area berlapis batu yang disusun secara artistik, menciptakan kesan yang mendalam. Pengunjung dapat berfoto bersama monumen ini sebagai tanda kenang-kenangan dan penghormatan terhadap sejarah kota Bandung.

Selain menjadi destinasi rekreasi yang menarik, Monumen Bandung Lautan Api di Taman Tegallega juga menjadi bukti bahwa taman ini adalah objek wisata sejarah yang penting dan menarik. Ini memberikan pengunjung kesempatan untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah dan peristiwa bersejarah yang telah membentuk kota Bandung.

"Selain harganya yang terjangkau, wisata ini menjadi sebuah pembelajaran sejarah terutama bagi warga Bandung yang bagaimana dulu mempertahankan tanah Badung dari penjajah" Ujar Fadhil Alwan salah seorang pengamat sejarah tugu Bandung Lautan Api yang  diwawancarai pada hari rabu (01/11/23).

Tidak butuh budget mahal untuk liburan atau sekedar habiskan waktu libur akhir pekan di sini. Pasalnya, harga tiket masuk Taman Tegallega Bandung ini sangat murah.Pengunjung hanya perlu membayar biaya masuk sebesar Rp1.000. Ini adalah tarif yang sangat murah untuk menikmati fasilitas dan keindahan taman ini di Kota Bandung. 

Harga tiket yang terjangkau ini membuat Taman Tegallega menjadi salah satu destinasi rekreasi yang ramah kantong, sehingga lebih banyak orang dapat mengunjungi dan menikmati taman ini.
Muhamad Alif Ridwan - KPI 5 

3 Kawasan Ekowisata Gedebage Bandung Terancam Kemarau Panjang

VOKALOKA.COM, Bandung - Musim kemarau panjang yang melanda sebagian wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat, juga berpotensi berdampak pada 3 kawasan ekowisata di Gedebage, Bandung.

Ketiga kawasan ekowisata tersebut adalah Masjid Al Jabbar, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), dan Stasiun Kereta Api Cimekar.

Masjid Al Jabbar merupakan masjid terbesar di Jawa Barat yang dibangun di atas danau buatan. Danau tersebut memiliki luas sekitar 7 hektar dan merupakan salah satu daya tarik utama masjid tersebut.

Namun, dengan musim kemarau panjang, tingkat kekeruhan air danau tersebut bisa meningkat, sehingga dapat mengganggu pemandangan dan kenyamanan pengunjung.

Stadion GBLA merupakan salah satu stadion sepak bola terbesar di Indonesia yang menjadi markas klub Persib Bandung.

Stadion ini memiliki luas sekitar 16 hektar dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti lapangan sepak bola, lapangan tenis, dan kolam renang.

Namun, dengan musim kemarau panjang, rumput lapangan sepak bola bisa kering dan lapangan tenis bisa retak, sehingga dapat mengganggu kenyamanan pengguna.

Stasiun Kereta Api Cimekar merupakan salah satu stasiun kereta api di Kota Bandung yang melayani jalur kereta api Bandung-Cirebon.

Stasiun ini memiliki luas sekitar 1 hektar dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti loket tiket, ruang tunggu, dan toilet. Namun, dengan musim kemarau panjang, kondisi jalur kereta api bisa menurun, sehingga dapat mengganggu keselamatan pengguna.

Untuk mengantisipasi dampak cuaca kemarau panjang, pengelola ketiga kawasan ekowisata tersebut perlu melakukan berbagai upaya berikut:

1. Melakukan penyiraman secara rutin untuk menjaga kelembaban tanah dan mencegah kekeringan.

2. Melakukan pemeliharaan rutin untuk menjaga kondisi fasilitas dan infrastruktur.

3. Mengadakan sosialisasi kepada pengunjung untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Masyarakat juga dapat berperan dalam menjaga kelestarian ketiga kawasan ekowisata tersebut dengan cara:

1. Tidak membuang sampah sembarangan.

2. Tidak merusak fasilitas dan infrastruktur.

3. Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.

Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan ketiga kawasan ekowisata di Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung tetap dapat menjadi destinasi wisata yang nyaman dan aman bagi masyarakat.

(Reporter : Faisal Azhari)

Menikmati Keindahan Pantai Puncak Guha Garut

VOKALOKA.COM - Bandung. Dalam sebuah petualangan yang memikat, wisatawan dapat mengeksplorasi kecantikan alam yang menakjubkan dengan perjalanan dari Bandung menuju Pantai Puncak Guha di Garut. Rute yang dipilih menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan.

Perjalanan dimulai dari Bandung, di mana para pelancong dapat menikmati kenyamanan perjalanan melalui Jalur Selatan Jalan Raya Cicalengka-Garut, menyusuri jalan berliku dengan hijaunya pohon-pohon.

Setibanya di Garut, para pengunjung dapat memilih untuk menjelajahi keindahan alam sekitar atau melanjutkan perjalanan ke Pantai Puncak Guha di Kecamatan Bungbulang. Pantai ini, dengan pasir putihnya yang lembut dan ombak yang menenangkan, menawarkan tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati keindahan laut.

"Pantai yang menyajikan pemandangan sangat indah dengan harga tiket masuk yang terjangkau cocok untuk kaum yang suka healing dari semua kalangan" ujar Zahra salah satu pelancong asal Bekasi yang sengaja dating ke Garut untuk melihat keindahan Pantai Puncak Guha.

Selama perjalanan, wisatawan dapat menemui warung-warung tradisional yang menyajikan kuliner khas Garut, memperkaya pengalaman kuliner mereka. Jangan lupa untuk memeriksa kondisi jalan dan mempersiapkan diri dengan mematuhi aturan lalu lintas demi perjalanan yang aman dan nyaman.

Pantai Puncak Guha menjadi destinasi yang menarik untuk para pecinta alam dan mereka yang mencari ketenangan. Dengan pemandangan spektakuler dan nuansa keasrian, perjalanan ini memberikan momen yang berharga untuk diabadikan dan kenangan yang tak terlupakan.

Mari bersama-sama menjelajahi kecantikan alam Indonesia dan menemukan pesona yang tersembunyi di setiap perjalanan!

Reporter : Rivaldi



Beach Point Anyer, Cocok untuk Healing Sejenak dengan Suasana Pantai Anyer


VOKALOKA.COM, Banten -  Bercerita tentang Banten tidak ada habis-habisnya ketika berbicara tentang wisata yang ada di daerah Anyer Kabupaten Serang Banten, ada salah satu tempat yang cocok untuk menghilangkan rasa penat akibat kesibukan keseharian.

Beach point Anyer ini merupakan salah satu caffe yang tergolong baru yang banyak diburu oleh masyarakat yang ingin berlibur, Beach Point Anyer yaitu sebuah caffe outdoor yang berada di pinggir Pantai, sehingga pengunjung yang ingin bersantai di sana dimanjakan dengan keindahan Pantai Anyer yang sangat indah di temani dengan lampu lampu yang ada di caffe tersebut.

"Ketika saya sedang Lelah dan cape karena kuliah saya sesekali menyempatkan ke Beach Point Anyer ini untuk menenangkan pikiran saya dan menghilangkan rasa penat ketika saya sedang Lelah", Ujar Muladiah (23) pengunjung Beach Point Anyer (02/12/2023).

Fasilitas yang didapatkan disana yaitu, parkiran, tenda-tenda, toilet dan musolla, semua itu tidak berbayar yang berbayar hanya beli makanan dan minuman di caffe tersebut. Menu yang disajikan sangatlah beragam mulai dari minuman yang seger dan makanan yang sangat enak, kemudian untuk harga terjangaku murah.

Beach Point Anyer ini sangat cocok untuk dikunjungi ketika sore menuju malam karena disuguhi langsung dengan suasana sunset matahari yang begitu memanjakan mata dan menambah suasana bersantai menjadi lebih nyaman.

Sambil duduk di caffe atau dipinggir pantainya pengunjung bisa menikmati live music yang disediakan disana sembari menikmati minuman atau makanan yang diiringi dengan suara ombak yang menghantam karang membuat suasana semakin tenang ,semilir angin dan hembusan yang memiliki aroma khas Pantai dapat menjadi pengobat kegelisahan dalam hati, serta akan menjadikan rasa lelah kita akan menjadi hilang.

Lokasi Beach Point ini tidak jauh dari Pasar Anyer dan Tugu Selamat Datang Anyer yang merupakan sekaligus perbatasan Anyer-Cilegon, kisaran 2 km dari Tugu Selamat Datang kemudian masuk ke jalan sebelah Masjid At-Taubah Anyer sekitaran 300 m. 

Jika kita sering memotret suasana tempat ini disajikan dengan spot foto yang tak kalah menarik dan keren, pengunjung akan dimanjakan dengan spot dan view yang cantik.

Reporter          : Muhamad Fikri Aufa

Kelas               : KPI 5C

 

 

Bangunan yang Menjadikan Tanda Sudah Memasuki Wilayah Sumatra


VOKALOKA.COM, Lampung - Provinsi Lampung mempunyai sebuah bangunan yang menjadi ikon kebanggaan masyarakat lamping, bangunan ini menjulang tinggi pada ketinggial 100 mdpl, yaitu Menara Siger, Menara ini memiliki ciri yang khas pada bangunannya yaitu berbentuk sebuah mahkota dan berwarna kuning keemasan.

"saya sangat senang bisa melihat langsung Menara Siger ini, saya fikir itu bangunan masjid tetapi itu Menara, dan yang saya sukai dari tempat itu suasananya enak dan pemandangan laut nya sangat bagus". Ujar Muladiah (23) diwawancarai hari Minggu (03/12/2023).

Siger ini diambil dari mahkota yang dipakai oleh Wanita lampung ketika pelaksanaan upacara-upacara adat dan merupakan salah satu symbol kehormatan, symbol budaya Lampung. Menara Siger sangat menarik perhatian bagi pengunjung yang ingin berlabuh ke Pulau Sumatra, lokasi Menara Siger ini tidak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung Sumatra sekitar 3 km dari Pelabuhan, sehingga sangat cocok untuk beristirahat disekitaran Menara Siger dan disana disajikan tempat yang luas dan rapih bahkan ada tempat seperti saung untuk para pengunjung berisitrahat sejenak.

Selain bangunan nya yang sangat unik ketika mendekati ke Menara Siger ini kita disajikan dengan pemandangan alam yang terhampar luas, pemandangan laut lepas dan dihiasi dengan kapal ferry yang sedang bersandar. 

Untuk harga tiket masuk ke tempat ini hanya cukup dengan mengeluarkan uang sekitar Rp. 5.000 untuk kendaraan bermotor dan Rp. 10.000 untuk kendaraan mobil, harga yang terangkau dan cocok untuk menjadikan tempat istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Untuk perjalanan yang di tempuh sekitar 2 jam melalui perjalanan laut, jika kita sedang pergi ke Pulau Sumatra jika kita sudah melihat Menara Siger dikejauhan maka tandanya kita sudah mendekati tanah Sumatra, bagi yang mau masuk ke Sumatra, sempatkanlah mampir di Menara Siger ini. 

reporter : Muhamad Fikri Aufa 

kelas  : KPI 5C

Masjid Raya Aljabbar Bandung: Arsitektur Unik Sebagai Pusat Edukasi dan Wisata

VOKALOKA.COM - Bandung - Masjid Agung Al-Jabbar dirancang oleh Ridwan Kamil pada tahun 2015 sebagai Masjid Agung pemerintah provinsi. Masjid Raya Al-Jabbar lebih dikenal dengan Masjid Terapung Gedebage yaitu sebuah masjid yang berada di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. 

Masjid Raya Al-Jabbar dibangun dengan arsitektur seperti museum, danau, dan taman-taman yang akan membuat masjid ini tidak hanya memiliki fungsi ibadah, tetapi juga sebagai edukasi dan berpotensi sebagai pusat wisata religi bagi semua kalangan masyarakat Jawa Barat yang ingin belajar dan menikmati wisata religi.

Arsitektur Masjid Agung Al-Jabbar dirancang dari perpaduan arsitektur modern kontemporer dengan aksen masjid Turki yang dihiasi seni dekoratif  Jawa Barat. Bangunan utama didesain dengan luas lantai 99 x 99 m2 sesuai angka Asmaul Husna dan hanya bukan merupakan dinding, atap, kubah yang terpisah melainkan merupakan hasil penggabungan ketiganya menjadi satu bentuk  setengah bola sangat besar.

Ketiga sisi  masjid dikelilingi oleh sebuah telaga besar yang diumpamakan bagaikan cermin yang memantulkan masjid dalam satu lingkaran penuh. Saat malam hari, gemerlap lampu semakin menambah keindahan nya, selain pada keindahannya Masjid ini dibangun memiliki danau yang fungsi pentingnya untuk penahan banjir sekaligus penyimpan air.

"Saya merasa senang dengan dibangunnya Masjid Al-Jabbar ini karena bangunannya unik sehingga selalu ramai pengunjungnya" Ujar Rani salah seorang pengunjung masjid Al-Jabbar. (29/10/23)

Arsitektur lainnya dihiasi dengan 27 relung yang terbuat dari relief perunggu berupa motif batik yang mewakili setiap kota dan kabupaten serta menunjukkan kekayaan seni masyarakat Jawa Barat yang ditempa  halus oleh tangan-tangan terampil para pekerja yang sangat rajin. Lantai  bawah mezzanine diterangi lampu perunggu hasil karya perajin dari Gentur dan Cianjur, dengan  warna keemasannya yang memberikan kesan mewah.

Pada dinding sisi barat terdapat mihrab yang disambungkan dengan mahkota di bagian atas langit-langit yang melambangkan bahwa kita hanya memohon kepada Allah SWT. Keistimewaan dari bangunan Masjid Al-Jabbar lainnya ada pada lantai dasar atau ma'rodh yang berisi museum sejarah Rasulullah SAW, dimulai sejarah perkembangan Islam di tanah air dan sejarah Islam di Jawa Barat.  Selain itu terdapat taman-taman tematik yang dimaknai tentang kenabian menarik untuk dikunjungi oleh berbagai kalangan masyarakat.

Di sisi timur masjid terdapat patung kaligrafi emas "Al-Jabbar"  karya seniman ternama. Patung ini berdiri dalam bentuk persegi membulat yang permukaannya dilapisi batu buatan tangan bermotif wadasan berwarna biru cerah dan kuning sehingga menimbulkan kesan elegan.

Kemudian ada beberapa highlight khas masjid-masjid Turki, yaitu halaman luas yang dikelilingi koridor teduh berhiaskan warna-warna kaca, serta bilik shower dengan keran duduk  berhiaskan mozaik indah buatan tangan oleh pengrajin Jawa Barat. Hal ini menjadikan Masjid Raya Al-Jabbar sebagai satu-satunya masjid di Indonesia yang memiliki pusat edukasi berupa museum dengan penggunaan teknologi digital terkini.

Reporter : Yulfa Aulia Qoyima

Pasar Beringharjo Jogja: Tempat Belanja Batik dan Sejarahnya yang Kaya


Pasar Beringharjo, yang terletak di Jalan Margo Mulyo No. 16, merupakan destinasi wisata imperdible, terutama bagi mereka yang ingin membeli oleh-oleh khas Jogja, terutama kain batik. Pasar ini tidak hanya menawarkan lembaran batik, tetapi juga berbagai kreasi barang lain seperti baju, tas, dompet, alas kaki, dan kerajinan tangan home made.

Sebagai pasar tradisional terbesar di Jogja, Pasar Beringharjo menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara, terutama karena lokasinya yang strategis di kawasan Malioboro. Perlu dicatat, pasar ini juga merupakan pasar tertua di Jogja, dibangun dekat dengan Keraton Jogja sebagai pusat ekonomi warga saat itu.


Sejarah Berdirinya Pasar Beringharjo

Menurut Arsip dan Perpustakaan Pemerintah Kota Jogja, sebelum menjadi Pasar Beringharjo, Sultan Hamengku Buwono I membangun sarana perdagangan dengan deretan lapak-lapak. Saat Pemerintah Hindia Belanda mulai mengembangkan permukiman orang Belanda dan Tionghoa di sekitar pasar tersebut, Sultan melihat peluang untuk mengembangkan pasar yang sederhana namun luas.

Pada 24 Maret 1925, Sultan memberikan proyek pembangunan los-los pasar kepada Perusahaan Beton Hindia Belanda. Pada akhir Agustus 1925, 11 kios telah selesai, dan pembangunan pasar bergaya Jawa dan kolonial itu selesai pada akhir Maret 1926.


Makna Nama Beringharjo

Nama "Beringharjo" berasal dari kata 'bering' (beringin) dan 'harjo' (kesejahteraan). Nama ini dipilih karena Pasar Beringharjo dibangun di atas bekas lahan hutan beringin, diharapkan memberikan kesejahteraan.

Pasar Beringharjo Jogja bukan hanya tempat belanja, tetapi juga menyimpan kisah sejarah yang kaya. Jadi, kunjungan ke pasar ini tidak hanya membawa pulang oleh-oleh, tetapi juga pengalaman mendalam tentang budaya dan sejarah Jogja.


Sopia Nindia Anggraeni


Alun-alun Kidul Yogyakarta: Destinasi Multifungsi dengan Cerita Sejarah dan Aktivitas Menarik


Alun-alun Kidul Yogyakarta, yang populer dengan sebutan Alkid, bukan hanya sekadar tempat berkumpul, tetapi juga memancarkan keindahan dan sejarah. Berbeda dengan alun-alun di daerah lain, Jogja memiliki dua alun-alun, yaitu Alun-alun Kidul dan Alun-alun Lor, mencerminkan arah selatan dan utara. Alkid, sebagai halaman belakang Keraton Kasultanan Yogyakarta, memiliki tanah lapang luas dengan dua beringin sebagai ciri khas di tengahnya.


Awalnya, Alkid merupakan tanah berpasir yang melambangkan ketidaksempurnaan panca indra manusia, membutuhkan pengaturan. Sebagai tempat latihan prajurit, Alkid juga menjadi jalur upacara pemakaman raja atau sultan menuju Pajimatan, Imogiri.


Aktivitas Menarik di Alun-alun Kidul Yogyakarta


1. Masangin

   Aktivitas populer di Alkid adalah "Masangin," berjalan dengan mata tertutup di antara dua beringin. Legenda mengatakan bahwa jika berhasil, cita-cita akan dikabulkan. Meski terdengar sederhana, banyak yang penasaran dan terus mencobanya.


2. Olahraga

   Alkid juga menjadi tempat yang nyaman untuk berolahraga, seperti joging atau senam, terutama di pagi hari yang tenang.


3. Sepeda Lampu dan Odong-odong

   Di malam hari, Alkid menyajikan pesona lain. Menyewa sepeda lampu atau odong-odong yang diterangi lampu hias menjadi aktivitas seru. Ada sepeda tandem dan odong-odong untuk kelompok.


4. Kulineran

   Alun-alun Kidul dikelilingi oleh pedagang makanan, dari angkringan hingga jajanan khas. Berwisata kuliner sambil duduk santai bersama teman adalah aktivitas yang digemari.


Lokasi, Jam Operasional, dan Biaya


Alkid terletak di selatan Keraton Kasultanan Yogyakarta, dapat diakses melalui Jalan Malioboro dari arah Stasiun Yogyakarta. Lokasi ini selalu buka 24 jam sebagai akses umum, dengan beberapa warung yang buka hingga tengah malam. Meskipun masuk ke Alkid gratis, terdapat tarif parkir sebesar Rp 3 ribu untuk motor dan Rp 5 ribu untuk mobil. Untuk menyewa ikat mata untuk aktivitas "Masangin," biayanya Rp 5 ribu, sedangkan tarif menyewa sepeda atau odong-odong berkisar Rp 50 ribu.


Alun-alun Kidul Yogyakarta, dengan sejarahnya yang kaya dan beragam aktivitas menarik, menjadi destinasi yang cocok untuk dinikmati baik siang maupun malam. Ayo, jelajahi keindahannya dan nikmati pengalaman seru di Alkid Jogja!


Sopia Nindia Anggraeni - Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam, Semester 5. 


Masjid Al-Jabbar Memiliki Keindahan Arsitektur dan Makna Mendalam

VOKALOKA.COM, Bandung, Masjid Al-Jabbar, mempunyai kesan arsitektur Islami klasik yang memukau, menarik perhatian banyak orang dengan keindahannya yang mencengangkan. Dengan desain yang menggabungkan tradisi dan modernitas, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebuah simbol keagungan dan keharmonisan.


Masjid Al-Jabbar menonjolkan detail-detail artistik yang memukau, mulai dari kaligrafi indah hingga ukiran kayu yang rumit. Kupola yang megah dan menara tinggi memberikan sentuhan kemegahan yang membedakan masjid ini dari yang lain.


Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Al-Jabbar juga menjadi pusat kegiatan sosial dan pendidikan. Program-program keagamaan, pelatihan, dan kegiatan amal sering diadakan di sini, menjadikan masjid ini sebagai pusat komunitas yang aktif dan berkontribusi positif kepada masyarakat sekitar.


Dalam konteks ini, Masjid Al-Jabbar bukan hanya sebagai bangunan fisik, tetapi juga sebagai simbol kesatuan, keindahan, dan spiritualitas. Dengan keanggunan arsitekturnya dan makna mendalam yang terkandung, masjid ini terus menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang datang mencari ketenangan dan kedamaian.


Reporter : Toni Hermawan KPI UIN SGD

Pasar Cihapit Terpancar dalam Setiap Goresan Lukisan

VOKALOKA.COM, Bandung, Pada suatu senja yang tenang, seniman ITB mengabadikan pesona unik 'Pasar Cihapit' melalui sebuah Mural di dinding pasar lukisan yang memukau. Pasar Cihapit merupakan salah satu pasar tradisional tertua yang ada di Bandung. Sebagaimana pasar tradisional lainnya tempat ini menjadi tempat menjual berbagai kebutuhan pokok masyarakat seperti sayur-sayuran, daging, ikan, beras, bumbu-bumbu, dan lain-lain.


Lukisan-lukisan tersebut bukan hanya sekadar gambaran visual, pasar yang hidup dan penuh warna. Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah lukisan Mural di dinding pasar sebuah lorong yang salah satu sisinya dipenuhi mural. 


Beberapa lukisan di dinding tersebut adalah karya dari beberapa seniman ITB. mengekspresikan kekayaan budaya dan sejarah melalui setiap karyanya. "Jangan bayangkan pasar yang becek, kotor, dan berbau ketika mendengar pasar tradisonal yang satu ini. Semenjak direvitalisasi, pasar Cihapit menjadi lebih bersih dan tertata". ujarnya para pengunjung


Para pengunjung tak hanya dapat menikmati keindahan visual melalui karya seni, tetapi juga merasakan kebersihan dan kenyamanan dari pasar itu sendiri namun bukan hanya itu Pasar tradisional yang bisa dibilang ramah pembeli, karena transaksi di pasar ini begitu mudah berkat digitalisasi. 


Namun pasar ini mempunyai daya tarik sendiri yang mungkin tidak dapat ditemukan di pasar lainnya di kota ini.


Reporter : Toni Hermawan KPI UIN SGD 

Malioboro, Jalan Sejarah Hidup Penuh Pesona Kaya Makna

VOKALOKA.COM, Yogyakarta - Malioboro, sebuah jalanan legendaris di Yogyakarta, bukan hanya sekadar destinasi wisata. Lebih dari sekadar titik kunjungan, Malioboro memiliki fungsi yang mendalam dalam menjaga warisan budaya dan sejarah. Sementara itu, keunikan yang tersemat dalam setiap bata merah dan gerabah di sepanjang jalan ini menjadikannya sebagai jendela yang mengintip ke dalam masa lalu, sekaligus sebuah panggung yang menyuguhkan kekayaan tradisi.

Malioboro tak hanya sebuah tempat belanja atau pusat keramaian, tetapi juga menyimpan keunikan yang menghipnotis setiap pengunjungnya. Setiap sudut jalanan dipenuhi dengan seni dan kreativitas lokal. Mulai dari seni lukis jalanan hingga pertunjukan musik jalanan, Malioboro adalah rumah bagi para seniman dan pengrajin lokal yang mengekspresikan warisan budaya dengan penuh semangat.

Seorang seniman lokal, Satrio, dengan penuh kebanggaan mengungkapkan, "Malioboro bagi saya bukan hanya jalan, tapi panggung bagi ekspresi seni. Setiap lukisan yang saya buat di sini memiliki kisah dan makna yang dalam, menceritakan perjalanan panjang kota ini".

Dampak Malioboro tidak hanya terlihat dalam seni dan budaya, tetapi juga dalam perekonomian lokal. Pedagang kaki lima yang menjajakan kuliner khas, kerajinan tangan, dan batik, mendapatkan kehidupan dari setiap wisatawan yang melewati trotoarnya. Selain itu, hotel dan penginapan di sekitarnya turut merasakan dampak positif dari gelombang wisata yang tak pernah surut.

Malioboro tak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan, tetapi juga menjadi tempat di mana para pecinta sejarah dan budaya berkontribusi dalam pemeliharaan lingkungan ini. Berbagai program kebersihan dan pelestarian warisan kultural menjadi bukti bahwa setiap langkah pengunjung di sini memiliki dampak jangka panjang dalam menjaga keaslian Malioboro.

Malioboro terbukti bukan hanya sebagai destinasi pariwisata, tetapi juga sebagai simbol kehidupan yang terus berkembang dan menyimpan pesona di setiap detiknya.


Reporter : Triana Nurlaely

NIROM, Stasiun Radio Peninggalan Belanda Beralihfungsi Tempat Pengelolaan Pakan Unggas

VOKALOKA.COM, Bandung - Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij (NIROM) merupakan sebuah stasiun radio penerima gelombang pendek yang ada pada zaman Hindia-Belanda. Fungsi dari stasiun radio penerima ini adalah untuk menerima siaran dari Stasiun Pemancar Dayeuhkolot dan Stasiun Malabar. 

Radio NIROM dioperasikan sekitar tahun 1920-an, oleh kolonial Belanda. Lokasi stasiun radio ini berada di kampung Rancabatok, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. 

Menurut sejarahnya, pada masa awal beroperasi stasiun Radio NIROM melakukan siaran dengan menggunakan bahasa Belanda. Namun seiring berjalannya waktu, siaran-siaran yang dilakukan oleh Nirom mulai menggunakan bahasa lokal dan hampir menyeluruh di masa akhir beroperasinya stasiun NIROM.

NIROM menjadi sarana penting dalam menyampaikan informasi mengenai berbagai kegiatan kolonial Belanda pada masa itu. Stasiun NIROM juga merupakan stasiun radio yang paling besar dan lengkap, karena pemerintah Belanda membiayai penuh pengelolaan radio tersebut.

Stasiun NIROM hanya aktif beroperasi pada masa kolonial Belanda, setelah Bandung jatuh ke tangan Jepang stasiun ini tidak beroperasi lagi. Walaupun begitu, bangunan stasiun Radio NIROM ini masih tetap berdiri kokoh sampai sekarang.

NIROM menjadi salah satu bangunan bersejarah yang masih ada dan hampir terbengkalai. Meski begitu, saat ini bangunan bekas radio NIROM tersebut tetap aktif digunakan, walaupun dialihfungsikan.

"Sekarang, bangunan ini (NIROM) dijadikan tempat pengelolaan pakan unggas," ujar Dedi, warga sekitar.

Bangunan bekas stasiun radio NIROM ini merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh PT Telkom. Serta dapat disewakan kepada orang yang memiliki kepentingan.

Meskipun telah mengalami perubahan fungsi, bangunan stasiun radio NIROM tetap berdiri kokoh tanpa adanya perubahan. Serta dapat menjadi simbol adanya peristiwa sejarah di daerah tersebut.

Reporter : Syfa Fauziyah