Atasi Melonjaknya Volume Sampah, Lurah Cipadung Himbau Setiap Rumah Membuat Lubang Biopori

VOKALOKA - Bandung, Kota Bandung akan merayakan hari jadi yang ke-213 pada tanggal 25 September 2023. Seluruh lapisan masyarakat akan ikut serta memeriahkan HUT Kota Bandung, berbagai acara diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bandung yang menambah semaraknya perayaan. Acara yang diselenggarakan diantaranya gerak jalan dan bersih-bersih Kota Bandung, kegiatan bersih-bersih ini bertujuan mewujudkan Kota Bandung bebas sampah, karena dengan bertambahnya usia Kota Bandung seluruh masyarakat Kota Bandung berharap agar Kota Bandung semakin nyaman sebagai tempat tinggal mereka.

Kota Bandung sudah dikenal dengan kesan aesthetic, karena tata kota yang masih otentik dan dijaga oleh pemerintah setempat. Dan tak sedikit wisatawan yang memilih Kota Bandung sebagai destinasi wisata liburan keluarga. Karena memang destinasi wisata yang melimpah ada di Kota Bandung. Namun, selain dikenal dengan keindahannya Kota Bandung juga memiliki permasalahan yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah setempat.

Kebakaran di TPU Sarimukti menjadi satu permasalahan di Kota Bandung. Karena peristiwa kebakaran di TPU Sarimukti menyebabkan berton-ton sampah yang seharusnya diproses jadi menumpuk dan TPS juga mengalami kelebihan volume sampah yang datang setiap harinya.
 
Upaya Pemerintah Kota Bandung dalam menangani masalah ini adalah dengan membuat lubang pembuangan sementara. Namun demikian hal ini belum bisa mengatasi volume sampah yang terus melonjak. Permasalahan sampah memang masih menjadi masalah bersama yang berkepanjangan. Padahal sudah banyak program penguraian sampah yang diupayakan pemerintah kepada masyarakat, salah satunya dengan membuat lubang biopori di setiap rumah.

Banyak dari warga masyarakat yang sudah mendapat penyuluhan akan pembuatan lubang biopori untuk mengurai sampah rumah tangga yang berasal dari dapur. Namun hanya sedikit dari masyarakat yang sudah ikut serta membuat lubang biopori di rumahnya. Karena proses pilah-memilah sampah itu seharusnya terselesaikan dari sumbernya yaitu dari rumah.

Maka dari itu instansi pemerintah tingkat kelurahan dan desa yang bertugas mengajak  masyarakat kelurahan dan desa untuk sadar mengurai sampah. "sampah diolah menjadi berkah, sampah tidak diolah menjadi musibah" ujar Lurah Cipadung saat menghadiri rapat bulanan Tim Penggerak PKK Kelurahan, Cipadung (22/092023).

Himbauan Lurah Cipadung untuk mengurai sampah dapur dengan cara membuat lubang biopori adalah satu langkah positif. Karena cara ini sangat mudah dan tidak memerlukan banyak biaya namun dapat berdampak baik bagi lingkungan. Dengan memiliki lubang biopori di rumah, masyarakat akan mendapatkan manfaat seperti menghasilkan pupuk yang ramah lingkungan.

Lubang biopori tidak memakan tempat karena ukuranya tidak terlalu besar. Langkah kecil ini juga akan sangat berdampak besar, apabila para orang tua mengajarkan putra-putrinya untuk mengurai sampah dapur dengan lubang biopori juga salah satu cara merawat bumi agar tetap sehat.

Dengan himbauan dari Lurah diharapkan masyarakat bisa bertanggungjawab atas sampahnya sendiri. Dan tidak menggantungkan perihal kebersihan lingkungan kepada petugas kebersihan saja. Karena hakikatnya menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab setiap individu.

Cara yang mudah dan sederhana ini dapat sangat membantu apabila seluruh lapisan masyarakat ikut serta dalam mewujudkan alam yang sehat dan bersih. Karena masa depan bumi ini ada di tangan kita. Jika setiap anggota masyarakat memiliki kesadaran untuk mengurai sampah, bukan tidak mungkin akan terwujud dari sampah jadi rupiah.

Reporter : Siti Nur Salsabilah

No comments

Post a Comment