Berbisnis Di Bidang Jasa Secara Sehat

Oleh: Oki Al Kahfi


Dewasa kini, orang-orang sudah mulai melek terhadap perkembangan bisnis dari mulai bisnis makanan, barang-barang sampai ke fashion /kebutuhan primer lainnya. Bisnis pun dijalankan dengan memakai strategi marketing yang beragam, salah satunya adalah dengan menggunakan jasa foto katalog.


Jasa foto katalog adalah bidang jasa yang menawarkan pemotretan terhadap barang/makanan dengan atau tanpa adanya model yang dimaksudkan agar produk tersebut mempunyai nilai jual yang labih. Untuk hasil dan biayanya pun sangat beragam, tergantung dengan jasa produk katalog yang bersangkutan. Semakin pesatnya perkembangan bisnis juga berdampak pada semakin meningkat pula pesaing di bidang jasa katalog.


Belum lama ini, salah satu tempat jasa katalog yang sudah berdiri cukup lama pada tahun 2019 sebut saja jasa katalog A mendapat cobaan lagi, yaitu akun Whats App khusus brand dan online shop yang sudah berisi ribuan customers, dimasuki oleh salah satu jasa foto katalog lain yang baru dan tidak berkata jujur.


Sebagai jasa katalog, permasalahan bukan hanya sebatas dengan komentar hasil foto dari customer yang beragam, akan tetapi juga dengan model, team, MUA (Makeup Artist), tools yang digunakan, handling produk dan masih banyak lagi. Akan tetapi, permasalahan yang ada tentunya bisa diselesaikan dengan bijak dan cepat jika kedua belah pihak berkomunikasi sampai menemukan akar permasalahan yang terjadi dan saling memafkan. 

Berbeda halnya dengan kasus yang 1 ini, dimana jasa katalog tersebut dengan santainya masuk dan berbohong seolah ia adalah olshop/brand dan ketika sudah masuk grup dia save no. brand dan online shop yang ada di grup jasa katalog A tersebut (tidak bisa dipastikan jumlahnya) akan tetapi, hal itu tentu membuat geram pemilik jasa katalog A dan juga membuat risih beberapa brand & online shop yang di hubunginya (Sebut saja jasa katalog B).


Setelah mendapat kabar dari beberapa member grup yang di chat oleh pihak B, sontak membuat owner A lekas memberikan saran & komentar terhadap pihak B.

  • “Tolong ya, kalo dapat no. yang ada dari grup langsung block aja atau jangan di chat kalo memang dapat no. itu di grup.”
  • “Bersaing secara sehat yuk, atau perlu kami buat story?” ujarnya.
Dan jawaban dari pihak B adalah 
  • “Aku udah keluar ka dari grup dari kemaren-kemaren”.
Dan juga dilanjut dengan jawaban dari pihak A yang tidak mendapat respon karena langsung centang satu setelah chattingan itu.


Tidak sampai disana, ternyata pihak B masih saja menawarkan jasa foto produk mereka kepada brand/olshop yang diduga di dapat dari grup member jasa A. Hal itu justru menjadi pemantik kembali emosi dari pihak A yang menjadikan dia membagikan permasalahannya ini di media sosial ownernya dengan memblurkan nama jasa katalog B tersebut. Setelah di chat kembali oleh pihak A yang mengabari bahwa banyak member yang chat kepada pihak A bahwa masih di chat oleh pihak B dan jawaban merek adalah :

  • “Iya ka, aku cuma berusaha aja ka, maafkan kalo salah.”
Melihat jawaban dari pihak B tersebut tentu bukan hanya membuat geram owner pihak A, akan tetapi juga orang lain yang membacanya.
Menurut saya, alangkah lebih baik jika pihak B meminta maaf dengan tulus dan dengan bahasa yang lebih baik lagi, mengingat baik buruknya sesuatu itu bisa tergantung dengan bagaimana komunikasinya. Hal yang dilakukan oleh pihak B juga salah, berbohong kepada pihak A mengatasnamakan olshop/brand dan chat member dengan berkala padahal no. itu adalah hal yang bersifat private bagi sebagian orang.


Melihat dari permasalahan di atas, saya paham semua orang ingin berkembang dan tumbuh maju, salah satunya adalah pihak jasa katalog B ini. Akan tetapi, pihak B bisa melakukan cara lain yang lebih sehat dan berkah. Yaitu, misalnya: dengan cara membuat konten reels yang mempromosikan jasa katalognya berisi benefit dan hasil yang akan didapat para customer, chat ke DM brand/olshop yang ditargetkan dengan menawarkan promo katalognya, atau bahkan dengan mengiklankan pamplet katalognya di media sosial yang dapat menarik para owner brand dan olshop untuk join di katalognya.


Tentu dengan cara-cara di atas tidak akan ada pihak yang dirugikan dan membuat jasa katalog tersebut dilihat lebih baik dan sopan oleh pihak brand dan olshop bahkan orang lain yang melihatnya.


Kesimpulan dari pemaparan ini adalah bersainglah secara sehat di bidang apapun khususnya di bidang jasa yang saya sampaikan uraiannya di atas. Jangan sampai kita memilih jalan pintas yang salah dan tidak berkah seperti berbohong dan diam-diam mempromosikan jasa kita di lapak orang lain. Segala hal ada etikanya, jika ingin berbisnis di bidang jasa harus saling menghormati penyedia jasa yang lain. Saya yakin, sukses dengan perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan lebih berkah dan membuat bahagia ketimbang sukses dengan jalan pintas tetapi merugikan pihak lain.

No comments

Post a Comment