IBL Terjebak dalam Kontroversi Aturan: Kasus Agassi Goantara

VOKALOKA.COM, Jakarta - Liga Bola Basket Indonesia (IBL) terjebak dalam kontroversi setelah pemain bintang yang turut mengantarkan Indonesia meraih medali emas SEA Games 2021, Agassi, kembali bermain untuk tim Pelita Jaya dalam pertandingan melawan Bima Perkasa. Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius tentang kejelasan dan ketidakpatuhan panitia IBL terhadap peraturan yang mereka tetapkan.

IBL dikenal memiliki peraturan yang sangat ketat mengenai pemain dan kompetisi yang diperbolehkan untuk diikuti. Aturan tersebut dengan tegas menyebutkan bahwa seorang pemain hanya diperbolehkan bermain dalam satu kompetisi, yaitu IBL, dalam satu musim sejak tanggal pengesahan roster.

Namun, fakta menunjukkan bahwa Agassi telah melanggar peraturan tersebut. Setelah tidak pernah tampil sejak seri Bali, Agassi tiba-tiba kembali bermain untuk Pelita Jaya melawan Bima Perkasa. Kabar yang beredar mengindikasikan bahwa Agassi sebelumnya diduga memperkuat AD Infante, sebuah tim di divisi 4 Liga Spanyol.

Kepulangan Agassi ke Pelita Jaya dengan jelas melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh IBL. Hal ini menimbulkan keraguan tentang konsistensi dan kepatuhan panitia IBL terhadap aturan yang mereka buat sendiri.

Situasi ini tampaknya serupa dengan kasus sebelumnya yang melibatkan pemain lain, Abraham Damar Grahita. Abraham sebelumnya bermain untuk Prawira Bandung, tetapi kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Veltex Shizuoka di Liga 3 Jepang. Meskipun kontraknya dengan Veltex Shizuoka telah berakhir, Abraham tidak kembali memperkuat Prawira Bandung seperti yang diharapkan.

Kedua kasus ini menunjukkan adanya kejanggalan dalam penegakan aturan oleh panitia IBL. Hal ini mempertanyakan kejelasan dan ketidakpatuhan panitia terhadap peraturan yang mereka buat sendiri. Jika aturan tidak ditegakkan dengan konsisten, hal ini dapat merusak integritas dan citra liga secara keseluruhan.

Pada saat ini, belum ada pernyataan resmi dari panitia IBL terkait kasus ini. Namun, para pengamat dan penggemar basket Indonesia menuntut agar panitia IBL bertindak tegas dan konsisten dalam menegakkan aturan yang mereka buat. Kejelasan dan ketidakpatuhan panitia IBL terhadap peraturan harus segera diatasi untuk menjaga integritas dan keadilan dalam kompetisi IBL.


Muhamad Tazkiatun Nafs/Vokaloka

No comments

Post a Comment