Pesona Keindahan Terasering Panyaweuyan


VOKALOKA.COM - Dinginnya angin di pagi hari tak dapat menghalangi langkah kaki untuk sampai ke titik tertinggi di terasering Panyaweuyan demi dapat menikmati kecantikan puluhan hektar sayur mayur dari ketinggian 2000 meter yang terpancar oleh sinar matahari. Lamanya perjalanan untuk sampai ke obyek wisata ini akan terbayarkan dengan hijaunya rerumputan, pohon-pohon yang rindang, serta hembusan angin yang kian menambah keindahan dari agrowisata ini.

Berawal dari bukit gundul yang gersang, kini daerah yang kurang terawat tersebut di sulap menjadi lahan pertanian sayur mayur dengan konsep terasering. Mengingat kontur kemiringan lahan di Desa Tejamulya yang terbilang sangat curam membuat masyarakat saling bahu membahu dalam mengantisipasi dampak buruk yang akan terjadi jika tidak segera di tangani.

Hampir tak terpikirkan sebelumnya, dataran yang dulunya hanya di peruntukkan untuk dijadikan lahan garapan hasil pertanian sayur mayur berubah menjadi sebuah obyek wisata yang dapat meraup banyak keuntungan sebagai hasil dari inisiatif masyarakat dalam mengelola terasering menjadi terawat seperti sekarang. 

Untuk sampai ke sini, dibutuhkan waktu 60 menit perjalanan dari pusat kota Majalengka. Banyak pengunjung yang rela berangkat dari pagi hari untuk menghindari kemacetan mengingat akses jalannya yang tidak begitu luas serta melewati banyak tikungan yang curam karena posisi jalan berada tepat di atas lembah. 

Kurang pas rasanya jika berkunjung ke sini tanpa mendokumentasikan tiap sudut keindahannya. Obyek wisata berlatar lahan pertanian dan perkebunan ini menjadi wisata yang wajib di kunjungi jika berkesempatan ke Majalengka. Selain harga tiketnya yang ramah di kantong, fasilitas yang di tawarkan juga sangat menjanjikan terlebih lagi beberapa spot foto yang banyak di buru kalangan muda pada saat berkunjung kesini. 

Lawang Seketeng menjadi spot foto yang banyak diburu pengunjung lantaran letaknya yang tepat berada di atas terasering dengan view kota Majalengka dari ketinggian. Dengan harga Rp.10.000 kita bisa menikmati sepuasnya fasilitas yang di sediakan di terasering Panyaweuyan ini, mulai dari beberapa spot foto menarik, tempat duduk yang dirakit sangat cantik, gardu pandang, dan masih banyak lagi.

Sepanjang perjalanan, mata kami di suguhi dengan hamparan lahan pertanian yang sangat luas. Semuanya serba hijau, sayur kubis, selada serta bawang merah menghiasi kanan kiri jalan yang terbentang panjang dan berkelok kelok. Kemegahan Gunung Ciremai terlihat sangat jelas pada saat kamiMenyusuri langkah demi langkah untuk sampai pada titik tertinggi terasering ini.

Di tengah perjalanan langkah kami sempat terhenti untuk mengabadikan beberapa foto sambil menikmati secangkir kopi hangat dengan duduk santai di bawah saung yang di rakit dari potongan -- potongan bambu yang tersusun sangat rapih. Dinginnya udara di tengah hamparan lahan pertanian  membuat kami semakin betah untuk berlama-lama di sini.

View yang dihadirkan terbukti mampu menghipnotis banyak pasang mata hingga enggan untuk beranjak dari obyek agrowisata ini. Di titik paling tinggi pada terasering ini, kami di sambut oleh angin sepoi-sepoi yang menyentuh kulit memberikan nuansa yang begitu menenangkan.

Bagaikan surga yang berada di kaki langit, keindahan Terasering Panyaweuyan membuat banyak wisatawan terpikat, jalanannya yang berkelok, bukitnya yang berjajar dan menjulang tinggi , pohonnya yang rindang, serta suara kicauan burung yang masih melekat pada memorie wisatawan yang telah mengintip keindahan agrowisata ini sebagai salah satu Desa Wisata Ramah Berkendara.


Nisa Fadhilah/Vokaloka

No comments

Post a Comment