Inilah 20 Prestasi Membanggakan Mahasiswa KPI UIN Bandung Selama Semester Genap 2023
Temukan Kendala Pembuangan Sampah dan Ketersediaan Air Bersih, Kelompok KKN 363 Survei Lapangan di Desa Bobos Subang
VOKALOKA.COM Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 363, UIN Sunan Gunung Djati Bandung melaksanakan survei lapangan di Desa Bobos, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang pada hari Kamis (6/7/2023). Meskipun perjalanan menuju desa mengalami kendala cuaca berupa hujan deras yang menyebabkan perjalanan berlangsung selama 4,5 jam, kelompok KKN tetap melanjutkan misi mereka dengan semangat.
Diterima oleh Kepala Desa Bobos, Anwar Nurjali Peserta KKN ini mendiskusikan rencana kegiatan pembukaan, serta diskusi dengan warga untuk memahami lebih dalam mengenai kebutuhan dan aspirasi mereka. permasalahan yang dihadapi oleh warga setempat.
Selain itu, kelompok KKN juga melakukan survei untuk menemukan tempat tinggal yang akan dijadikan posko KKN, dan hasilnya didapatkan rumah tempat tinggal sebagai posko yang berlokasi dekat dengna kantor Desa Bobos.
Dalam diskusi tersebut Kepala Desa mengungkapkan bahwa Desa Bobos menghadapi kendala dalam hal pembuangan sampah yang tidak mencukupi serta kondisi air yang tercemar. Warga desa sangat membutuhkan akses terhadap air bersih yang mencukupi dan sistem pembuangan sampah yang memadai agar dapat menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat.
Ketika melihat tempat pembakaran sampah, terlihat bahwa tempat sampahnya kurang memadai, dan metode pembakarannya berpotensi menyebabkan polusi udara.
"Pada dasarnya kami telah melakukan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah, namun masyarakat menghadapi keterbatasan fasilitas pembuangan sampah yang tersedia di sini," ujar Anwar Nurjali, Kepala Desa Bobos.
Ia menambahkan bahwa dalam bidang pendidikan dan kesehatan, Desa Bobos telah mencapai perkembangan yang memadai dengan adanya puskesmas dan posyandu.
Selain itu, Anwar menambahkan bahwa Desa Bobos terbagi menjadi dua bagian, yaitu Bobos Timur dan Bobos Barat. Ada kendala pada akses menuju wilayah Bobos Timur.
"Akses ke Bobos Timur mengalami kendala, sulit ditempuh dengan mobil karena kondisi jalan yang cukup rusak. Hal ini menjadi tantangan bagi warga desa dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan memperoleh akses ke layanan publik," ungkap Anwar.
Kelompok KKN 363, UIN Sunan Gunung Djati mencatat berbagai permasalahan tersebut dan berharap melalui adanya KKN sisdamas ini dapat membantu permasalahan di Desa Bobos serta meningkatkan kualitas hidup warganya sebab kegiatan KKN merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan berkelanjutan di masyarakat.
Dr. H. Uwes Fatoni, M.Ag mengungkapkan bahwa kegiatan survei menjadi bagian penting dalam persiapan kegiatan KKN.
"Melalui survei bisa disiapkan rencana pembukaan dan rempug warga (RW) sekaligus juga penentuan lokasi posko kelompok KKN," ucap Uwes.
Persiapkan Kegiatan KKN UIN Bandung, Dr. Uwes Fatoni Beri Arahan pada Mahasiswa Bimbingannya di Kelompok 359 dan 363
VOKALOKA.COM - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati akan dimulai pada 11 Juli 2023. Untuk itu, seluruh mahasiswa peserta KKN dengan arahan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mulai mengadakan persiapan.
Dr. H. Uwes Fatoni, M.Ag salah seorang DPL KKN Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menyelenggarakan rapat bimbingan KKN bersama mahasiswa binaannya di Kelompok 363 dan 359 pada Hari Rabu, (5/7/2023). Dua kelompok KKN ini diagendakan melaksanakan kegiatan KKN di Desa Bobos Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang.
Kegiatan rapat persiapan yang dilaksanakan di Ruang Kelas Gedung Laboratorium Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung lantai 2 fokus membahas persiapan dan pembekalan bagi peserta KKN saat Survei dan pembukaan.
Dalam pembekalannya Uwes Fatoni menjelaskan tentang tema KKN SISDAMAS yaitu Moderasi Beragama. Tema ini memiliki tujuan utama agar mahasiswa KKN ketika membuat program kegiatan berkaitan dengan moderasi beragama yaitu memperkuat gerakan kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penghormatan pada budaya lokal.
Lebih lanjut Uwes mengarahkan para mahasiswa KKN bimbingannya untuk menyiapkan kegiatan survei dan persiapan pembukaan kegiatan di lokasi KKN Desa Bobos Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang.
"Ketika melaksanakan survei besok, jangan lupa untuk bersilaturrahmi dengan kepala desa dan tokoh di Desa Bobos. Survei juga posko untuk tempat tinggal selama kegiatan KKN, koordinasi untuk kegiatan pembukaan dan Rempug Warga di awal kegiatan KKN," ungkap Uwes yang juga Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam ini.
Furqon Hidayatul Lukman, ketua Kelompok 363, yang hadir dalam rapat tersebut, menyatakan, "Alhamdulillah, Kelompok 363 sudah melakukan rapat sebanyak 4 kali. Kami sudah siap melaksanakan KKN dan berkomitmen dalam mensukseskan pelaksanaan KKN UIN Bandung di Desa Bobos," ujarnya.
Diharapkan melalui rapat persiapan ini KKN Kelompok 363 dan 359 di Desa Bobos bisa terlaksana dengan baik.
Persiapan Menyambut Hari Raya Idul Adha: Nilai-nilai Keagamaan dan Kemanusiaan
Pesantren Salaf: Nilai Lebih dalam Pendidikan Islam
Menjaga Kebudayaan Daerah Sunda: Pelestarian Warisan dan Penguatan Identitas Lokal
- Mendorong pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang kebudayaan Sunda melalui program-program pendidikan formal dan informal.
- Mendukung kelompok seni dan budaya lokal serta menghadiri dan mendukung acara-acara budaya yang diadakan di daerah Sunda.
- Melestarikan tempat bersejarah dan situs-situs budaya penting di wilayah tersebut.
- Mendorong kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta dalam upaya pelestarian dan promosi kebudayaan Sunda.
- Mempromosikan pengembangan industri kreatif berbasis kebudayaan daerah Sunda, seperti seni rupa, kerajinan, musik, dan kuliner lokal.
Pentingnya Pendidikan untuk Mencetak Generasi Bangsa
Wayang: Kekayaan Budaya Indonesia yang Berharga dan Perlu Dilestarikan
VOKALOKA.COM - Budaya Wayang merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang sangat unik dan berharga. Wayang telah menjadi bagian integral dari sejarah dan kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad, dan masih memainkan peran penting dalam melestarikan warisan budaya kita.
Salah satu hal yang membuat Wayang begitu istimewa adalah keindahan dan kompleksitasnya. Wayang tidak hanya seni pertunjukan, tetapi juga merupakan bentuk seni yang mencakup lukisan, patung, musik, dan sastra. Setiap elemen Wayang dipersiapkan dengan detail yang luar biasa, mulai dari pembuatan karakter wayang yang rumit hingga dialog dan lagu yang ditampilkan selama pertunjukan.
Wayang juga memiliki nilai-nilai yang mendalam. Melalui ceritanya yang beragam, Wayang mengajarkan tentang moralitas, kepahlawanan, kebaikan, dan keadilan. Karakter-karakter dalam Wayang sering kali mewakili sifat-sifat manusia yang berbeda-beda, sehingga memungkinkan penonton untuk mengambil pelajaran hidup dari setiap pertunjukan. Wayang juga sering digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan sosial, politik, dan spiritual kepada masyarakat.
Selain itu, Wayang juga menjadi media yang efektif dalam melestarikan dan mengajarkan sejarah. Banyak cerita dalam Wayang didasarkan pada mitologi Hindu dan epik-epik seperti Mahabharata dan Ramayana, yang membantu menjaga warisan budaya dan tradisi lisan dari generasi ke generasi. Pertunjukan Wayang juga sering kali dilakukan dalam bahasa Jawa klasik atau Kawi, yang merupakan bentuk bahasa kuno yang masih terus dipelajari dan dilestarikan.
Namun, meskipun kekayaan budaya Wayang, kita juga perlu menghadapi tantangan dalam mempertahankan warisan ini di era modern. Perkembangan teknologi dan pergeseran minat masyarakat dapat mengancam kelangsungan Wayang sebagai bentuk seni tradisional. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mendukung dan mempromosikan Wayang, baik melalui pendidikan, pertunjukan, dan upaya pelestariannya.
M. Firman Hakiki/Vokaloka
Sisih Sampah Dimulai dari Keluarga
Nurul Maghfiroh/Vokaloka
Stop Perilaku Intimidasi/Bullying!
VOKALOKA.COM - Kasus intimidasi ini sudah umum bagi kita, kadang-kadang intimidasi ini bahkan mengakibatkan hilangnya nyawa, seperti contohnya bunuh diri, dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Intimidasi merupakan tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan maksud menyakiti seseorang. Hal ini dapat berupa kekerasan fisik, verbal, emosional, dan psikologis oleh individu atau kelompok yang merasa lebih berkuasa atau lebih kuat terhadap individu yang lebih lemah, yang pada akhirnya korban tidak mampu melakukan perlawanan meskipun terus menerus mendapatkan intimidasi.
Terkadang, tanpa disadari, bercandaan dapat termasuk dalam intimidasi, seperti bercanda yang melewati batas yang kemudian melibatkan isu-isu ras, kulit, agama, bahasa, dan lain sebagainya. Tanpa disadari, ada elemen rasisme dalam bercandaan tersebut. Intimidasi dapat terjadi di mana saja, baik di sekolah, di lingkungan rumah, di media sosial, dan sebagainya.
Intimidasi termasuk dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), karena sudah jelas dinyatakan dalam Pasal 1 Ayat 6 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa "seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap individu demi kehormatan serta perlindungan martabat manusia."
Pada hakikatnya, semua manusia sama di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, perbedaan hanya terletak pada amal ibadah masing-masing. Jadi, mari hentikan intimidasi, saling menghormati, dan menghargai satu sama lain.
Azzam Rabbani/Vokaloka
Dahulukan Adab Sebelum Ilmu
VOKALOKA.COM - Kesungguhan hati dalam menuntut ilmu merupakan suatu pedoman dan prinsip yang selalu di tanamkan pada setiap orang. Menuntut ilmu sendiri merupakan suatu kewajiban dan termasuk hal penting yang tidak bisa dilewatkan bagi setiap orang. Sebab dengan adanya ilmu kita dapat menjadi seseorang yang mulya. Untuk mencapai semua itu tentunya tidak dilakukan dengan semudah membalikkan tangan. Akan tetapi harus dicapai dengan kesungguhan hati yang kuat.Dalam Islam, mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap orang.
Untuk mengaplikasikan kewajiban tersebut dapat dicapai dengan kegigihan yang kuat. Hal ini sesuai dengan dhawuh Baginda Nabi Muhammad Saw:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة
"Menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan".
Sekarang ini banyak sekali orang pintar dan memiliki keilmuan yang luas. Tetapi ternyata dengan keilmuannya yang luas tersebut kurang tepat dalam pengaplikasiannya justru merasa paling bangga seolah-olah dialah yang paling benar dan merasa paling pintar dibanding yang lain. Maka dari itu, adab dan etika perlu diterapkan sebagai penyeimbang ilmu dan kepintaran yang kita miliki. Sebab, kepintaran seseorang tidak akan ada harganya apabila tidak mempunyai adab (etika). Ilmu akan menjadi berbahaya bagi dirinya dan orang lain apabila tidak dihiasi dan dibarengi dengan akhlak.
Maka Marilah kita mulai menanamkan dan menumbuhkan adab dan etika: seperti ketika berjumpa ucapkanlah salam, menghormati yang lebih tua, bila lewat di depan orang banyak hendaklah permisi. Semakin baik perilaku kita, maka orang lain akan menilai jauh lebih baik. Salah satu ulama besar Al Habib Lutfi pernah mengatakan, bahwa beliau ketika hendak makan saja selalu berpakaian rapi, wangi, dan bersih. Menurut beliau itu salah satu adab terhadap makanan, kepada Allah yang memberikan rezeki. Betapa pentingnya adab sebagai penghias ilmu yang kita miliki.
Orang bijak mengatakan "jika engkau ingin dihormati dalam dalam hidupnya, maka belajarlah untuk menghormati orang lain."
M.Firman Hakiki/Vokaloka
Lika-Liku Kehidupan Mahasiswa
Persoalan Haid Rumit, Kemendik OSPAI Al Ihsan Adakan Kajian Kupas Tuntas Haid
Pro dan Kontra LGBT, Open-Minded vs Close-Minded kah?
Persiapkan Kegiatan Millenial Mengabdi 4.0, Mahasiswa KPI UIN Bandung Ikut Berpartisipasi dalam Survei di Labuan Bajo
VOKALOKA.COM - Aktivitas mahasiswa tidak terbatas hanya di ruang kuliah, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) membuka ruang bagi mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan penunjang akademik di antaranya kegiatan pengabdian di masyarakat.
Inilah yang dilakukan Muhammad Hilman Abdurrahman, Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang ikut berpartisipasi menjadi perwakilan panitia dalam kegiatan Millenial Mengabdi 4.0. Hilman bersama 5 mahasiswa lainnya terpilih dalam kegiatan survei pengabdian di Labuan Bajo (19-31/5/2023). Mereka ditugaskan mengurus perizinan dan melengkapi syarat administrasi di beberapa instansi dan Dinas Pemerintahan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, sebelum kegiatan pengabdian dilaksanakan.
Millenial Mengabdi merupakan kegiatan pengabdian yang diinisiasi oleh Yayasan Karya Anak Millenial Indonesia (KAMI Foundation) yaitu sebuah wadah bagi generasi Millennial untuk ikut membantu masyarakat di lokasi pengabdian. Program Millenial Mengabdi ini sudah dilaksanakan 3 kali. Sebelum di Labuan Bajo, kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan di Lombok, Raja Ampat dan Bali.
Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, Millenial Mengabdi 4.0 mengusung konsep sustainable program atau program berkelanjutan, artinya masyarakat di lokasi pengabdian bisa secara mandiri mengembangkan potensi yang ada di desa nya. Terdapat 4 bidang pada kegiatan ini, antara lain bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan ekonomi kreatif.
Muhammad Hilman Abdurrahman mengungkapkan bahwa desa yang akan dikunjungi sangat memerlukan perhatian dari masyarakat dan khususnya pemerintah. Salah satu desa lokasi pengabdian adalah Dusun Soknar, Desa Golomori di mana bangunan yang dijadikan pos pembatu (PUSTU) masih sederhana, tidak lengkap, bahkan lantainya masih pasir.
"Di Dusun Soknar, Desa Golomori hanya ada 1 orang bidan. Kemudian bangunan yang digunakan untuk periksa kesehatan tampak luar dan dalamnya sangat memprihatinkan. Fasilitas di dalam PUSTU hanya ada kursi, meja dan timbangan, itupun timbangan manual. Khawatirnya masyarakat desa yang ingin periksa kesehatan disana justru mendapatkan penyakit lain dikarenakan kondisi bangunan seperti itu," ungkap Mahasiswa asal Bangka Belitung ini.
Hilman juga menjelaskan bahwa terdapat 4 titik desa yang di kunjungi pada survei kali ini, antara lain dusun Soknar, Desa Pasir Putih Pulau Messah, desa Pasir Panjang Pulau Rinca dan Desa Golomori Dusun Warloka Pesisir.
Annisa Salsabila Shafa, Project Manager Millenial Mengabdi 4.0 mengungkapkan kegiatan pengabdian ini akan dilaksanakan pada tanggal 8-18 Agustus 2023. Ada 3 pulau yang rencana akan menjadi pilihan kegiatan, yaitu Pulau Rinca, Pulau Messah dan Warloka. Untuk melakukan pengabdian dengan durasi waktu terbatas, 3 titik ini bisa dijadikan opsi terbaik.
“Lokasi tersebut dipilih karena masyarakatnya sudah memiliki kesadaran akan potensi yang ada di desanya, akan tetapi masih membutuhkan pelatihan untuk menyusun langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengembangkannya. Masyarakat setempat juga sudah bisa memilih dan memilah program kerja seperti apa yang mereka butuhkan, dan bisa berdampak secara berkelanjutan. Karena sejauh ini kebayakan program kerja yang dilakukan oleh kegiatan pengabdian serupa manfaatnya hanya dirasakan pada saat kegiatan, namun tidak ada dampak berkelanjutan bagi masyarakat," ungkap Annisa.
Kegiatan Millenial Mengabdi 4.0 akan diikuti 180 orang, di mana 150 orang adalah volunteer berusia 17-34 tahun yang berasal dari kalangan dokter, guru, dosen, mahasiswa dan siswa SMA serta ditambah panitia 30 orang.
Hilman berharap, dengan terselenggaranya kegiatan Millenial Mengabdi 4.0 ini bisa menarik perhatian dari pemerintah dan banyak pihak guna membantu mengembangkan potensi di desa pengabdian.
"Sekarang sudah saatnya muda mudi Indonesia, turut berperan secara langsung. Berlomba lomba dalam menebarkan manfaat, karena sebaik baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" ucap mahasiswa yang dipanggil Imau ini.
Sekretaris Jurusan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. H. Uwes Fatoni, M.Ag turut mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa jurusannya tersebut. Ia berharap dengan mengikuti kegiatan pengabdian di masyarakat, mahasiswa dapat mengasah kepekaannya terdapat problematika yang dihadapi oleh masyarakat dan turut berlatih mencari solusi sehingga kualitas hidup masyarakat semakin meningkat.
“Kegiatan pengabdian seperti yang diikuti oleh Hilman ini bisa menjadi contoh bagi mahasiswa yang lain, bahwa belajar tidak hanya dilakukan di ruang kelas, namun juga bisa diikuti di program-program kemasyarakatan, asal tentu saja harus seizin dan sepengetahuan kampus. Kegiatan pengabdian ini menjadi bagian dari Kurikulum Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM), Semoga pengalaman yang didapatkan bisa menjadi modal positif untuk membangun bangsa kelak ketika berada di masyarakat,” pungkas Uwes.
Dukung World Class University, Mahasiswi KPI UIN Bandung Sukses Ikuti Program Student Mobility di Malaysia
Bocah SMP Banyak Ditemukan Naik Motor di Bekasi, Ini Respon Pemerintah
M Ramadhani/Vokaloka
Gawat! Indonesia Darurat Literasi
Menuju World Class University, UIN Sunan Gunung Djati Adakan Student Mobility ke Malaysia.
Student Mobility adalah program yang dirancang untuk mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati dalam upaya menguatkan dan menambah kompetensi serta menjalin kerjasama dengan mahasiswa asing. Program tahunan yang sempat terhenti karena Covid-19 kembali berlangsung dengan mengusung tema "Building Action and Collaboration for a Sustainable Generation". Mahasiswa yang mengikuti program yang berlangsung dari tanggal 6-13 Mei 2023 ini akan melaksanakan kegiatan perkuliahan berkredit secara online dan pengenalan budaya melayu khas Malaysia.
"Harapannya mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini dapat meyebarkan pegalamannya kepada teman-teman dikampusnya. Kemudian setelah selesai kegiatan tersebut, mahasiswa yang menjadi delegasi diarahkan untuk menjadi volunteer/internship di International Office UIN Sunan Gunung Djati untuk membantu menyebarkan informasi kegiatan internasional di lingkup kampus" Ujar Gina selaku ketua rombongan pada kegiatan Student Mobility tahun 2023.
Aulikha Fiony/Vokaloka