Showing posts with label VokaEducation. Show all posts
Showing posts with label VokaEducation. Show all posts

Inilah 20 Prestasi Membanggakan Mahasiswa KPI UIN Bandung Selama Semester Genap 2023

 


VOKALOKA.COM Bandung, Kegiatan akademik di kampus selama semester genap 2022/2023 baru saja berakhir. Kesibukan selama satu semester tidak menghalangi mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk meraih prestasi luar biasa dalam berbagai kejuaran.
 
Menurut Dr. H. Uwes Fatoni, Sekretaris Jurusan KPI UIN Bandung, sejak awal tahun 2023, telah ditoreh 20 prestasi mahasiswa KPI baik tingkat daerah, nasional dan internasional.
"Berdasarkan data yang dikumpulkan jurusan, ada 16 mahasiswa KPI yang meraih 20 prestasi membanggakan selama semester Genap, Januari sampai Juli 2023. Paling tidak prestasi tersebut terbagi kepada lima jenis prestasi, yaitu prestasi akademik ranah Kajian KPI, prestasi beasiswa, prestasi lolos seleksi event kegiatan nasional, prestasi lolos seleksi event kegiatan internasional, dan prestasi non-akademik" ungkap Uwes.

Prestasi pertama, yaitu prestasi sesuai ranah Kajian Prodi KPI. Menurut Uwes prestasi ini paling banyak diraih oleh Sahrul Adimiharja, mahasiswa semester 8 dengan 5 juara lomba public speaking atau ceramah tingkat nasional selama 2023, yaitu Juara 1 Pidato Tingkat Nasional 2023 yang diselenggarakan oleh Wadah Karya, Bogor Jawa Barat, Juara 2  Audisi Dai Daiyah Tingkat Nasional 2023oleh Pondok Pesantren Fathul Huda Demak Jawa Tengah, Juara 2 Lomba Dakwah dalam ajang Pekan Islami Nasional MEGAMIC 2023 oleh HMJ Manajemen Universitas Islam Sultan Agung Semarang Jawa Tengah, juara harapan 2 Lomba Pidato KENCANA_DRAWRT, Denpasar Bali dan Terbaik 8 Musabaqah Dai Muda (MDM) GESIDAR yang diselenggarakan oleh Komunitas MTD (Muhibbin Tilawah wa Dakwah) Malang Jawa Timur.

Lomba public speaking tingkat nasional juga diraih oleh Najwa Halisa Farahshuhha mahasiswa KPI semester 2 meraih Juara 2 Lomba Pidato Tingkat Mahasiswa PTKIN Se-Indonesia yang diselenggarakan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Lalu juara 10 karya ilmiah terbaik Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional tingkat mahasiswa 2023 yang ditulis secara berkelompok oleh mahasiswa semester 2 Resvy Sahidah Umaroh, Rizqi Afrelina, dan Vionalisania Afifatul Azkia. Selain itu juga Zahra Amalia Putri, Juara 1 Lomba Siaran Virtual, Radio Challenge Seru 2023 dengan Penyelenggara PRSSNI Bandung, dan Maulana Abdullah,  Juara 1 Lomba MQK (Musabaqah Qira'atil Kutub) kitab Fathul Mu'in 2023 dalam gelaran Gradasi 2023 yang diselenggarakan HMJ Bahasa dan Sastra Arab, UIN SGD Bandung.

Uwes Fatoni lebih lanjut menuturkan selain prestasi dalam kegiatan akademik, mahasiswa KPI UIN Bandung juga berhasil lolos dalam kegiatan event nasional yaitu Lolos Seleksi KKN Nusantara Moderasi beragama 2023 (Arrumy Marwa) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama di Tana Toraja Sulawesi Selatan, Lolos seleksi Penerima Fully Funded Ekspedisi Pelosok Negeri di Desa Karang Sidemen, Lombok NTB 2023 (Dian Ramadhan, mahasiswa KPI semester 8) dengan Penyelenggara Yayasan Literasi Lumbung tanggal 15-25 Juli 2023 di Desa Karangsidemen, Lombok Nusa Tenggara Barat. Reyditha Amelia (Mahasiswa semester 2) lolos sebagai Relawan Liaison Officer FORNAS (Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional) 2023 yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Reyditha juga lolos Seleksi Sekolah Staf Presiden yang diselenggarakan oleh Kantor Staf Presiden RI. Reyditha Lolos di 100 besar Tahap 1 dan bersiap menuju seleksi tahap 2.

"Adapun prestasi lolos seleksi  kegiatan event internasional diraih oleh Aulikha Fiony Cahyani Shifa, dalam program pertukaran mahasiswa, Student Mobility yang diselenggarakan UIN Sunan Gunung Djati bandung tanggal 6-14 Mei 2023. Ia berhasil  masuk bersama 17 orang lainnya untuk berangkat ke Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia," tutur Uwes.

Prestasi lainnya adalah beasiswa yang diraih oleh Endah Ratna Komala dan Rifa Nurfadilah. Keduanya berhasil meraih beasiswa JFLS (Jabar Future Leaders Scholarship) selama kuliah tingkat S1, 4 tahun. Dan Umar Biliqoillah mendapatkan beasiswa BIB LPDP Kemenag 2023. Beasiswa tersebut mereka raih dengan seleksi yang sangat ketat.

Selain prestasi akademik, prestasi non akademik juga diraih beberapa mahasiswa KPI yaitu Afif Muzaki yang berhasil meraih Juara 2 Lomba Vocal Group Psyphoria 13.0 UNTAR 2023 berasama Tim arunika UIN Sunan Gunung Djati, juga juara 1 Lomba Futsal UPTION 2023 diraih Irsyad Khairuddin Syarif. Lomba tersebut  diselenggarakan Universitas Widyatama Bandung dan Irsyad masuk salah satu anggota dalam Timnas Futsal UIN Bandung.

Menurut Dr. H. Aang Ridwan, Ketua Jurusan KPI UIN Bandung, semua prestasi yang diraih oleh mahasiswa KPI itu adalah bagian dari keunggulan mahasiswa KPI baik di tingkat daerah, nasional ataupun internasional.  Ia percaya setiap mahasiswa memiliki potensi  sehingga setiap mahasiswa bisa juga berprestasi, asal ada kemauan.

"Semoga torehan prestasi ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya, untuk juga berusaha menjadi yang terbaik sesuai potensi dirinya. Jangan pernah berhenti untuk mencoba menjadi yang terbaik" ungkapnya.

Dr. H. Dadan Suherdiana, M.Ag, Wakil Dekan Bagian Kemahasiswaan dan Alumni memberikan apresiasi pada prestasi mahasiswa tersebut. Menurutnya prestasi mahasiswa tersebut sangat mendukung citra kampus, khususnya prodi/Jurusan.

"Saya sangat apreciate. Beragam prestasi mahasiswa tersebut akan sangat membantu peningkatan kualitas prodi khususnya dalam penilaian akreditasi prodi," pungkasnya.

Temukan Kendala Pembuangan Sampah dan Ketersediaan Air Bersih, Kelompok KKN 363 Survei Lapangan di Desa Bobos Subang


 

VOKALOKA.COM Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 363, UIN Sunan Gunung Djati Bandung melaksanakan survei lapangan di Desa Bobos, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang pada hari Kamis (6/7/2023). Meskipun perjalanan menuju desa mengalami kendala cuaca berupa hujan deras yang menyebabkan perjalanan berlangsung selama 4,5 jam, kelompok KKN tetap melanjutkan misi mereka dengan semangat.

Diterima oleh Kepala Desa Bobos, Anwar Nurjali Peserta KKN ini mendiskusikan rencana kegiatan pembukaan, serta diskusi dengan warga untuk memahami lebih dalam mengenai kebutuhan dan aspirasi mereka. permasalahan yang dihadapi oleh warga setempat.

Selain itu, kelompok KKN juga melakukan survei untuk menemukan tempat tinggal yang akan dijadikan posko KKN, dan hasilnya didapatkan rumah tempat tinggal sebagai posko yang berlokasi dekat dengna kantor Desa Bobos.

Dalam diskusi tersebut Kepala Desa mengungkapkan bahwa Desa Bobos menghadapi kendala dalam hal pembuangan sampah yang tidak mencukupi serta kondisi air yang tercemar. Warga desa sangat membutuhkan akses terhadap air bersih yang mencukupi dan sistem pembuangan sampah yang memadai agar dapat menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat.

Ketika melihat tempat pembakaran sampah, terlihat bahwa tempat sampahnya kurang memadai, dan metode pembakarannya berpotensi menyebabkan polusi udara.

"Pada dasarnya kami telah melakukan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah, namun masyarakat menghadapi keterbatasan fasilitas pembuangan sampah yang tersedia di sini," ujar Anwar Nurjali, Kepala Desa Bobos.

Ia menambahkan bahwa dalam bidang pendidikan dan kesehatan, Desa Bobos telah mencapai perkembangan yang memadai dengan adanya puskesmas dan posyandu.

Selain itu, Anwar menambahkan bahwa Desa Bobos terbagi menjadi dua bagian, yaitu Bobos Timur dan Bobos Barat. Ada kendala pada akses menuju wilayah Bobos Timur.

"Akses ke Bobos Timur mengalami kendala, sulit ditempuh dengan mobil karena kondisi jalan yang cukup rusak. Hal ini menjadi tantangan bagi warga desa dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan memperoleh akses ke layanan publik," ungkap Anwar.

Kelompok KKN 363, UIN Sunan Gunung Djati mencatat berbagai permasalahan tersebut dan berharap melalui adanya KKN sisdamas ini dapat membantu permasalahan di Desa Bobos serta meningkatkan kualitas hidup warganya sebab kegiatan KKN merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan berkelanjutan di masyarakat.

Dr. H. Uwes Fatoni, M.Ag mengungkapkan bahwa kegiatan survei menjadi bagian penting dalam persiapan kegiatan KKN.

"Melalui survei bisa disiapkan rencana pembukaan dan rempug warga (RW) sekaligus juga penentuan lokasi posko kelompok KKN," ucap Uwes.

Persiapkan Kegiatan KKN UIN Bandung, Dr. Uwes Fatoni Beri Arahan pada Mahasiswa Bimbingannya di Kelompok 359 dan 363



VOKALOKA.COM - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati akan dimulai pada 11 Juli 2023. Untuk itu, seluruh mahasiswa peserta KKN dengan arahan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mulai mengadakan persiapan.

Dr. H. Uwes Fatoni, M.Ag salah seorang DPL KKN Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menyelenggarakan rapat bimbingan KKN bersama mahasiswa binaannya di Kelompok 363 dan 359 pada Hari Rabu,  (5/7/2023). Dua kelompok KKN ini diagendakan melaksanakan kegiatan KKN di Desa Bobos Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang.

Kegiatan rapat persiapan yang dilaksanakan di Ruang Kelas Gedung Laboratorium Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung lantai 2 fokus membahas persiapan dan pembekalan bagi peserta KKN saat Survei dan pembukaan.

Dalam pembekalannya Uwes Fatoni menjelaskan tentang tema KKN SISDAMAS yaitu Moderasi Beragama. Tema ini memiliki tujuan utama agar mahasiswa KKN ketika membuat program kegiatan berkaitan dengan moderasi beragama yaitu memperkuat gerakan kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penghormatan pada budaya lokal.

Lebih lanjut Uwes mengarahkan para mahasiswa KKN bimbingannya untuk menyiapkan kegiatan survei dan persiapan pembukaan kegiatan di lokasi KKN Desa Bobos Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang.

"Ketika melaksanakan survei besok, jangan lupa untuk bersilaturrahmi dengan kepala desa dan tokoh di Desa Bobos. Survei juga posko untuk tempat tinggal selama kegiatan KKN, koordinasi untuk kegiatan pembukaan dan Rempug Warga di awal kegiatan KKN," ungkap Uwes yang juga Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam ini.

Furqon Hidayatul Lukman, ketua Kelompok 363, yang hadir dalam rapat tersebut, menyatakan, "Alhamdulillah, Kelompok 363 sudah melakukan rapat sebanyak 4 kali. Kami sudah siap melaksanakan KKN dan berkomitmen dalam mensukseskan pelaksanaan KKN UIN Bandung di Desa Bobos," ujarnya.

Diharapkan melalui rapat persiapan ini KKN Kelompok 363 dan 359 di Desa Bobos bisa terlaksana dengan baik.

Persiapan Menyambut Hari Raya Idul Adha: Nilai-nilai Keagamaan dan Kemanusiaan


VOKALOKA.COM - Hari Raya Idul Adha adalah salah satu perayaan paling penting dalam agama Islam. Ini adalah momen yang penuh makna, di mana umat Muslim memperingati ketaatan dan pengorbanan Nabi Ibrahim (AS). Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi nilai-nilai yang terkandung dalam persiapan menyambut Hari Raya Idul Adha.

Salah satu nilai utama yang terkait dengan persiapan Idul Adha adalah ketaatan kepada Allah. Persiapan untuk menyambut Idul Adha melibatkan pelaksanaan ibadah yang diperintahkan, seperti melaksanakan shalat, berpuasa, dan berzikir. Ini adalah kesempatan bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat ikatan spiritual mereka.

Selain itu, persiapan Idul Adha juga mengajarkan nilai pengorbanan dan belas kasihan. Umat Muslim diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai tanda pengorbanan dan kepatuhan kepada Allah. Namun, yang lebih penting adalah sikap batin kita saat melakukan pengorbanan ini. Dalam pengorbanan hewan kurban, kita belajar untuk berbagi rezeki dengan sesama, terutama dengan mereka yang kurang mampu. Hal ini mengajarkan kita untuk memiliki rasa empati dan belas kasihan terhadap orang-orang yang membutuhkan.

Selain itu, persiapan Idul Adha juga melibatkan persiapan mental dan spiritual. Ini adalah saat yang tepat untuk melakukan introspeksi diri, merenungkan perbuatan kita, dan memperbaiki diri. Umat Muslim dianjurkan untuk memperkuat hubungan dengan keluarga dan tetangga, memperbaiki kesalahan, dan memaafkan satu sama lain. Persiapan ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, perdamaian, dan toleransi dalam masyarakat.

Persiapan fisik juga menjadi bagian dari persiapan Idul Adha. Umat Muslim membersihkan rumah dan mempersiapkan makanan khusus untuk merayakan hari yang suci ini. Ini mencerminkan nilai kebersihan dan keramahan dalam menjamu tamu.

Selain nilai-nilai keagamaan, persiapan Idul Adha juga memberikan pelajaran tentang pentingnya keberlanjutan dan lingkungan. Mengurangi limbah dan mengelola limbah dengan bijak adalah bagian penting dari persiapan Idul Adha. Hal ini mengingatkan kita untuk menjadi penjaga bumi yang baik dan bertanggung jawab terhadap alam.

Secara keseluruhan, persiapan untuk menyambut Hari Raya Idul Adha membawa banyak nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan. Nilai-nilai seperti ketaatan, pengorbanan, belas kasihan, introspeksi, kebersamaan, dan keberlanjutan, semuanya terkait dengan persiapan ini. Melalui persiapan ini, umat Muslim dapat memperkuat hubungan dengan Allah, meningkatkan nilai-nilai sosial dan moral.


Rafiq Albanajib /Vokaloka

Pesantren Salaf: Nilai Lebih dalam Pendidikan Islam


VOKALOKA.COM - Pesantren Salaf adalah lembaga pendidikan Islam yang memiliki nilai lebih dalam memperkuat keimanan dan keilmuan generasi muslim. Pesantren Salaf mengedepankan tradisi keislaman yang murni dan menekankan pada pemahaman ajaran agama yang autentik. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi nilai lebih yang dimiliki oleh pesantren Salaf dalam konteks pendidikan Islam.

Pertama-tama, pesantren Salaf menekankan pada pemahaman ajaran agama yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadis. Mereka mempelajari agama dengan mengacu pada sumber-sumber utama Islam dan menolak penafsiran yang bercabang. Hal ini membantu para santri (siswa) memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam dan menghindari pemahaman yang salah atau ekstrem.

Selain itu, pesantren Salaf juga mengajarkan nilai-nilai keikhlasan dan kesederhanaan. Para santri diajarkan untuk hidup sederhana, menjauhkan diri dari keserakahan dan keduniaan. Mereka belajar untuk menghargai apa yang telah diberikan oleh Allah dan membagi rezeki dengan sesama. Pendidikan ini membentuk karakter santri yang tawadhu (rendah hati) dan tidak tergoda oleh materi yang berlebihan.

Pesantren Salaf juga menempatkan pentingnya ilmu pengetahuan di dalam pendidikan mereka. Mereka mengajarkan ilmu agama secara menyeluruh, seperti tafsir, hadis, fikih, dan sejarah Islam. Selain itu, pesantren Salaf juga memberikan pengetahuan umum seperti matematika, ilmu pengetahuan alam, dan bahasa Arab. Dengan kombinasi ini, pesantren Salaf membantu menghasilkan sarjana Islam yang tidak hanya memiliki pemahaman agama yang kuat, tetapi juga mampu berkontribusi dalam berbagai bidang keilmuan.

Keberlanjutan nilai-nilai pesantren Salaf juga patut dipuji. Para santri diajarkan untuk menjaga warisan keislaman yang diterima dari para pendahulu mereka dan meneruskannya ke generasi berikutnya. Ini dilakukan melalui proses pengajaran dan pembelajaran secara langsung dari generasi sebelumnya. Dengan cara ini, pesantren Salaf dapat mempertahankan integritas nilai-nilai keislaman yang sudah teruji sepanjang sejarah.

Dalam era modern ini, di mana pengetahuan dan teknologi terus berkembang, pesantren Salaf tetap relevan dan memiliki nilai lebih dalam pendidikan Islam. Mereka menyediakan landasan yang kuat untuk pemahaman agama yang benar, mengembangkan karakter yang kokoh, dan menanamkan semangat keilmuan. Pesantren Salaf membantu menghasilkan generasi muslim yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas, dan mampu berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Dalam rangka menjaga warisan dan mempromosikan nilai-nilai pesantren Salaf, penting bagi masyarakat untuk memberikan


Penulis: Rafiq Albanajib

Menjaga Kebudayaan Daerah Sunda: Pelestarian Warisan dan Penguatan Identitas Lokal


VOKALOKA.COM - Menjaga kebudayaan daerah Sunda adalah hal yang penting dan perlu didukung. Kebudayaan daerah merupakan warisan berharga yang mengandung identitas, sejarah, dan nilai-nilai budaya suatu masyarakat. Dengan menjaga kebudayaan daerah Sunda, kita dapat mempertahankan kekayaan budaya yang unik, mendorong pemahaman antargenerasi, dan memperkuat rasa kebanggaan serta jati diri masyarakat Sunda.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk menjaga kebudayaan daerah Sunda:

Identitas dan Jati Diri: Kebudayaan daerah Sunda merupakan bagian penting dari identitas dan jati diri masyarakat Sunda. Dengan menjaga kebudayaan tersebut, masyarakat dapat tetap terhubung dengan akar budaya mereka dan memperkuat rasa kebanggaan akan warisan nenek moyang.

Pelestarian Warisan Budaya: Kebudayaan Sunda memiliki beragam bentuk seni tradisional seperti wayang golek, tari jaipongan, angklung, dan lainnya. Dengan menjaga kebudayaan ini, kita dapat memastikan bahwa pengetahuan, keterampilan, dan tradisi-tradisi berharga ini tidak punah dan tetap dilestarikan untuk generasi mendatang.

Pariwisata dan Ekonomi Lokal: Kebudayaan daerah Sunda juga memiliki potensi untuk mendukung sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Dengan mempromosikan dan menjaga kebudayaan, kita dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi daerah tersebut, menghasilkan pendapatan bagi masyarakat lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pendidikan dan Pembelajaran: Kebudayaan merupakan sumber pengetahuan yang tak ternilai harganya. Dengan menjaga kebudayaan daerah Sunda, kita dapat melibatkan generasi muda dalam mempelajari dan menghargai tradisi-tradisi serta nilai-nilai budaya yang ada. Ini membantu membangun rasa kecintaan terhadap budaya sendiri dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah serta nilai-nilai lokal.

Keanekaragaman Budaya: Menghargai dan menjaga kebudayaan daerah Sunda juga berkontribusi pada keanekaragaman budaya secara keseluruhan. Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaan, dan menjaga keberagaman tersebut penting untuk mempromosikan harmoni, toleransi, dan pemahaman antarbudaya.

Dalam menjaga kebudayaan daerah Sunda, diperlukan langkah-langkah seperti:
  • Mendorong pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang kebudayaan Sunda melalui program-program pendidikan formal dan informal.
  • Mendukung kelompok seni dan budaya lokal serta menghadiri dan mendukung acara-acara budaya yang diadakan di daerah Sunda.
  • Melestarikan tempat bersejarah dan situs-situs budaya penting di wilayah tersebut.
  • Mendorong kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta dalam upaya pelestarian dan promosi kebudayaan Sunda.
  • Mempromosikan pengembangan industri kreatif berbasis kebudayaan daerah Sunda, seperti seni rupa, kerajinan, musik, dan kuliner lokal.

M Firman Hakiki/Vokaloka

Pentingnya Pendidikan untuk Mencetak Generasi Bangsa



VOKALOKA.COM - Pendidikan saat ini telah menjadi kebutuhan dasar setiap individu karena pentingnya pendidikan dalam kemajuan suatu bangsa. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, kita memiliki peluang untuk sejajar dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Namun, sayangnya, kualitas pendidikan di negara kita tidak sebaik di negara lain.

Banyak lembaga pendidikan berusaha menciptakan lulusan yang berkualitas dan berdaya juang tinggi dalam masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin sulit. Namun, kita harus diingat bahwa tingkat kepercayaan diri tidak terlepas dari faktor-faktor dan kondisi tertentu.

Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, berbagai langkah diambil, salah satunya adalah mengidentifikasi masalah yang ada. Dengan melihat kesalahan, kita dapat dengan mudah menemukan solusi. Upaya meningkatkan tingkat dan mutu pendidikan menjadi sangat penting sebagai cara untuk menghadapi tantangan globalisasi yang sedang terjadi.

Lembaga pendidikan saat ini dituntut untuk melahirkan lulusan yang berkualitas dan kompetitif, mengingat persaingan antar bangsa yang semakin intensif. Lulusan diharapkan memiliki keahlian dan kompetensi profesional agar dapat menghadapi kompetisi global yang sedang berlangsung.

Di era teknologi saat ini, peran guru tidak hanya sebagai satu-satunya sumber informasi bagi siswa. Peran guru telah berubah dan berkembang menjadi motivator, administrator, dan fasilitator. Selain guru, siswa juga dapat mencari dan mendapatkan sumber materi dari berbagai media, seperti internet.

Namun, pada kenyataannya, dalam situasi seperti sekarang, guru diharapkan dapat memainkan peran aktif, karena peran guru sebagai pendidik tidak dapat digantikan. Untuk mencapai tujuan dan peran tersebut, diperlukan peningkatan kualitas pengajaran dan upaya yang jelas. Menciptakan usaha yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan merupakan tantangan terbesar bagi pemerintah.

M. Azzam R/Vokaloka


Wayang: Kekayaan Budaya Indonesia yang Berharga dan Perlu Dilestarikan

VOKALOKA.COM - Budaya Wayang merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang sangat unik dan berharga. Wayang telah menjadi bagian integral dari sejarah dan kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad, dan masih memainkan peran penting dalam melestarikan warisan budaya kita.

Salah satu hal yang membuat Wayang begitu istimewa adalah keindahan dan kompleksitasnya. Wayang tidak hanya seni pertunjukan, tetapi juga merupakan bentuk seni yang mencakup lukisan, patung, musik, dan sastra. Setiap elemen Wayang dipersiapkan dengan detail yang luar biasa, mulai dari pembuatan karakter wayang yang rumit hingga dialog dan lagu yang ditampilkan selama pertunjukan.

Wayang juga memiliki nilai-nilai yang mendalam. Melalui ceritanya yang beragam, Wayang mengajarkan tentang moralitas, kepahlawanan, kebaikan, dan keadilan. Karakter-karakter dalam Wayang sering kali mewakili sifat-sifat manusia yang berbeda-beda, sehingga memungkinkan penonton untuk mengambil pelajaran hidup dari setiap pertunjukan. Wayang juga sering digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan sosial, politik, dan spiritual kepada masyarakat.

Selain itu, Wayang juga menjadi media yang efektif dalam melestarikan dan mengajarkan sejarah. Banyak cerita dalam Wayang didasarkan pada mitologi Hindu dan epik-epik seperti Mahabharata dan Ramayana, yang membantu menjaga warisan budaya dan tradisi lisan dari generasi ke generasi. Pertunjukan Wayang juga sering kali dilakukan dalam bahasa Jawa klasik atau Kawi, yang merupakan bentuk bahasa kuno yang masih terus dipelajari dan dilestarikan.

Namun, meskipun kekayaan budaya Wayang, kita juga perlu menghadapi tantangan dalam mempertahankan warisan ini di era modern. Perkembangan teknologi dan pergeseran minat masyarakat dapat mengancam kelangsungan Wayang sebagai bentuk seni tradisional. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mendukung dan mempromosikan Wayang, baik melalui pendidikan, pertunjukan, dan upaya pelestariannya.


M. Firman Hakiki/Vokaloka

Sisih Sampah Dimulai dari Keluarga


VOKALOKA.COM - Kesadaran masyarakat terhadap membuang dan memilah sampah membuat tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir kian bertambah. Dinas lingkungan hidup dan kehutanan mengungkapkan sekitar 700 ton perhari masuk dan bahkan kian bertambah tiap harinya. Peningkatan jumlah sampah ini terus bertambah seiring peningkatan jumlah penduduk yang tidak diiringi dengan upaya pengurangan sampah.

Area pembuangan yang tak kunjung bertambah menjadi salah satu efek menggunungnya sampah. Apalagi ketika musim penghujan tiba, menimbulkan dampak bau dan berakibat buruk bagi kesehatan masyarakat.
Sampah - sampah ini berasal dari berbagai sumber, seperti sampah rumah tangga, perkantoran, pasar, maupun rumah sakit. Sampah dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik/basah dan sampah anorganik/kering. Kedua jenis sampah tersebut memiliki kesulitan masing-masing dalam mengelolanya, yang apabila tidak ditangani dengan tepat akan berdampak negatif bagi lingkungan sekitar.
 
Permasalahan sampah masyarakat yang tak kunjung ada habisnya banyak dibandingkan dengan tempat pembuangan sampah yang ada. Akibatnya pembuangan sampah yang tidak dikelola dengan baik mengakibatkan masalah besar. Membuang atau menumpuk sampah disembarang tempat akan menimbulkan masalah baru seperti sampah yang akan menimbulkan bau busuk dapat mengganggu kesehatan pernafasan, pencemaran tanah yang akan berimbas pada saluran air, dan sampah yang terus menumpuk dapat menyebabkan banjir.

Sudah banyak negara - negara maju yang menggunakan cara pembakaran untuk mengatasi masalah sampah. Hanya saja jika hal ini dilakukan di negara kita banyak hal yang harus dipertimbangkan salah satunya biaya yang mahal dan asap yang ditimbulkan akan mempengaruhi kesehatan.  Tetapi jika terus menggunakan TPA lama kelamaan tidak dapat menampung sampah yang terus melonjak akibat lahan terbatas, sedangkan jika akan perluasan lahan akan menimbulkan masalah di pemukiman warga.
 
Program Pemerintah yang sedang berjalan guna menjadi alternatif masalah sampah yaitu gerakan 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace). Reduce atau mengurangi sampah setiap hari yaitu minimalisasi barang atau material yang dipergunakan, Reuse atau memakai kembali yaitu  memilih barang-barang yang tidak sekali pakai/buang, Recycle yaitu mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak berguna dan yang terakhir Replace yaitu mengganti barang sekali pakai dengan barang tahan lama dan ramah lingkungan. Keempat prinsip ini terus ditekankan pemerintah untuk menuntaskan permasalahan sampai.
 
Hanya saja tingkat kesadaran masyarakat dalam menerapkan 4 prinsip ini masih sangat minim. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah disembarang tempat daripada susah payah mencari tempat sampah, masyarakat juga kerap kali membeli barang baru daripada mendaur ulang. Maka tak heran jika di sepanjang jalan banyak sampah yang berserakan dan menumpuk.

Kebiasaan masyarakat yang memasukkan berbagai jenis sampah dalam satu tempat organik dan anorganik bahkan sampah berbahaya dijadikan satu, tanpa memilah terlebih dahulu sesuai jenisnya karena beranggapan terlalu membuang waktu. Sikap menganggap remeh inilah yang seharusnya dihilangkan oleh masyarakat. Supaya tingkat kesadaran lingkungannya pun akan ikut terbangun.
 
Edukasi mengenai sampah sangat diperlukan masyarakat. Edukasi ataupun kebiasaan baik bisa dimulai dari keluarga. Terutama bagi anak-anak, bagaimana memberi tahu mereka sebelum membuang sampah harus dipilah/dipilih terlebih dahulu mana yang mudah untuk diurai dan sulit untuk diurai.

Menerapkan kebiasaan sisih sampah 4R juga harus ditanamkan kepada keluarga. Supaya keluarga kita juga sadar akan pentingnya mengolah sampah dengan tepat. Kebiasaan baik ini apabila ditanamkan di keluarga kita dengan baik, maka akan menjadi langkah awal untuk menuju perubahan masyarakat yang lebih baik pula, masyarakat yang peduli akan lingkungan nya sehingga tercipta lingkungan yang nyaman.
 
Efek positif dari kebiasaan sisih sampah ini dapat mengurangi jumlah sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sementara (TPS)  ataupun Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selain itu, secara biaya jauh lebih ekonomis daripada cara pembakaran. Kebiasaan sisih sampah ini juga dinilai akan berhasil jika masyarakat sudah paham dan ikut berpartisipasi.

Kunci keberhasilan dari sisih sampah ini yaitu berpartisipasinya masyarakat dalam mengurangi sampah dengan kebiasaan - kebiasaan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya. Melalui kebiasaan sisih sampah dimulai dari keluarga selain mengurangi dampak sampah yang terjadi, dapat berdampak positif bagi keluarga. Disamping itu bisa menghasilkan lebih ekonomis dan menambah pendapatan keluarga berawal dari optimalisasi kebiasaan sisih sampah. Nantinya, kebiasaan sisih sampah berawal dari keluarga lambat laun menjadi membudaya di masyarakat.

Nurul Maghfiroh/Vokaloka

Stop Perilaku Intimidasi/Bullying!



VOKALOKA.COM - Kasus intimidasi ini sudah umum bagi kita, kadang-kadang intimidasi ini bahkan mengakibatkan hilangnya nyawa, seperti contohnya bunuh diri, dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Intimidasi merupakan tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan maksud menyakiti seseorang. Hal ini dapat berupa kekerasan fisik, verbal, emosional, dan psikologis oleh individu atau kelompok yang merasa lebih berkuasa atau lebih kuat terhadap individu yang lebih lemah, yang pada akhirnya korban tidak mampu melakukan perlawanan meskipun terus menerus mendapatkan intimidasi.

Terkadang, tanpa disadari, bercandaan dapat termasuk dalam intimidasi, seperti bercanda yang melewati batas yang kemudian melibatkan isu-isu ras, kulit, agama, bahasa, dan lain sebagainya. Tanpa disadari, ada elemen rasisme dalam bercandaan tersebut. Intimidasi dapat terjadi di mana saja, baik di sekolah, di lingkungan rumah, di media sosial, dan sebagainya.

Intimidasi termasuk dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), karena sudah jelas dinyatakan dalam Pasal 1 Ayat 6 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa "seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap individu demi kehormatan serta perlindungan martabat manusia."

Pada hakikatnya, semua manusia sama di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, perbedaan hanya terletak pada amal ibadah masing-masing. Jadi, mari hentikan intimidasi, saling menghormati, dan menghargai satu sama lain.

Azzam Rabbani/Vokaloka

Dahulukan Adab Sebelum Ilmu

VOKALOKA.COM - Kesungguhan hati dalam menuntut ilmu merupakan suatu pedoman dan prinsip yang selalu di tanamkan pada setiap orang. Menuntut ilmu sendiri merupakan suatu kewajiban dan termasuk hal penting yang tidak bisa dilewatkan bagi setiap orang. Sebab dengan adanya ilmu kita dapat menjadi seseorang yang mulya. Untuk mencapai semua itu tentunya tidak dilakukan dengan semudah membalikkan tangan. Akan tetapi harus dicapai dengan kesungguhan hati yang kuat.Dalam Islam, mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap orang.

Untuk mengaplikasikan kewajiban tersebut dapat dicapai dengan kegigihan yang kuat. Hal ini sesuai dengan dhawuh Baginda Nabi Muhammad Saw:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة

"Menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan".

Sekarang ini banyak sekali orang pintar dan memiliki keilmuan yang luas. Tetapi ternyata dengan keilmuannya yang luas tersebut kurang tepat dalam pengaplikasiannya justru merasa paling bangga seolah-olah dialah yang paling benar dan merasa paling pintar dibanding yang lain. Maka dari itu, adab dan etika perlu diterapkan sebagai penyeimbang ilmu dan kepintaran yang kita miliki. Sebab, kepintaran seseorang tidak akan ada harganya apabila tidak mempunyai adab (etika). Ilmu akan menjadi berbahaya bagi dirinya dan orang lain apabila tidak dihiasi dan dibarengi dengan akhlak.

Maka Marilah kita mulai menanamkan dan menumbuhkan adab dan etika: seperti ketika berjumpa ucapkanlah salam, menghormati yang lebih tua, bila lewat di depan orang banyak hendaklah permisi. Semakin baik perilaku kita, maka orang lain akan menilai jauh lebih baik. Salah satu ulama besar Al Habib Lutfi pernah mengatakan, bahwa beliau ketika hendak makan saja selalu berpakaian rapi, wangi, dan bersih. Menurut beliau itu salah satu adab terhadap makanan, kepada Allah yang memberikan rezeki. Betapa pentingnya adab sebagai penghias ilmu yang kita miliki.

Orang bijak mengatakan "jika engkau ingin dihormati dalam dalam hidupnya, maka belajarlah untuk menghormati orang lain."


M.Firman Hakiki/Vokaloka

Lika-Liku Kehidupan Mahasiswa

VOKALOKA.COM - Bagi sebagian orang, status mahasiswa merupakan status tertinggi dan dianggap sebagai seorang yang intelek. Bahkan, di suatu tempat tertentu, mahasiswa akan selalu dielu-elukan untuk menjadi agen perubahan negara dan bangsa ini. Secara umum, mahasiswa adalah sebutan untuk seseorang yang tengah menempuh pendidikan di sebuah universitas, sekolah tinggi, hingga akademi. Meskipun begitu, tidak semua orang dapat menjadi seorang mahasiswa karena berbagai hambatan tertentu.

Menjadi seorang mahasiswa memang tidak selalu mudah. Kadang banyak sekali tantangan hingga masalah yang dihadapi di dunia perkuliahan. Hal ini kerap kali selalu menghambat masa studi mahasiswa di perguruan tinggi. Tetapi jangan khawatir, meskipun banyak masalah bukan berarti kamu harus terpuruk. Masih ada jalan keluar yang bisa kamu ambil.

Berikut adalah masalah yang sering dialami mahasiswa dan solusinya:

1. Masalah finansial
Masalah finansial bisa dikatakan sebagai salah satu momok berbahaya saat menjalani dunia perkuliahan. Sebagai seorang mahasiswa yang baik kamu harus bisa mengatur finansial dengan baik. Caranya dengan membuat pos keuangan kamu setiap awal bulan. Jangan sampai kamu boros dan foya-foya selama menempuh masa kuliah. Jangan lupa untuk berusaha mencari informasi mengenai beasiswa yang memungkinkan.

2. Konflik batin dengan dosen
Hal ini sering terjadi di dunia perkuliahan, mahasiswa yang mulai memasuki masa mengerjakan skripsi biasanya kerap mengalami konflik batik dengan dosen. Biar kamu gak mengalami hal serupa, yuk mulai sekarang bangun komunikasi yang baik dengan dosen. Di samping itu kamu juga harus bisa menempatkan diri dengan baik. Sekesal apapun kamu dengan dosen, tetaplah hargai mereka karena keberkehan itu ada dari guru yang mengajar dan membimbing kita. Berbaik sangka lah dan bangun komunikasi yang baik dengan semua dosen.

3. Sulit mengatur waktu
Saking banyaknya kegiatan yang diikuti, maka tak heran jika seorang mahasiswa sulit mengatur waktu. Mereka gak bisa memprioritaskan kegiatan mana yang lebih penting. Alhasil banyak hal yang harus dikorbankan. Biar kamu gak kejebak sama permasalahan ini, kamu harus benar-benar membuat skala prioritas. Kamu harus bisa menyusun tingkat urgensi dari permasalahan ini. Menjadi mahasiswa adalah fase pendewasaan, maka dari itu mengatur waktu pun menjadi salah satu bentuk pendewasaan seseorang. Karena hal ini mencerminkan dirinya yang mampu mengolah waktunya dengan bijaksana.

4. Gak bisa mengatur emosi
Hal ini termasuk fatal, menjadi seorang mahasiswa harus belajar tahan banting. Berada di dunia perkuliahan itu ibarat kamu berada di sebuah gurun untuk mencari air. Kamu harus mengerahkan seluruh tenaga agar bisa bertahan hidup dalam mencapai tujuan. Jika kamu kesulitan untuk mengatur emosi di dunia perkuliahan, kamu bisa melakukan meditasi diri atau berbagi cerita dengan teman dekat kamu. Tentu nya hal ini juga dapat diatasi dengan mempererat hubungan kita dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Dengan begitu, hati akan lebih tenang dan emosi mampu teratasi.

5. Nilai turun
Permasalahan yang sering terjadi adalah nilai yang turun terus menerus. Hal ini bikin kamu suka down saat memasuki masa perkuliahan. Nilai turun masih bisa diperbaiki kok. Asal tetap terus berusaha dan belajar semaksimal mungkin. Agar nilai kamu terus naik masih banyak cara yang bisa kamu lakukan. Seperti halnya, membuat jadwal belajar rutin dan memperhatikan perkuliahan ketika dosen mengajar. Semua hal ini juga mampu kamu perbaiki dengan tekad yang kuat untuk memperbaiki nilai. Niatkan menuntut ilmu karena Allah. Karena "Barangsiapa yang menuntut ilmu karena Allah, maka Allah akan mudahkan jalannya menuju surga"

Menjadi mahasiswa adalah anugrah yang Allah beri, karena tidak semua orang mampu berkuliah. Namun setelah menjadi mahasiswa pun banyak lika liku nya tiada henti. Itulah perjuangan seorang mahasiswa dalam menuntut ilmu karena sesunggunya kewajiban menuntut ilmu itu sepanjang hidup kita dimulai dari kita dilahirkan sampai akhir hayat kita. Kewajiban ini akan terus ada dan tidak akan terlepas hingga akhir hayat kita. Semoga kita dapat menjadi muslim yang dimuliakan Allah dengan ilmu kita. Aamiin.


Nadiya Nadha/Vokaloka

Persoalan Haid Rumit, Kemendik OSPAI Al Ihsan Adakan Kajian Kupas Tuntas Haid

VOKALOKA.COM – Kementerian Pendidikan (Kemendik) Organisasi Pondok Pesantren Al Ihsan (OSPAI) Kabinet Al Ittihad adakan kajian islami dengan mengambil tema "Mengupas Tuntas Haid"  pada Jum'at (16/06/23) di Masjid Al Mubarok. Diikuti lebih dari 300 santri Pondok Pesantren Al Ihsan.

Zamzam Mubarok selaku Presiden Santri Pondok Pesantren Al Ihsan menyampaikan dalam sambutannya bahwa pembahasan haid itu rumit sehingga santri putra dan putri wajib mengikuti kajian Mengupas Tuntas Haid.

"Pembahasan seputar haid sebenarnya rumit sehingga santri putra ikut menyimak karena nantinya akan menikah dan memiliki istri untuk dapat mengajari persoalan haid kepada istrinya, terlebih santri putri yang harus lebih memahami karena berkaitan dengan kewajiban sebagai muslimah," ungkapnya.

Ketua OC Kegiatan, Hikmal Alfiansyah menyampaikan dalam sambutannya harapan dari kegiatan Kajian Islami Haid, santri putra dan putri mendapatkan keberkahan dan meminta maaf jika penyelenggara kegiatan terdapat kekurangan.

"Mudah-mudahan langkah santri putra dan santri putri yang mengikuti kajian menjadikan langkah yang penuh keberkahan, dalam hadis yang artinya "Barangsiapa yang melangkahkan ke pengajian maka akan dimudahkan melangkah ke surga" dan Saya meminta maaf jika ada kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan karena panitia sudah berusaha semaksimal mungkin," ujarnya.

Hikmal lebih lanjut menjelaskan mengenai urgensi dari Mengupas Tuntas Haid yang diadakan oleh Kemendik bahwa memang haid merupakan pembahasan yang sulit.

"Pembahasan mengenai haid memang sulit dan saya mendengar dari ungkapan Pak Prof bahwa guru kita itu adalah ulama bukan buku, Sehingga permasalahan ini dibahas dengan seorang guru karena untuk mencegah dari kesesatan dalam pemahaman dan mungkin karena haid itu hubungannya dengan sholat, sholat itu hukumya fardhu oleh karena itu haid dibahas karena ada hubungannya dengan sholat, apakah dan kapan diwajibkan atau diharamkannya sholat," ujarnya.

Lanjut kegiatan diisi pemateri ole Kang Dede Dendi yang merupakan salah satu asatidz Pondok Pesantren Al Ihsan. Pembahasan merujuk dari beberapa kitab, diawal Kang Dede Dendi atau biasa disapa Kang Deban menjelaskan Hukum bagi pria mempelajari haid merupakan fardhu kifayah dan hukum bagi wanita mempelajari haid merupakan fardhu 'ain (wajib bagi setiap orang).

Lebih lanjut dijelaskan mulai dari pengertian haid, usia wanita haid, macam-macam warna darah haid, masa haid, masa suci sampai siklus haid dilanjut tanja jawab seputar haid.

"Haid adalah darah yang keluar dari rahim secara berkala melalui kemaluan perempuan dalam keadaan sehat, bukan setelah melahirkan.

Usia Wanita haid setidaknya sudah genap berumur 9 tahun kurang 16 hari Hijriyah. Jika keluar darah sebelum mencapai usia tersebut maka tidak disebut haid.

Warna haid bermacam-macam, ada keruh, kuning, coklat, merah dan hitam. 

Masa haid paling sediktnya haid yaitu sehari semalam dengan syarat keluar terus secara berkala 24 jam.  Adat umumya Wanita haid 7 hari dan paling lamanya itu 15 hari, jika lebih dari 15 hari maka dihukumi bukan haid alias istihadlah.

Masa suci haid, minimal suci yang memisah anatara dua haid adalah 15 hari 15 malam (360 jam). Maksimalnya tak terbatas." jelasnya.

Begitu antusias santri putra dan putri mengenai materi Mengupas Tuntas Haid, banyak yang bertanya sehingga meambah pemahaman ilmu mengenai haid. Kajian Mengupas Tuntas Haid akan terus berlanjut karena begitu luas pembahasannya tidak cukup apabila hanya satu pertemuan.(16/06/23).



Nadiya Nadha/Vokaloka

Pro dan Kontra LGBT, Open-Minded vs Close-Minded kah?

VOKALOKA.COM - LGBT merupakan bentuk penyimpangan seksualitas. Suatu perilaku menyimpang baik dari kacamata agama, moral, norma, bahkan kultur asli bangsa Indonesia. Perlu digarisbawahi bahwa penulis berusaha untuk objektif sehingga sesuatu yang dinilai menyimpang di sini kemudian dianggap "salah" atau "tidak dibenarkan adanya"  ialah perilakunya, yakni perilaku LGBT bukan pelaku.

Setiap perilaku menyimpang lahir dari adanya tendensi-tendensi yang bersumber dari sebuah pemikiran. Pemikiran tersebut kemudian diperkuat dengan adanya keyakinan pada  diri seseorang atau inner. Pemikiran bahwa sah-sah saja bagi seseorang untuk menyukai sesama jenisnya. Atau bahkan berhak untuk mengekspresikan identitas seksualnya meskipun itu berbeda dengan seksualitas lahirnya (transgender) pada kelompok LGBT. Pasti ada sebuah keyakinan dalam diri pelaku LGBT bahwa apa yang mereka lakukan adalah benar, normal, wajar, bahkan sampai pada tahap keyakinan bahwa perilaku tersebut memang sudah dari sananya, born this way?.

Tak cukup sebatas kepentingan pribadi rupanya pelaku LGBT juga kian terang-terangan mengaku dirinya sebagai homoseksual atau LGBT terlebih di sosial media. Begitu pula mereka yang pro terhadap LGBT. Berdalih atas nama kesetaraan dalam keberagaman dan HAM, dianggapnya sungguh tidak mencerminkan sikap open-minded bagi mereka yang menyatakan kontra atau berbeda sudut pandang.

Close-minded, diskriminasi HAM, sampai keluarnya istilah "mabok agama" dilekatkan bagi mereka yang bertentangan. Lalu, bukankah tindakan menilai seseorang tidak open-minded hanya karena berbeda sudut pandang adalah bentuk dari ketidak-open minded-an itu sendiri?

Tokoh sosiologi Indonesia, Soerjono Soekamto menyebutkan bahwa perilaku menyimpang adalah penyakit sosial. Dianggap "penyakit" karena tindakan-tindakan tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma-norma umum, adat istiadat, dan tidak dapat diintegrasikan dalam pola tingkah laku umum.

LGBT bukan kultur asli bangsa Indonesia melainkan budaya pemikiran dari luar yang kini kian masif disebarluaskan oleh aktivis HAM-liberal terutama dari negara-negara di eropa. Tak dapat dipungkiri kita seringkali dengan mudahnya menerima dan mengambil ide, gagasan, atau nilai-nilai baru dari pemikiran orang bangsa Eropa. Tidak pernah benar-benar diketahui apakah pemikiran bahwa adanya LGBT itu normal dan sah-sah saja sedangkan yang bertentangan dianggap tidak open-minded itu sepenuhnya benar. Bisa saja hal tersebut hanyalah sebuah kamuflase semata. Sebuah pemikiran yang dipaksakan masuk agar dapat diterima dengan berperisai kata "open-minded".

Pentingnya memahami betul apa yang menjadi fitrah manusia. Apabila hari ini kita menormalisasi seseorang menyukai sesama jenisnya dan menganggap wajar sesuatu yang sebenarnya salah dan dosa. Maka, tidak menutup kemungkinan di masa mendatang kita akan menganggap bahwa pembunuh dan pezina adalah kodrat. Mengenaskan, saat akal sehat ditinggalkan demi menormalisasikan kesalahan dan menjadi 'biasa' dengan dosa.


oleh : Naswa N

Persiapkan Kegiatan Millenial Mengabdi 4.0, Mahasiswa KPI UIN Bandung Ikut Berpartisipasi dalam Survei di Labuan Bajo

 

VOKALOKA.COM - Aktivitas mahasiswa tidak terbatas hanya di ruang kuliah, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) membuka ruang bagi mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan penunjang akademik di antaranya kegiatan pengabdian di masyarakat.

Inilah yang dilakukan Muhammad Hilman Abdurrahman, Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang ikut berpartisipasi menjadi perwakilan panitia dalam kegiatan Millenial Mengabdi 4.0.  Hilman bersama 5 mahasiswa lainnya terpilih dalam kegiatan survei pengabdian di Labuan Bajo (19-31/5/2023). Mereka ditugaskan mengurus perizinan dan melengkapi syarat administrasi di beberapa instansi dan Dinas Pemerintahan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, sebelum kegiatan pengabdian dilaksanakan.

Millenial Mengabdi merupakan kegiatan pengabdian yang diinisiasi oleh Yayasan Karya Anak Millenial Indonesia (KAMI Foundation) yaitu sebuah wadah bagi generasi Millennial untuk ikut membantu masyarakat di lokasi pengabdian. Program Millenial Mengabdi ini sudah dilaksanakan 3 kali. Sebelum di Labuan Bajo, kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan di Lombok, Raja Ampat dan Bali.

Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, Millenial Mengabdi 4.0 mengusung konsep sustainable program atau program berkelanjutan, artinya masyarakat di lokasi pengabdian bisa secara mandiri mengembangkan potensi yang ada di desa nya.  Terdapat 4 bidang pada kegiatan ini, antara lain bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan ekonomi kreatif.

Muhammad Hilman Abdurrahman mengungkapkan bahwa desa yang akan dikunjungi sangat memerlukan perhatian dari masyarakat dan khususnya pemerintah. Salah satu desa lokasi pengabdian adalah Dusun Soknar, Desa Golomori di mana bangunan yang dijadikan pos pembatu (PUSTU)  masih sederhana, tidak lengkap, bahkan lantainya masih pasir.

"Di Dusun Soknar, Desa Golomori hanya ada 1 orang bidan. Kemudian bangunan yang digunakan untuk periksa kesehatan tampak luar dan dalamnya sangat memprihatinkan. Fasilitas di dalam PUSTU hanya ada kursi, meja dan  timbangan, itupun timbangan manual. Khawatirnya masyarakat desa yang ingin periksa kesehatan disana justru mendapatkan penyakit lain dikarenakan kondisi bangunan seperti itu," ungkap Mahasiswa asal Bangka Belitung ini.

Hilman juga menjelaskan bahwa terdapat 4 titik desa yang di kunjungi pada survei kali ini, antara lain dusun Soknar,  Desa Pasir Putih Pulau Messah, desa Pasir Panjang Pulau Rinca dan Desa Golomori Dusun Warloka Pesisir.

Annisa Salsabila Shafa, Project Manager Millenial Mengabdi 4.0 mengungkapkan kegiatan pengabdian ini akan dilaksanakan pada tanggal 8-18 Agustus 2023. Ada 3 pulau yang rencana akan menjadi pilihan kegiatan,  yaitu Pulau Rinca, Pulau Messah dan Warloka. Untuk melakukan pengabdian dengan durasi waktu terbatas, 3 titik ini bisa dijadikan opsi terbaik.

“Lokasi tersebut dipilih karena  masyarakatnya sudah memiliki kesadaran akan potensi yang ada di desanya, akan tetapi masih membutuhkan pelatihan untuk menyusun langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengembangkannya. Masyarakat setempat juga sudah bisa memilih dan memilah program kerja seperti apa yang mereka butuhkan, dan bisa berdampak secara berkelanjutan. Karena sejauh ini kebayakan program kerja yang dilakukan oleh kegiatan pengabdian serupa manfaatnya hanya dirasakan pada saat kegiatan, namun tidak ada dampak berkelanjutan bagi masyarakat," ungkap Annisa.

Kegiatan Millenial Mengabdi 4.0 akan diikuti 180 orang, di mana 150 orang adalah volunteer berusia 17-34 tahun yang berasal dari kalangan dokter, guru, dosen, mahasiswa dan siswa SMA serta ditambah panitia 30 orang.

Hilman berharap, dengan terselenggaranya kegiatan Millenial Mengabdi 4.0 ini bisa menarik perhatian dari pemerintah dan banyak pihak guna membantu mengembangkan potensi di desa pengabdian.

"Sekarang sudah saatnya muda mudi Indonesia, turut berperan secara langsung. Berlomba lomba dalam menebarkan manfaat, karena sebaik baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" ucap mahasiswa yang dipanggil Imau ini.

Sekretaris Jurusan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. H. Uwes Fatoni, M.Ag turut mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa  jurusannya tersebut. Ia berharap dengan mengikuti kegiatan pengabdian di masyarakat, mahasiswa dapat mengasah kepekaannya terdapat problematika yang dihadapi oleh masyarakat dan turut berlatih mencari solusi sehingga kualitas hidup masyarakat semakin meningkat.

“Kegiatan pengabdian seperti yang diikuti oleh Hilman ini bisa menjadi contoh bagi mahasiswa yang lain, bahwa belajar tidak hanya dilakukan di ruang kelas, namun juga bisa diikuti di program-program kemasyarakatan, asal tentu saja harus seizin dan sepengetahuan kampus. Kegiatan pengabdian ini menjadi bagian dari Kurikulum Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM), Semoga pengalaman yang didapatkan bisa menjadi modal positif untuk membangun bangsa kelak ketika berada di masyarakat,” pungkas Uwes.

Dukung World Class University, Mahasiswi KPI UIN Bandung Sukses Ikuti Program Student Mobility di Malaysia

 


VOKALOKA.COM, Bandung- Aulikha Fiony Cahyani Shifa, mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung berhasil lolos bersama 17 mahasiswa lainnya mengikuti program pertukaran mahasiswa, Student Mobility (6-14/5/2023). Ia menyisihkan peserta lain dalam seleksi di tingkat Fakultas. 

Program ini merupakan bagian dari upaya UIN Sunan Gunung Djati Bandung  menuju World Class University tahun 2025 sesuai dengan visinya "Menjadi Universitas Islam Negeri yang unggul dan kompetitif berbasis wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlak karimah di Asia Tenggara tahun 2025"

Dalam program yang diinisiasi oleh Internasional Office ini UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengirim 17  Mahasiswa untuk mengikuti program Student Mobility di Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia. Aulikha mengungkapkan bahwa Ia bisa mengikuti program Student Mobility setelah memenuhi beberapa persyaratan yaitu memiliki passport aktif minimal 1 tahun sebelum keberangkatan, transkip nilai dengan IPK di atas 3,5. Ia juga dituntut memiliki sertifikat kemampuan berbahasa Inggris (TOEFL/IELST), mengirim CV dan Motivation Letter berbahasa inggris. 

"Persyaratan tersebut kemudian dicek kebenarannya melalui seleksi dua tahap. Yang pertama yaitu seleksi berkas kemudian jika dinyatakan lolos diundang untuk mengikuti seleksi wawancara," ungkap Mahasiswa asal Cirebon ini.

Aulikha juga menjelaskan bahwa kegiatan ini sempat tertunda karena keterlambatan Surat Izin dari Sekretariat Negara.

"Seharusnya kegiatan Student Mobility ini berlangsung pada Bulan Desember 2022. Tapi Surat Izin dari Sekretariat Negara tidak keluar. Saat itu waktunya juga bentrok dengan kegiatan Ujian Akhir Semester di Kampus. Qadarullah kegiatan ini dapat berlangsung di bulan Mei ini. Saya mengikuti kegiatan ini mulai tanggal 6 sampai 14 Mei 2023," ungkapnya.

Ketika mengikuti kegiatan di Malaysia Aulikha cukup terkesan dengan negeri jiran tersebut. Menurutnya Malaysia tidak jauh berbeda dengan Indonesia, Ia tidak mengalami culture shock secara berlebihan ketika mengikuti kegiatan di sana. Adapun yang membuatnya terkejut adalah cuaca di Terengganu Malaysia yang sangat terik. Sedangkan kegiatan student mobility banyak dilakukan di luar ruangan atau outdoor. 

"Pada siang hari cuaca di sana mencapai 35-36 Derajat Celcius, berbeda dengan di Bandung yang pada siang hari hanya sekitar 28-29 Derajat Celcius. Karena cuaca terik di daerah tersebut masyarakat Terengganu Malaysia tidak nampak banyak terlihat. Ketika Malaysia khususnya Terengganu mengalami Overheat pada minggu-minggu ini, Pemerintah Malaysia meliburkan kegiatan pendidikan," jelas mahasiswa KPI semester 4 ini.

Ia juga tidak menghadapi kesulitan ketika berkomunikasi.  "Di sana Kami sebagai peserta tidak kesulitan dalam berkomunikasi. Kalau untuk berkomunikasi sehari-hari kami masih menggunakan bahasa Melayu. Kalaupun tidak mengerti biasanya kami baru menggunakan bahasa Inggris. Kecuali dalam forum resmi kami dibiasakan untuk menggunakan bahasa Inggris untuk bertanya atau mempresentasikan materi," ujar Aulikha.

Ia berpesan kepada teman-teman mahasiswa, khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung agar jangan takut untuk gagal juga jangan takut untuk mencoba program internasional, apapun bentuknya termasuk program Student Mobility ini.

Ketua Jurusan KPI UIN Bandung, Dr. H. Aang Ridwan, M.Ag menyambut gembira kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa KPI ini. Kegiatan mahasiswa tingkat internasional ini menjadi kegiatan pendukung dalam upaya menuju World Class University termasuk persiapan jurusan menuju akreditasi internasional.
 
"Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sedang persiapan untuk akreditasi internasional, maka kegiatan Student Mobility yang diikuti oleh mahasiswa KPI ini menjadi bagian pendukung upaya menuju rekognisi internasional tersebut. Semoga semangat yang dimiliki oleh Aulikha dalam mengikuti kegiatan internasional diikuti oleh mahasiswa KPI lainnya,' ungkap Aang.

Dukungan yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris Jurusan KPI UIN Bandung, Dr. H. Uwes Fatoni, M.Ag. Kegiatan student mobility adalah kegiatan tahunan yang rutin dilaksanakan oleh UIN SGD Bandung kerjasama dengan universitas Luar negeri. Uwes berharap tahun depan lebih banyak mahasiswa KPI yang mengikuti tersebut, termasuk kegiatan internasional lainnya.

Bocah SMP Banyak Ditemukan Naik Motor di Bekasi, Ini Respon Pemerintah

VOKALOKA.COM - Pemerintah Kota Bekasi merespon usulan dibuatkan aturan larangan mengendarai sepeda motor bagi pelajar yang masih duduk di bangku SMP. Rabu (17/05/2023). 

PLT Wali Kota Bekasi Tri Adhianto merespon dengan meminta orang tua wali tegas melarang anaknya mengemudikan sepeda motor, serta akan diterbitkan surat edaran dari Dinas Pendidikan. 
"Saya kira ini perlu adanya keteladanan dari para orang tua," ucap Tri Adhianto. 

Tri juga mendukung rencana kepolisian setelah memberlakukan kembali tilang manual sebagai penindakan kepada pelanggar lalu lintas. Sebab, kesadaran patuh terhadap aturan lalu lintas bagian dari menjaga keselamatan saat berkendara. 

"Saya kita dengan adanya statemen Pak Kapolres kita dukung, bahwa Kapolres akan melakukan penindakan pelanggar lalu lintas. Jadi bukan hanya anak SMP saja, yang memang tidak diperbolehkan mengemudi kendaraan, karena mereka belum berumur 17 tahun," imbau Tri. 

Sementara itu Dinas Pendidikan Kota Bekasi akan menerbitkan surat edaran ke sekolah-sekolah supaya peserta didiknya tidak mengendarai sepeda motor kesekolah. Semoga juga setiap Dinas Pendidikan disetiap daerah yang lain juga bisa menerapkan hal demikian. 



M Ramadhani/Vokaloka

Gawat! Indonesia Darurat Literasi


VOKALOKA.COM - Lagi dan lagi isu yang kerap kali menerpa masyarakat Indonesia sudah menjadi bahan perbincangan yang tidak perlu diperdebatkan, lantaran melihat fakta di lapangan yang memang sesuai dengan apa yang di isukan. Mungkin sebagian kalangan masih menganggap asing terhadap istilah literasi karena adanya keterbatasan pemahaman dalam mengetahui hal tersebut. Singkatnya, literasi dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. 

Pernyataan yang menyinggung rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia tampaknya tidak terlalu berlebihan apabila berkaca terhadap kebiasaan masyarakat Indonesia yang enggan menjadikan budaya membaca sebagai bagian dari aktivitas rutin. Masyarakat Indonesia masih terpaku dengan budaya lisan alias mengobrol yang menjadi kebiasaan pada saat berada di mana pun. 

Berdasarkan kajian UNESCO pada tahun 2012 menyatakan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001. Maksudnya, hanya ada 1 dari 1000 orang yang memiliki ketertarikan dalam membaca buku maupun media cetak.  Hal ini disebabkan kuatnya pengaruh keberadaan New Media yang menjadikan masyarakat Indonesia mendapatkan kategori sebagai pengguna sosial media paling tinggi di dunia.

Rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia tidak boleh diabaikan begitu saja karena dampaknya akan semakin buruk untuk kedepannya sebagai salah satu ciri peradaban modern. Beberapa negara maju seperti Jepang dan korea Selatan masih menerapkan budaya membaca sebagai kegemaran masyarakat dalam memulai aktivitasnya. Sepatutnya, Indonesia sebagai negara berkembang harus berpacu terhadap keberhasilan negara lain dalam membangun peradaban melalui kebiasaan membaca. 

Sekali lagi, Indonesia saat ini mengalami darurat literasi. Jangan sampai budaya membaca di kalangan masyarakat Indonesia semakin menurun seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Perlunya mengambil langkah yang nyata dengan pemikiran yang tepat untuk meminimalisir agar krisis ini tidak semakin parah. Diluncurkannya Gerakan Literasi sebagai langkah awal dari upaya pemerintah untuk mengatasi darurat literasi. Perlahan tapi pasti, pemerintah dan pegiat literasi akan terus menyuarakan gerakan ini demi berjalannya budaya literasi masyarakat. 

Sebagian masyarakat Indonesia masih berpikir budaya membaca identik dengan tugas seorang pelajar, mahasiswa atau praktisi pendidikan pada umumnya. Padahal aktivitas membaca sebagai hal positif yang memberikan banyak manfaat bagi semua orang. Statement seperti ini yang musti di tanamkan terhadap lingkungan dan masyarakat Indonesia secara bertahap. Untuk mendukung hal tersebut, harus pula diimbangi dengan disediakannya fasilitas yang mendukung keberhasilan dalam mengembangkan budaya baca di Indonesia diantaranya dengan mendirikan taman bacaan, perpustakaan, bazar buku, dan sebagainya.

Melalui adanya gerakan literasi secara masif, diharapkan adanya krisis literasi masyarakat Indonesia saat ini bisa berangsur membaik, serta menjadikan bangsa Indonesia yang mempunyai tingkat literasi yang tinggi. Budaya literasi yang tinggi sebagai modal yang sangat berharga bagi kemajuan bangsa terhadap IPTEK. 



Oleh: Nisa Fadhilah

Menuju World Class University, UIN Sunan Gunung Djati Adakan Student Mobility ke Malaysia.


VOKALOKA.COM-UIN Sunan Gunung Djati mengirimkan 17 mahasiswanya ke Universitas Sultan Zainal Abidin di Malaysia dalam rangka mengikuti kegiatan student mobility mulai 6 Mei 2023 hingga 13 Mei 2023.

Student Mobility adalah program yang dirancang untuk mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati dalam upaya menguatkan dan menambah kompetensi serta menjalin kerjasama dengan mahasiswa asing. Program tahunan yang sempat terhenti karena Covid-19 kembali berlangsung dengan mengusung tema "Building Action and Collaboration for a Sustainable Generation". Mahasiswa yang mengikuti program yang berlangsung dari tanggal 6-13 Mei 2023 ini akan melaksanakan kegiatan perkuliahan berkredit secara online dan pengenalan budaya melayu khas Malaysia.


Menurut Ketua Rombongan yang merupakan perwakilan dari International Office Sunan Gunung Djati terdapat 17 mahasiswa yang merupakan perwakilan dari berbagai fakultas di UIN Sunan Gunung Djati "Ada 17 mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini. Mahasiswa tersebut merupakan perwakilan dari berbagai fakultas dengan mengikuti seleksi berkas dan wawancara pada akhir tahun 2022"


"Harapannya mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini dapat meyebarkan pegalamannya kepada teman-teman dikampusnya. Kemudian setelah selesai kegiatan tersebut, mahasiswa yang menjadi delegasi diarahkan untuk menjadi volunteer/internship di International Office UIN Sunan Gunung Djati untuk membantu menyebarkan informasi kegiatan internasional di lingkup kampus" Ujar Gina selaku ketua rombongan pada kegiatan Student Mobility tahun 2023.



Aulikha Fiony/Vokaloka

Universitas Bengkulu Temukan 3 Peserta Yang Melakukan Kecurangan Saat UTBK-SNBT

VOKALOKA.COM - Tiga peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) 2023 di Universitas Bengkulu (Unib) terbukti melakukan kecurangan. Ketiganya menyembunyikan ponselnya di dada menggunakan lakban, dan baju hitam serta mengarahkan kamera ponselnya ke layar komputer. Mereka juga menggunakan headset di telinga. Mereka diketahui pernah mengikuti seleksi masuk program studi Kedokteran. Atas kejadian ini, ketiganya masuk daftar hitam dari pusat dan diserahkan ke pihak berwajib

Ketiga peserta tersebut berinisial RA, RM dan YD yang mengikuti seleksi masuk program studi Kedokteran dengan universitas ternama di tanah air.

Modus yang dilakukan adalah dengan menggunakan handphone yang ditempelkan di dada dengan menggunakan lakban dan ditutup dengan kaos hitam yang diberi cela, untuk kamera handphone mengarah ke layar komputer. Serta menggunakan headset di telinga. Aksi ini kali pertama terjadi di Universitas Bengkulu.

Padahal Pusat UTBK Universitas Bengkulu telah melakukan pemeriksaan ketat menggunakan metal detector kepada seluruh peserta tes sebelum memasuki ruangan.

Ketua panitia lokasi UTBK 2023 Universitas Bengkulu, Prof Mochamad Lutfi Firdaus menyatakan, setelah memeriksa peserta yang diduga menggunakan metal detector, panitia menemukan alat komunikasi canggih yang menempel di tubuh peserta.

Alat-alat tersebut dibalut kostum dan didesain sedemikian rupa untuk memindai pertanyaan dan berkomunikasi dengan orang luar menggunakan earphone mini yang dipasang di telinga.

Menanggapi laporan tentang adanya indikasi kecurangan peserta tes tersebut, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri kembali menegaskan bahwa UNIB sangat berkomitemen mewujudkan pelaksanaan seleksi dan tes masuk mahasiswa baru yang bersih, bebas dari praktek segala bentuk kecurangan.



Novaldy Akbar/Vokaloka