Showing posts with label vokampus. Show all posts
Showing posts with label vokampus. Show all posts

Penjualan Takjil Tingkatkan Kemacetan di Sekitar Kampus UIN Bandung

Vokaloka.com, Bandung — Kemacetan di sekitar kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung melonjak naik selama bulan Ramadhan akibat penjualan takjil di tepi jalan, Kamis (13/04).


Jalan A.H Nasution yang terletak di daerah Cibiru ini memang mempunyai tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi, terutama daerah sekitar UIN Bandung. Kemacetan biasanya terjadi di jam istirahat siang maupun di jam pulang kerja pada sore hari.


Selama Ramadhan, kemacetan semakin parah akibat banyaknya jumlah mahasiswa maupun warga setempat yang aktif berburu takjil di sepanjang pinggir jalan sekitar UIN Bandung. Jalan yang tidak terlalu besar juga menjadi indikator lain penyebab kemacetan di daerah ini.


"Macet di daerah kampus memang bukan hal yang baru lagi bagi kami, para pengguna jalan. Tapi, memang selama bulan puasa, di daerah ini makin macet. jalanan sudah sempit, ditambah banyak yang jualan takjil di sekitaran sini, tidak ada yang mau mengalah antar sesama pengguna jalan, tidak ada polisi juga, yaudah kalau sudah begini kita cuma bisa sabar aja nahan emosi. Namanya juga lagi puasa," Kata Nurdin, salah satu supir ojek online. 


Nurdin juga menambahkan, kemacetan yang semakin meningkat ini membuat banyak orang yang akhirnya berbuka puasa di jalan dan terlambat untuk mengikuti acara lain. Nurdin berharap bahwa pengawasan dari kepolisian satlantas setempat bisa lebih peduli dengan kemacetan di daerah Cibiru, khususnya di sekitar UIN Bandung.





Naswa Nathania Azzahra /Vokaloka

Membangun Lingkungan Kampus yang Kondusif melalui Etika Politik yang Baik

Foto: Majalah Suaka Edisi Tahun 2016


Vokaloka.com - Seharusnya, kampus menjadi habitat tempat untuk berdiskusi, belajar, dan mengembangkan diri. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, politik kampus sering memanas dan menimbulkan konflik yang mengganggu kondusifitas kampus. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kondusifitas kampus dengan cara mempraktikkan etika politik yang baik.


Politik kampus merujuk pada kegiatan politik di lingkungan kampus, seperti pemilihan ketua mahasiswa, organisasi politik mahasiswa, dan pengaruh politik dalam kebijakan kampus. Seperti halnya di dunia politik umumnya, politik kampus dapat menjadi topik yang kontroversial dan memicu perdebatan di kalangan mahasiswa. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang politik kampus dan apa yang dapat dipelajari dari hal tersebut.


Organisasi politik mahasiswa biasanya terdiri dari kelompok-kelompok yang memiliki pandangan politik dan ideologi yang berbeda-beda. Kelompok-kelompok tersebut sering memiliki tujuan dan agenda masing-masing, seperti memperjuangkan hak-hak mahasiswa, mempromosikan kebebasan akademik, atau mengadvokasi isu-isu sosial dan politik tertentu. Terlibat dalam organisasi politik mahasiswa dapat memberikan pengalaman belajar yang berharga dalam memahami proses politik dan pengambilan keputusan, serta membantu mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan organisasi.


Politik kampus juga dapat memengaruhi kebijakan kampus. Kampus memiliki kebijakan yang mengatur berbagai aspek kehidupan kampus, seperti aturan akademik, kebijakan kesehatan dan keamanan, serta tata tertib kampus. Mahasiswa dapat memengaruhi kebijakan tersebut dengan berpartisipasi dalam kegiatan politik kampus, seperti memilih ketua mahasiswa atau menjadi anggota senat mahasiswa. Terlibat dalam politik kampus memungkinkan mahasiswa untuk memperjuangkan kepentingan dan hak-hak mereka, serta memastikan bahwa kebijakan kampus mendukung kepentingan mahasiswa secara keseluruhan.


Namun, politik kampus juga dapat menimbulkan konflik dan ketegangan di kalangan mahasiswa. Perselisihan dan pertikaian antara kelompok-kelompok politik dapat memecah belah komunitas kampus dan mengganggu suasana akademik yang kondusif. Oleh karena itu, mahasiswa perlu memperhatikan etika politik yang baik dan menjaga tata tertib serta integritas dalam kegiatan politik kampus untuk memastikan terciptanya suasana yang harmonis dan kondusif di lingkungan kampus.


Etika politik merupakan seperangkat prinsip dan nilai yang harus dipegang teguh oleh setiap individu yang terlibat dalam politik, termasuk dalam lingkungan kampus. Hal ini meliputi penghormatan terhadap perbedaan pendapat, saling menghargai, serta memegang teguh nilai-nilai demokrasi. Etika politik yang baik dapat membantu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam politik kampus, sehingga tercipta lingkungan kampus yang sehat dan harmonis bagi semua pihak yang terlibat.


Salah satu contoh etika politik yang baik adalah saling menghormati dan memahami perbedaan pendapat. Dalam politik kampus, seringkali terjadi konflik antara kelompok-kelompok dengan pandangan yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk selalu menghargai perbedaan pendapat dan berdiskusi secara terbuka dan adil agar konflik dapat diselesaikan dengan baik dan mencapai hasil yang positif bagi seluruh pihak yang terlibat.


Selain itu, etika politik yang baik juga mencakup penghormatan terhadap proses demokrasi yang berlangsung. Pemilihan umum adalah salah satu proses demokrasi yang dilakukan di kampus. Dalam pemilihan umum, setiap kandidat memiliki hak yang sama untuk memasang spanduk, melakukan kampanye, dan mendapatkan suara dari pemilih. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu yang terlibat dalam politik kampus untuk menghormati proses demokrasi yang ada dan menjaga agar proses tersebut berjalan secara adil dan terbuka.


Dalam kesimpulannya, menjaga kondusifitas kampus melalui etika politik yang baik sangatlah penting. Etika politik yang baik dapat membantu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam politik kampus, serta membantu mengurangi konflik dan menjaga lingkungan kampus yang aman dan nyaman bagi seluruh mahasiswa. Oleh karena itu, setiap individu yang terlibat dalam politik kampus harus memahami dan mengamalkan etika politik yang baik dengan menghormati perbedaan pendapat, menjaga integritas, dan menghormati proses demokrasi yang ada.



Reporter: M Tazkiatun


Redaktur: Rayza Fauzan



100 Contoh Skala Ukur Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio



1. Skala Ukur Nominal

Skala ukur nominal adalah jenis skala pengukuran yang digunakan untuk mengklasifikasikan atau memberikan nama pada objek atau individu tanpa memiliki urutan atau peringkat. 

Contoh skala ukur nominal sebanyak 25 antara lain:  

  1. Jenis kelamin (Laki-laki, Perempuan)
  2. Status perkawinan (Kawin, Belum Kawin)
  3. Agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu)
  4. Warna rambut (Hitam, Coklat, Pirang)
  5. Golongan darah (A, B, AB, O)
  6. Pekerjaan (Guru, Dokter, Mahasiswa, Wiraswasta)
  7. Hewan peliharaan (Anjing, Kucing, Hamster, Kelinci)
  8. Nama bulan (Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember)
  9. Merek mobil (Toyota, Honda, Suzuki, Mitsubishi, BMW, Mercedes-Benz)
  10. Jenis buah (Apel, Pisang, Jeruk, Mangga)
  11. Status kesehatan (Sehat, Sakit)
  12. Jenis olahraga (Sepak bola, Basket, Bulu tangkis, Renang)
  13. Jenis musik (Pop, Rock, Jazz, Klasik, Hip-hop)
  14. Jenis film (Action, Comedy, Romance, Horror, Sci-fi)
  15. Warna mata (Hitam, Coklat, Biru, Hijau)
  16. Jenis minuman (Kopi, Teh, Susu, Jus, Cola)
  17. Nama negara (Indonesia, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan)
  18. Jenis tanaman (Mawar, Melati, Anggrek, Bunga Matahari)
  19. Status pendidikan (SD, SMP, SMA, Diploma, Sarjana, Magister, Doktor)
  20. Jenis bahan makanan (Nasi, Mie, Sate, Ayam Goreng)
  21. Warna baju (Merah, Biru, Hijau, Kuning)
  22. Nama hewan (Gajah, Singa, Kuda, Kambing)
  23. Jenis mobil (Sedan, SUV, Hatchback, MPV)
  24. Kategori umur (Anak-anak, Remaja, Dewasa, Lansia)
  25. Jenis makanan (Pizza, Burger, Sushi, Steak)

2. Skala Ukur Ordinal

Skala ukur ordinal adalah jenis skala pengukuran yang digunakan untuk mengurutkan atau memberikan peringkat pada objek atau individu berdasarkan tingkatannya. 

Contoh skala ukur ordinal sebanyak 25 antara lain:  

  1. Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, Diploma, Sarjana, Magister, Doktor)
  2. Prestasi akademik (Sangat buruk, Buruk, Cukup, Baik, Sangat baik)
  3. Tingkat keparahan penyakit (Ringan, Sedang, Berat)
  4. Tingkat kepuasan pelanggan (Sangat tidak puas, Tidak puas, Cukup puas, Puas, Sangat puas)
  5. Tingkat kemampuan berbahasa Inggris (Sangat buruk, Buruk, Cukup, Baik, Sangat baik)
  6. Tingkat kecerdasan (Sangat rendah, Rendah, Cukup, Tinggi, Sangat tinggi)
  7. Tingkat kecemasan (Sangat rendah, Rendah, Cukup, Tinggi, Sangat tinggi)
  8. Tingkat kecermatan dalam mengerjakan tugas (Sangat rendah, Rendah, Cukup, Tinggi, Sangat tinggi)
  9. Tingkat keterampilan dalam berbicara di depan umum (Sangat buruk, Buruk, Cukup, Baik, Sangat baik)
  10. Tingkat kepercayaan diri (Sangat rendah, Rendah, Cukup, Tinggi, Sangat tinggi)
  11. Tingkat kualitas produk (Sangat buruk, Buruk, Cukup, Baik, Sangat baik)
  12. Tingkat tinggi badan (Sangat pendek, Pendek, Sedang, Tinggi, Sangat tinggi)
  13. Tingkat suhu tubuh (Rendah, Normal, Tinggi)
  14. Tingkat keindahan sebuah lukisan (Sangat buruk, Buruk, Cukup, Baik, Sangat baik)
  15. Tingkat kecerahan layar (Sangat rendah, Rendah, Cukup, Tinggi, Sangat tinggi)
  16. Tingkat kerumitan sebuah tugas (Sangat mudah, Mudah, Sedang, Sulit, Sangat sulit)
  17. Tingkat kebaikan seseorang (Sangat buruk, Buruk, Cukup, Baik, Sangat baik)
  18. Tingkat kebersihan rumah (Sangat kotor, Kotor, Cukup bersih, Bersih, Sangat bersih)
  19. Tingkat ketertarikan pada sebuah buku (Sangat tidak tertarik, Tidak tertarik, Cukup tertarik, Tertarik, Sangat tertarik)
  20. Tingkat kesulitan soal matematika (Sangat mudah, Mudah, Sedang, Sulit, Sangat sulit)
  21. Tingkat kekuatan sinyal telepon (Sangat lemah, Lemah, Cukup kuat, Kuat, Sangat kuat)
  22. Tingkat kerapian tulisan tangan (Sangat acak, Acak, Cukup rapi, Rapi, Sangat rapi)
  23. Tingkat keakuratan alat pengukur (Sangat tidak akurat, Tidak akurat, Cukup akurat, Akurat, Sangat akurat)
  24. Tingkat keamanan dalam sebuah area (Sangat tidak aman, Tidak aman, Cukup aman, Aman, Sangat aman)
  25. Tingkat kegembiraan saat menonton film (Sangat sedih, Sedih, Cukup senang, Senang, Sangat senang)

3. Skala Ukur Rasio

Skala ukur rasio adalah jenis skala pengukuran yang memiliki sifat interval dan memiliki titik nol yang menyatakan tidak adanya variabel yang diukur. Hal ini memungkinkan untuk melakukan perbandingan yang seimbang dan menentukan rasio antara dua variabel.  

 Contoh skala ukur rasio sebanyak 25 antara lain: 

  1. Tinggi badan dalam sentimeter
  2. Berat badan dalam kilogram
  3. Usia dalam tahun
  4. Jumlah uang dalam rekening bank
  5. Jumlah pendapatan dalam satu bulan
  6. Jumlah jam kerja dalam seminggu
  7. Jumlah produk yang terjual dalam sehari
  8. Jumlah stok barang dalam gudang
  9. Jumlah pengeluaran dalam satu bulan
  10. Panjang waktu dalam menyelesaikan tugas
  11. Jarak tempuh dalam kilometer
  12. Waktu dalam menyelesaikan tes
  13. Kecepatan dalam kilometer per jam
  14. Luas wilayah dalam meter persegi
  15. Daya mesin dalam horsepower
  16. Jumlah penduduk dalam suatu daerah
  17. Jumlah pohon dalam suatu area
  18. Tingkat kepadatan populasi dalam suatu daerah
  19. Tekanan dalam satuan pascal
  20. Kapasitas baterai dalam miliamper
  21. Suhu dalam derajat Celsius atau Fahrenheit
  22. Jumlah konsumsi energi dalam satu bulan
  23. Jumlah waktu tidur dalam sehari
  24. Tegangan listrik dalam volt
  25. Kadar gula dalam darah dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL)

4. Skala Ukur Interval

Skala ukur interval adalah jenis skala pengukuran yang memiliki sifat interval, di mana jarak antara nilai-nilai pada skala ini sama besar, tetapi tidak memiliki titik nol absolut, sehingga perbandingan antara dua nilai pada skala ini tidak memiliki arti. 

Berikut adalah contoh skala ukur interval sebanyak 25:  

  1. Suhu dalam derajat Celcius
  2. Suhu dalam derajat Fahrenheit
  3. Skala kecerahan warna
  4. Skala keasaman (pH)
  5. Skala intensitas bunyi (decibel)
  6. Waktu dalam jam dan menit
  7. Tanggal dalam kalender
  8. Koordinat geografis
  9. Interval rentang waktu
  10. Interval umur
  11. Skala kesulitan soal ujian
  12. Skala kecepatan di jalan raya (miles per hour)
  13. Skala IQ
  14. Skala indeks kebahagiaan
  15. Skala rating film
  16. Skala rating restoran
  17. Skala rating acara televisi
  18. Skala rating buku
  19. Skala rating hotel
  20. Skala rating musik
  21. Skala rating produk kecantikan
  22. Skala rating mobil
  23. Skala rating perangkat elektronik
  24. Skala rating aplikasi
  25. Skala rating tempat wisata.

Peneliti: Rayza/Vokaloka

Resmi! Dandy Dharmawan Terpilih Sebagai Ketua Umum HMJ KPI UIN Bandung

 


Vokaloka.com, Bandung – Dandy Dharmawan telah secara resmi terpilih sebagai Ketua Umum HMJ KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk masa bakti 2023/2024, setelah melewati Musyawarah Komisariat yang diadakan oleh HMJ KPI UIN Bandung pada periode sebelumnya di Kampus Satu UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada hari Selasa, (04/04/2023).


Pada acara Musyawarah Komisariat tersebut, Dandy Dharmawan berhasil unggul dengan selisih dua suara dari pesaingnya, Hamiduddin Nasir. Perjalanan Musyawarah Komisariat tersebut cukup alot karena sempat terhenti selama 2x24 jam karena adanya beberapa kejanggalan dan tidak ditemukannya titik terang pada saat sidang komisi tiga.

Pada awalnya, Musyawarah Komisariat (Muskom) berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti. Acara diawali dengan laporan pertanggungjawaban dari HMJ KPI UIN Bandung periode sebelumnya, pada hari Sabtu (1/4/2023) pukul 15.30 WIB. Setelah itu, Presidium sidang membagi peserta forum menjadi tiga komisi untuk membahas topik-topik tertentu yang telah ditentukan sebelumnya oleh Presidium.

Pada saat pemaparan dari sidang komisi tiga tentang mekanisme pemilihan Ketua Umum, terjadi adu argumen sengit antara Alief Aminullah dan Ahmad Nabil, keduanya merupakan anggota forum. Alief bersikeras atas argumennya bahwa sistem pemilihan Ketua Umum di KPI sudah tidak relevan dan tidak lagi merepresentasikan suara masyarakat KPI. Sementara Ahmad Nabil merasa bahwa pandangan tersebut tidak menghormati AD/ART dari organisasi internal tertinggi di UIN Bandung.

Setelah tidak menemukan kesepakatan dan situasinya semakin tidak kondusif, karena waktu sudah menunjukkan pukul satu malam dan keadaan semakin kacau, Presidium Satu yang dipimpin oleh Cahya Azzahra memutuskan untuk menunda sidang selama 2x24 jam, atas permintaan dari Hamiduddin Nasir. Keputusan tersebut diambil mengingat situasi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan sidang pada saat itu.

Sidang kembali dilanjut pada hari Selasa (4/4/2023) di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi pada siang hari. Setelah skorsing yang dilaksanakan selama dua hari, anggota forum tidak ingin melakukan kesalahan yang sama dan menemui titik terang untuk mekanisme pemilihan ketua umum, sidang berjalan lancar dan tidak menemui hambatan yang mengganggu, mahasiswa KPI 6A yang berasal dari Cileunyi Dandy Dharmawan terpilih usai mengalahkan pesaingnya dari 6B asal Cianjur, Hamiduddin Nasir melalui pemungutan suara keterwakilan dengan suara akhir 6 untuk Hamiduddin Nasir dan 8 untuk Dandy Dharmawan.

"Terimakasih kepada teman-teman yang sudah mempercayai saya sebagai ketua umum HMJ KPI UIN Bandung masa bakti 2023/2024, saya minta momentum panas di Musyawarah Komisariat ini jangan dibawa terlalu dalam dan saya minta kita semua fokus kembali kepada tujuan kita untuk membesarkan jurusan ini." Ungkap Dandy Dharmawan dalam sambutannya.

Meskipun demikian, terdapat banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Ketua Umum terpilih, termasuk menangani sifat kekeluargaan yang terlihat memudar setelah terjadinya Musyawarah Komisariat HMJ KPI UIN Bandung 2023 yang dipenuhi dengan egoisme dan kepentingan pribadi.

 


Reporter: Tazkiatun/Vokaloka

Editor: Rayza