Matahari Hati

Sesak menjejak setumpuk sajak
Hancur berkeping di hamparan berserak
Matahari yang sangsi membakar semak
Bunga layu dihempas seteru beranjak semerbak
Diterbangkan angin kemarau baru saja sebabak

Akan lama tak seperti lalu
Sesuatu yang baru
Jika matahari tak seterik ini, aku tunggu
Saat awan putih menari itulah hatiku
Yang merindu menunggu di balik pintu
Dan sejumput senyuman juga bujuk rayu

Harapan rerintik datang menghapus derita daun jendela
Dan embun di dedaunan dihempaskannya
Meski Masih pagi kala
Ufuk pun masih juga jingga
Kau tahu, tetesan embun itu adalah air mata
Ku tumpahkan di bumi pertiwi, tumpah darah kita




Nurul Badriah/Vokaloka

No comments

Post a Comment