Sejarah Gedung BNI 46, Sebuah Bangunan Tua Eksklusif di Yogyakarta

Banyak situs sejarah Indonesia masih digunakan. Gedung BNI 1946 di Yogyakarta adalah salah satu ikon Indonesia yang terkenal.

Gedung ini terletak di Jalan Ahmad Dahlan dan Jalan Trikora No.1 Kampung Kauman, Kelurahan Ngupaan, Kecamatan Gondomanan, di pusat Kota Yogyakarta. Frans Johan Louwrens Ghijsels, seorang arsitek Belanda yang tinggal di Tulungagung, adalah perancang bangunan dengan nuansa kolonial ini.

Gedung ini dibangun pada tahun 1921 dan selesai pada tahun 1922, menurut situs web Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Rabu (16/8/2023). Bagian dinding gedung ini unik dengan pilar semu dan roster yang membantu sirkulasi udara dan pencahayaan.

Selain itu, Gedung BNI 1946 dipercantik dengan dindingnya yang tinggi yang dihiasi dengan pilar-pilar semu dan jendela yang lebar dan menjulang. Bangunan ini menjadi salah satu landmark pusat Kota Yogyakarta karena pintu dan pilar tingginya yang khas dari gaya gedung ala Eropa.

Bangunan ini awalnya digunakan sebagai kantor asuransi Belanda Nederlandsch Indische Levensverekeringen en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ). Selain sebagai Nillmij, bangunan ini juga digunakan oleh Nederlandsch Handel Maatschappij (NHM), Escompto Maatschappij, dan toko makelar Buyn & Co.

Setelah Jepang menduduki Yogyakarta, tentara Jepang menggunakan gedung ini sebagai kantor radio mereka yang disebut Hoso Kyoku.

Setelah Indonesia merdeka, gedung ini digunakan sebagai studio radio Mataramsche Vereeniging voor Radio Omroep (MAVRO). MAVRO kemudian menjadi cikal bakal Radio Republik Indonesia (RRI) Nusantara II Yogyakarta.

BNI 1946 Yogyakarta didirikan oleh Margono Djojohadikusumo pada 5 Juli 1946 dengan dasar Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1946 tentang pembentukan BNI. Gedung RRI sebelumnya diubah menjadi gedung BNI 46 Yogyakarta.

Menurut situs web resmi BNI, BNI didirikan pada 17 Agustus 1946 dan berkembang di seluruh Indonesia. Dengan SK Menteri PM.07/PW.007/MKP/2010, Gedung BNI telah ditetapkan sebagai cagar budaya karena banyaknya peristiwa sejarah dan gaya arsitekturnya yang unik dari tahun 1946.


Reporter : Muhammad Khaliq

No comments

Post a Comment