Dalam Rangka Rampungnya Perbaikan Jalan Masyarakat Adakan Syukuran dan Makan Bersama

VOKALOKA.COM, Bandung - Masyarakat Kampung Cilebak RW 02 Desa Rancamanyar Kecamatan Baleendah adakan acara syukuran dan makan bersama dalam rangka rampungnya perbaikan Jalan Seketi di Desa Rancamanyar(01/12/2023).

Perbaikan Jalan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga tentang fasilitas umum yang digunakan. Perbaikan pun dilakukan atas bantuan dan arahan dari bapak bupati Kabupaten Bandung.

Kepala Desa Rancamanyar, Bapak Dani Hamdani serta jajaran Pemerintah Desa Rancamanyar pun ikut serta membantu prosesi perbaikan Jalan Seketi ini.

Reporter : Rio Ramadhan (Mahasiswa KPI UIN Bandung)

Puskesmas Lakukan Proses Cek Kesehatan Untuk Calon Anggota KPPS 2024

VOKALOKA.COM, Bandung - Puskesmas Rancamalaka Endah melakukan proses cek kesehatan bagi para calon anggota KPPS 2024. Proses cek kesehatan ini diperuntukkan kepada calon anggota KPPS 2024 dari Desa Rancamanyar, Desa Bojong Malaka dan Desa Malakasari (16 Desember 2023).

Calon anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 2024 ini memang perlu diadakannya cek kesehatan. Karena tes kesehatan merupakan salah satu syarat lulus dari para calon yang akan menjadi bukti fisik berupa surat keterangan kesehatan.

Data yang terkumpulkan dari hasil tes kesehatan berupa kondisi kesehatan prima dan riwayat penyakit. Hasil kesehatan ini sangat diperlukan untuk menghindari resiko yang menghambat jalannya pemungutan suara

Reporter : Rio Ramadhan (Mahasiswa KPI UIN Bandung)

Keunikan Arsitektur dari Desain Masjid Raya Sumatera Barat

Bagi umat muslim, masjid adalah tempat untuk beribadah. Masjid dipenuhi oleh orang-orang yang beragama Islam saat adzan berkumandang untuk melaksanakan salat berjama'ah. Selain sebagai tempat beribadah, masjid juga sering digunakan sebagai tempat untuk belajar, seperti mengaji, dan berbagi pengetahuan agama. Masjid biasanya dibangun dengan cara yang unik dan nyaman; hal ini tidak hanya menjadi daya tarik, tetapi juga dapat menjaga kenyamanan.

Masjid Agung Sumatera Barat adalah salah satu masjid di Indonesia yang memiliki ciri khas arsitektural. Masjid ini terletak di Jalan Chatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, dan menarik karena tidak memiliki kubah seperti masjid biasa. Bangunan masjid ini terdiri dari tiga lantai yang masing-masing digunakan untuk berbagai tujuan.

Bangunan masjid ini terdiri dari tiga lantai yang masing-masing digunakan untuk berbagai tujuan. Masjid ini memiliki bentuk persegi lancip dengan empat penjuru, mengingatkan pada bentuk kain yang digunakan oleh empat kabilah Quraisy di Mekkah. Selain itu, bentuk ini menggambarkan atap bergonjong dari rumah adat Minangkabau, juga dikenal sebagai rumah gadang.

Pada awalnya, sebuah sayembara dilakukan untuk menemukan desain arsitektur masjid di Sumatera Barat. Tim yang terdiri dari Muh. Yuliansyah, Ropik Adnan, dan Irvan P. Darwis, dipimpin oleh Rizal Muslimin. Berbeda dengan masjid-masjid biasa di Sumatera Barat yang berbentuk Gonjong.

Masjid Sumatera Barat mungkin memiliki daya tarik karena memiliki desain yang unik dan menarik. Laman berita juga menyatakan bahwa Masjid raya Sumatera Barati Padang dinobatkan sebagai salah satu masjid dengan desain arsitektur terbaik di dunia. Menurut artikel yang diterbitkan pada 22 Desember 2021 oleh Kumparan Travel, "Penghargaan Abdullatif Al Fozan untuk Arsitektur Mesjid."

Masjid di Sumatera Barat mungkin menarik karena memiliki desain yang unik. Laman berita juga menulis bahwa Masjid raya Sumatera Barati Padang dinobatkan sebagai salah satu masjid dengan desain arsitektur terbaik di dunia. "Penghargaan Abdullatif Al Fozan untuk Arsitektur Mesjid", menurut artikel yang diterbitkan oleh Kumparan Travel pada 22 Desember 2021.

 

Reporter : Muhammad Khaliq

Jalannya Para Raja!, Sejarah Singkat Jalan Malioboro

Malioboro, pusat kota Yogyakarta, terkenal sebagai tempat oleh-oleh, belanja, dan makanan.Pada malam hari, kawasan ini semakin padat dan ramai dengan pedagang, wisatawan, dan artis dari berbagai bidang, seperti musik, lukis, dan pantomim. Malioboro memiliki sejarah yang cukup panjang sebelum menjadi ikon wisata Yogyakarta seperti sekarang ini.

Sejarah Jalan Malioboro dimulai pada 13 Februari 1755, ketika Perjanjian Giyanti memecah Kerajaan Mataram Islam menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Menurut beberapa sumber, Jalan Malioboro didirikan pada hari yang sama di mana Keraton Yogyakarta didirikan.

Pejabat tinggi Belanda, termasuk gubernur jenderal, sering melewati jalan ini saat melakukan kunjungan resmi ke Yogyakarta.Setelah pemerintah Belanda menyelesaikan pembangunan Benteng Vredeburg di ujung selatan Malioboro pada tahun 1790, jalan ini menjadi lebih ramai.

Mereka juga membangun Dutch Club atau Societeit de Vereeniging Djokdjakarta (1822) dan Residensi Gubernur Belanda (1830), kemudian Javasche Bank (1879) dan Kantor Pos (1912). Di awal tahun 1800-an, pemerintah Hindia Belanda ingin membangun Malioboro sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi.

Malioboro juga berkembang pesat karena perdagangan antara orang Belanda dan pedagang Tionghoa.Selain itu, dengan terbitnya Undang-Undang Agraria sekitar tahun 1870-an, sentra ekonomi Yogyakarta mulai berkembang.

Pada tahun itu, pemerintah Hindia Belanda mengadopsi politik kolonial liberal, juga dikenal sebagai politik pintu terbuka.

Infrasturktur seperti stasiun, bank, pusat perdagangan, dan sekolah juga dibangun oleh pemerintah Belanda dengan modal asing.

Stasiun (sekarang Stasiun Tugu Yogyakarta) dibangun pada tahun 1887, membagi Jalan Malioboro menjadi dua.Jumlah orang asing yang datang ke Yogyakarta meningkat di awal abad ke-20. Malioboro kemudian menjadi jalan pertokoan paling sibuk dan terus menjadi hal itu hingga hari ini.

Malioboro berkembang dari jalan-jalan pedesaan yang dihiasi pepohonan menjadi pusat perbelanjaan Yogyakarta yang selalu penuh orang.


Reporter : Muhammad Khaliq

Sejarah Gedung BNI 46, Sebuah Bangunan Tua Eksklusif di Yogyakarta

Banyak situs sejarah Indonesia masih digunakan. Gedung BNI 1946 di Yogyakarta adalah salah satu ikon Indonesia yang terkenal.

Gedung ini terletak di Jalan Ahmad Dahlan dan Jalan Trikora No.1 Kampung Kauman, Kelurahan Ngupaan, Kecamatan Gondomanan, di pusat Kota Yogyakarta. Frans Johan Louwrens Ghijsels, seorang arsitek Belanda yang tinggal di Tulungagung, adalah perancang bangunan dengan nuansa kolonial ini.

Gedung ini dibangun pada tahun 1921 dan selesai pada tahun 1922, menurut situs web Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Rabu (16/8/2023). Bagian dinding gedung ini unik dengan pilar semu dan roster yang membantu sirkulasi udara dan pencahayaan.

Selain itu, Gedung BNI 1946 dipercantik dengan dindingnya yang tinggi yang dihiasi dengan pilar-pilar semu dan jendela yang lebar dan menjulang. Bangunan ini menjadi salah satu landmark pusat Kota Yogyakarta karena pintu dan pilar tingginya yang khas dari gaya gedung ala Eropa.

Bangunan ini awalnya digunakan sebagai kantor asuransi Belanda Nederlandsch Indische Levensverekeringen en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ). Selain sebagai Nillmij, bangunan ini juga digunakan oleh Nederlandsch Handel Maatschappij (NHM), Escompto Maatschappij, dan toko makelar Buyn & Co.

Setelah Jepang menduduki Yogyakarta, tentara Jepang menggunakan gedung ini sebagai kantor radio mereka yang disebut Hoso Kyoku.

Setelah Indonesia merdeka, gedung ini digunakan sebagai studio radio Mataramsche Vereeniging voor Radio Omroep (MAVRO). MAVRO kemudian menjadi cikal bakal Radio Republik Indonesia (RRI) Nusantara II Yogyakarta.

BNI 1946 Yogyakarta didirikan oleh Margono Djojohadikusumo pada 5 Juli 1946 dengan dasar Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1946 tentang pembentukan BNI. Gedung RRI sebelumnya diubah menjadi gedung BNI 46 Yogyakarta.

Menurut situs web resmi BNI, BNI didirikan pada 17 Agustus 1946 dan berkembang di seluruh Indonesia. Dengan SK Menteri PM.07/PW.007/MKP/2010, Gedung BNI telah ditetapkan sebagai cagar budaya karena banyaknya peristiwa sejarah dan gaya arsitekturnya yang unik dari tahun 1946.


Reporter : Muhammad Khaliq

Sejarah Gedung BNI 46, Sebuah Bangunan Tua Eksklusif di Yogyakarta

VOKALOKA.COM, Bandung- Banyak situs sejarah Indonesia masih digunakan. Gedung BNI 1946 di Yogyakarta adalah salah satu ikon Indonesia yang terkenal.

Gedung ini terletak di Jalan Ahmad Dahlan dan Jalan Trikora No.1 Kampung Kauman, Kelurahan Ngupaan, Kecamatan Gondomanan, di pusat Kota Yogyakarta. Frans Johan Louwrens Ghijsels, seorang arsitek Belanda yang tinggal di Tulungagung, adalah perancang bangunan dengan nuansa kolonial ini.

Gedung ini dibangun pada tahun 1921 dan selesai pada tahun 1922, menurut situs web Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Rabu (16/8/2023). Bagian dinding gedung ini unik dengan pilar semu dan roster yang membantu sirkulasi udara dan pencahayaan.

Selain itu, Gedung BNI 1946 dipercantik dengan dindingnya yang tinggi yang dihiasi dengan pilar-pilar semu dan jendela yang lebar dan menjulang. Bangunan ini menjadi salah satu landmark pusat Kota Yogyakarta karena pintu dan pilar tingginya yang khas dari gaya gedung ala Eropa.

Bangunan ini awalnya digunakan sebagai kantor asuransi Belanda Nederlandsch Indische Levensverekeringen en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ). Selain sebagai Nillmij, bangunan ini juga digunakan oleh Nederlandsch Handel Maatschappij (NHM), Escompto Maatschappij, dan toko makelar Buyn & Co.

Setelah Jepang menduduki Yogyakarta, tentara Jepang menggunakan gedung ini sebagai kantor radio mereka yang disebut Hoso Kyoku.

Setelah Indonesia merdeka, gedung ini digunakan sebagai studio radio Mataramsche Vereeniging voor Radio Omroep (MAVRO). MAVRO kemudian menjadi cikal bakal Radio Republik Indonesia (RRI) Nusantara II Yogyakarta.

BNI 1946 Yogyakarta didirikan oleh Margono Djojohadikusumo pada 5 Juli 1946 dengan dasar Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1946 tentang pembentukan BNI. Gedung RRI sebelumnya diubah menjadi gedung BNI 46 Yogyakarta.

Menurut situs web resmi BNI, BNI didirikan pada 17 Agustus 1946 dan berkembang di seluruh Indonesia. Dengan SK Menteri PM.07/PW.007/MKP/2010, Gedung BNI telah ditetapkan sebagai cagar budaya karena banyaknya peristiwa sejarah dan gaya arsitekturnya yang unik dari tahun 1946.

Keindahan Alam dan Keunikan Budaya di Ranca Upas, Bandung Selatan

VOKALOKA.COM, Bandung - Ranca Upas adalah sebuah destinasi wisata alam yang terletak di kawasan Bandung Selatan, Indonesia. Terkenal dengan keindahan pemandangan alamnya yang menakjubkan dan keunikan budaya yang dilestarikan hingga saat ini. Dengan kombinasi antara pesona alam dan warisan budaya yang kaya, Ranca Upas menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjungnya.

Ranca Upas terletak sekitar 45 kilometer di sebelah selatan Bandung, dan dikelilingi oleh pepohonan hijau dan perbukitan yang memukau. Pesona alamnya yang menakjubkan meliputi danau, hutan pinus, dan padang rumput yang luas. Pengunjung dapat menikmati kegiatan seperti berkemah, trekking, atau sekadar bersantai menikmati keindahan alam serta kebun binatang yang terletak di sekitarnya.

Selain pesona alamnya, Ranca Upas juga memiliki warisan budaya yang menarik untuk dijelajahi. Salah satunya adalah Budaya Sunda, yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat. Pengunjung bisa terlibat dalam acara budaya seperti tari tradisional dan pertunjukan seni, dan belajar tentang adat dan tradisi yang masih dijaga dengan baik oleh penduduk lokal.

Salah satu daya tarik lain dari Ranca Upas adalah perwakilan dari ekosistem Lembang yang kaya akan flora dan fauna. Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai jenis tumbuhan endemik, termasuk beberapa spesies langka. Wisatawan juga dapat mengamati burung-burung yang indah dan mengikuti perjalanan penjagaan hewan liar.

Ranca Upas juga menawarkan berbagai pilihan akomodasi yang unik dan berbeda. Mulai dari camping ground dengan pemandangan danau yang menakjubkan, hingga penginapan tradisional berupa rumah-rumah panggung Sunda. Pengalaman menginap di sini memberikan sensasi berbeda, memungkinkan pengunjung untuk merasakan kedamaian dan ketenangan alam.

Ranca Upas adalah destinasi wisata yang sempurna bagi mereka yang mencari keindahan alam yang menakjubkan dan ingin merasakan kultur dan budaya lokal. Dari pesona alamnya yang memesona hingga keunikan budaya yang masih dilestarikan, Ranca Upas menawarkan pengalaman tak terlupakan yang bisa dinikmati oleh semua orang. Dengan ramah lingkungan dan kearifan lokal yang dijunjung tinggi, Ranca Upas menjadi destinasi yang wajib dikunjungi untuk dinikmati sejuknya puncak dan keindahan alam di Bandung Selatan.

Zulfa Yusriyyah

Kuliner Rancamanyar Tempat Favorit Bagi Masyarakat

VOKALOKA, com - Kuliner Jalan Rancamanyar merupakan tempat favorit masyarakat sekitar untuk membeli berbagai macam makanan. Tempat kuliner ini sudah sejak lama ada dan sering didatangi oleh masyarakat untuk jajan dan membeli makanan. Tempat kuliner tersebut bertempat di dekat Jembatan Citarum dan di samping Sungai Citarum (21/12/2023).

Jalan Rancamanyar Raya memang Jalan yang sering dilalui oleh pelintas jalan dari berbagai arah. Tempat kuliner pun menjadi pusat perhatian para pengguna jalan untuk membeli makanan yang dijualkan disana. Selain pengguna jalan, masyarakat sekitar Desa Rancamanyar menyengajakan diri untuk satang ke tempat kuliner tersebut untuk menyantap makanan yang tersedia disana.

Makanan yang dijualkan pun bervariasi, dimulai dari makanan kering dan makanan basah. Antara lain seperti batagor, martabak, nasi goreng dan lain-lain.

Masyarakat nampak senang dengan kehadiran tempat kuliner tersebut. Tidak perlu lagi jauh untuk mencari jajanan atau makanan untuk mengisi perut. Tempat kuliner tersebut tetap menjadi tempat favorit untuk membeli jajanan yang tersedia.

Reporter : Rio Ramadhan (Mahasiswa KPI UIN Bandung)

Kedai Kopi Abdi, Coffeeshop Dengan Pemandangan Indah di Bogor

Kedai Kopi Abdi, Coffeeshop Dengan Pemandangan Indah di Bogor

VOKALOKA.COM, Bogor - Lagi-lagi di Bogor mempunyai satu coffeeshop yang tengah hits terutama dikalangan kaum milenial yang bernama Kedai Kopi Abdi.
Kedai Kopi Abdi yang berada di Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat akan menawarkan sensasi menikmati kopi dari atas ketinggian permukaan laut yang justru menjadi daya tarik tersendiri. Oleh sebab itu tak heran bila weekend tiba, Kedai Kopi Abdi akan selalu ramai oleh kaum milenial yang membawa pasangannya.
Bagi Anda yang merasa bingung untuk menghabiskan malam minggu, wajib untuk datang kesini mengingat lokasinya strategis dan mudah untuk dijangkau baik yang menggunakan kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua.
Begitu sesampainya di sini langsung akan disuguhkan dengan view hamparan kawasan pegunungan yang sangat indah dengan suasana udaranya yang masih sangat segar, asri dan berhawa sejuk mengingat lokasinya berada diatas ketinggian.
Belum lagi para pengunjungnya akan dimanjakan dengan banyaknya spots-spot foto yang kekinian, menarik dan tentunya sangat instagramable.
Apalagi dari pihak pengelola coffeeshop ini juga telah menyediakan area lahan parkir kendaraan yang cukup luas agar para pengunjung yang ingin datang kesini merasa nyaman.
Di sini juga sudah dilengkapi oleh fasilitas umum lainnya seperti toilet yang masih terjaga kebersihannya karena rutin dibersihkan oleh petugas. Lalu juga terdapat sebuah musholla untuk para pengunjung menunaikan ibadah sholat.
Dan yang menjadi daya tarik dari destinasi wisata ini yaitu ketika memasuki malam hari karena akan semakin cantik dengan gemerlapnya lampu yang menghiasi dari setiap sudut dari Cafe ini. Belum lagi para pengunjungnya juga dapat menikmati sajian dari berbagai macam menu makanan dan minuman yang sangat enak dan lezat dengan harganya yang sangat terjangkau.
Demikianlah penjelasan mengenai coffeeshop Kedai Kopi Abdi yang sedang viral di Bogor, Jawa Barat yang wajib Anda kunjungi.

Reporter: Muhamad Dhika Buldansyah 

Kisah Inspiratif Seorang Pendakwah: Mamah Dedeh Menyinari Hati dengan Kebaikan

VOKALOKA.COM, Bandung - Dalam kancah pencerahan spiritual di Indonesia, sosok Ustadzah Mamah Dedeh, yang sebenarnya bernama Hj. Dedeh Rosidah, tampil sebagai bintang yang menyinari dengan pesona kebaikan dan kebijaksanaan dalam berdakwah. Lahir di Bandung pada 21 April 1965, perjalanan hidupnya menjadi kisah inspiratif yang penuh liku-liku dan dedikasi tinggi terhadap Islam.

Mamah Dedeh memulai perjalanannya sebagai pendakwah dengan cara yang sederhana, memberikan ceramah-ceramah keagamaan di berbagai tempat. Namun, karir dakwahnya melesat ketika ia muncul dalam acara televisi yang revolusioner, "Mamah dan Aa Beraksi." Melalui platform tersebut, dia berhasil menyampaikan pesan-pesan keagamaan dengan gaya yang unik dan sederhana, menarik perhatian jutaan pemirsa.

Apa yang membuat Mamah Dedeh istimewa adalah gaya penyampaian dakwahnya yang khas. Berbicara dengan bahasa yang mudah dimengerti dan diselipi dengan humor, ia mampu menjembatani kesenjangan generasi dalam memahami ajaran agama. Gaya lugasnya menjadi magnet bagi berbagai kalangan, dari kalangan muda yang mencari identitas hingga mereka yang sudah berusia.

Di balik layar dakwahnya yang gemilang, Mamah Dedeh juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap masalah sosial. Terlibat aktif dalam kegiatan amal, ia tak hanya menyampaikan ajaran agama tetapi juga terlibat langsung dalam membantu mereka yang membutuhkan. Dedikasinya dalam berkontribusi pada kemanusiaan membuktikan bahwa kebaikan hati dan dakwah tidak bisa dipisahkan.

Kisah hidup Mamah Dedeh tak luput dari berbagai rintangan dan tantangan. Namun, di tengah badai kehidupan, ia tetap tegar dan penuh semangat. Keberhasilannya bukan hasil dari perjalanan yang mulus, melainkan dari ketekunan dan keyakinannya pada misi dakwah.

Mamah Dedeh bukan sekadar pendakwah kondang. Ia menjadi panutan bagi banyak orang yang mencari inspirasi dalam kehidupan. Dengan kecerdasan berbicara, kepedulian terhadap sesama, dan keteguhan dalam menghadapi cobaan, ia menjadi ikon kebaikan dan kearifan.

Melalui kisah inspiratifnya, Mamah Dedeh memberikan pencerahan bukan hanya pada hati yang haus akan spiritualitas, tetapi juga pada mereka yang tengah berjuang di kehidupan sehari-hari. Ia mengajarkan bahwa kebaikan dan cinta kasih adalah pondasi utama dalam memandu diri dan orang lain menuju kebahagiaan sejati.

Dengan karir dakwahnya yang gemilang, Mamah Dedeh bukan hanya menyinari dunia dengan cahaya keagamaan, tetapi juga dengan jejak kebaikan yang akan terus menginspirasi generasi-generasi mendatang. Kisah inspiratifnya menjadi cermin bagi kita semua bahwa setiap langkah kecil dan kebaikan hati dapat mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Reporter : Selvia Agustin