Petugas Gober Cipadung Kulon Ciptakan Solusi Pengolahan Sampah Organik
Maraknya Virus Rabies di Indonesia
Pentingnya Menjaga Waktu Tidur: Kunci untuk Kesehatan dan Produktivitas
Kunci Badan Sehat dengan Puasa Sunnah Senin Kamis
Manfaat Olahraga Berkuda Bagi Kesehatan dan Kepribadian
Stop Melewati Sarapan! Inilah Dampaknya bagi Tubuh
Mengenal Lebih Dekat Penyakit Diabetes
Pemakaman Pria Obesitas 300 Kg di TPU Menteng Pulo
Minum Air Putih, Hal Sederhana yang Sering Terlalaikan
2. Menjaga kesehatan sendi dan otot
3. Menurunkan berat badan
4. Memelihara kesehatan kulit
5. Menjaga konsentrasi
6. Menjaga kesehatan pencernaan
7. Mencegah batu ginjal
8. Mencegah Penyakit Kardiovaskular
9. Meningkatkan Stamina
Waspadai Cuaca Buruk di Bandung, Masyarakat Diminta untuk Siaga
Bahaya Penyakit Rabies, Tingkat Kematian Hampir 100%
Vokaloka.com - Penyakit rabies adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat. Gejala-gejala yang muncul pada penderita rabies seperti hydrophobia, kesulitan menelan, dan halusinasi. Pasien yang sudah mengalami gejala seperti ini memiliki tingkat kematian hampir 100% dalam kurun waktu 2 hingga 10 hari. Penting untuk segera mendapatkan vaksin rabies pada hari yang sama setelah tergigit oleh hewan seperti anjing, kera, dan kucing.
Penyakit rabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rabies. Virus ini biasanya masuk ke tubuh manusia melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, dan kera. Virus rabies menyerang sistem saraf pusat dan memicu gejala-gejala yang mematikan.
Gejala awal penyakit rabies seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Namun, gejala-gejala ini kemudian berkembang menjadi gejala yang lebih serius, seperti kesulitan menelan, hydrophobia, dan halusinasi. Penderita rabies juga mengalami dehidrasi dan rasa haus berlebih, namun ketika diberi air putih, otot tenggorokan akan menutup karena rasa sakit yang luar biasa saat menelan air bahkan air liur mereka sendiri.
Saat sudah mengalami gejala seperti hydrophobia, kesempatan untuk hidup kurang dari 0.01%. Hal ini dikarenakan virus rabies menolak segala cairan, sehingga pasien rabies terus mengeluarkan air liur dan menolak segala jenis cairan. Apabila penderita sudah memiliki gejala rabies, maka sudah tidak bisa tertolong.
Maka dari itu, sangat penting untuk segera mendapatkan vaksin rabies pada hari yang sama setelah tergigit oleh hewan yang terinfeksi virus rabies. BPJS juga memberikan suntikan vaksin ini secara gratis. Selain itu, menjauhi hewan liar atau anjing yang terlihat liar dan agresif serta memberi vaksinasi rabies pada hewan peliharaan juga merupakan langkah pencegahan yang efektif.
Menurut jurnal yang dipublikasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin rabies pada manusia telah terbukti efektif mencegah penyebaran virus rabies dan mengurangi angka kematian akibat penyakit ini. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya vaksinasi rabies dan tindakan pencegahan lainnya perlu ditingkatkan, terutama di daerah-daerah yang memiliki populasi hewan liar yang tinggi.
Rayza Fauzan/Vokaloka
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2018). Rabies. https://www.cdc.gov/rabies/index.html
- Rahman, S. A., & Undurraga, E. A. (2021). Rabies Vaccination Strategies for Pre- and Post-Exposure Prophylaxis.
Menurut Ahli, Durasi Tidur Siang yang Ideal Ketika Puasa Hanya 10-20 Menit
Vokaloka.com - Tidur siang saat berpuasa dapat menjadi hal yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, perlu diingat bahwa tidur siang hanya akan memberikan manfaat jika durasinya tidak berlebihan. Baru-baru ini, seorang ahli kesehatan dari Dubai mengatakan bahwa durasi tidur siang yang ideal saat berpuasa hanyalah sekitar 10-20 menit, yang dikenal sebagai power nap. Power nap ini bisa memberikan manfaat optimal bagi tubuh, terutama dalam mengembalikan energi dan fokus yang berkurang saat berpuasa di bulan Ramadan.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidur siang yang berlebihan bisa berdampak buruk pada tubuh. Dr. Fabrizio Facchini, Konsultan Paru dan Pakar Gangguan Tidur dan Pernafasan di Valiant Clinic mengatakan bahwa mengatur jadwal tidur merupakan kunci untuk menjaga jam biologis tetap stabil. “Mengatur jadwal tidur dan menaatinya adalah langkah pertama untuk menjaga jam biologis Anda tetap stabil, dan membiarkan diri Anda beristirahat dengan lebih baik,” katanya.
Para ahli lain juga setuju bahwa tidur siang lebih dari 20 menit dan kurang beraktivitas merupakan hal yang perlu dihindari selama berpuasa. Tidur siang yang berlebihan dapat membuat seseorang merasa lebih lelah dan mengganggu jadwal tidur, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas pekerjaan atau aktivitas lainnya.
Dalam menghadapi bulan puasa, mengatur pola tidur menjadi hal yang sangat penting. Dengan menjaga jadwal tidur yang stabil, seseorang akan merasa lebih segar dan fokus saat menjalankan aktivitas di siang hari. Selain itu, hindari tidur siang yang berlebihan dan kurang beraktivitas agar kesehatan tubuh tetap terjaga dan bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari.
Novaldy Akbar/Vokaloka
Rayza/Editor
Kementerian Kesehatan Menata Ulang Laboratorium Kesehatan di Indonesia
Kebiasaan yang Harus Kita Hindari Ketika Puasa
1. Tidak sahur
Makanan yang dikonsumsi selama sahur, ditabung sebagai energi untuk dipakai sepanjang hari dalam beraktivitas. Tidak sahur, artinya membiarkan lambung benar-benar kosong selama 15 hingga 16 jam. Kondisi yang bisa memicu berbagai masalah kesehatan, salah satunya maag.
Dan juga tahukah kamu, sesungguhnya dalam bersahur itu ada keutamaan, salah satunya terdapat keberkahan di dalamnya seperti dalam hadis berikut:
Anas bin Malik ra. berkata bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً
Artinya: "Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (Hr. Bukhari).
2. Tidur setelah sahur
3. Tidur sepanjang hari
Orang yang tidur seharian ketika berpuasa hukumnya memang sah, tidak batal. Hanya saja, tidur sepanjang hari saat berpuasa dapat mengurangi manfaat spiritual yang seharusnya diperoleh selama bulan Ramadhan. "Puasanya sah, tetapi pahalanya itu yang kosong," jelas Ustaz Abdul Somad.
4. Makan berlebihan saat berbuka
Total kalori yang dimakan dalam sehari tetap harus kita perhitungkan. Makan terlalu banyak, imbasnya bisa memicu terjadinya kenaikan berat badan. Makan berlebihan ketika berbuka, juga dapat membuat tubuh kita terasa lemas dan mengantuk. Karena jika mengantuk dikhawatirkan solat isya dan tarawih kita menjadi kurang khusyuk.
5. Tidak berolahraga
Ketika kita berpuasa, metabolisme di dalam tubuh jadi berubah. Sehingga perlu diseimbangkan dengan berolahraga. Karena olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga badan kita selalu sehat, dengan olahraga turut meningkatkan sensivitas insulin yang bisa mencegah penyakit.
Bahaya Tidur Setelah Sahur bagi Kesehatan
Namun karena hal itu sebagian besar orang mengalami siklus tidur yang terganggu karena harus bangun lebih awal untuk makan sahur. Nggak jarang juga banyak orang yang langsung memilih tidur lagi setelah makan sahur. Sebenernya, kebiasaan tidur setelah sahur harus diwaspadai.
Kembali tidur setelah kenyang makan saat sahur memang terasa nikmat. Apalagi kalau jeda waktu sebelum memulai aktivitasnya masih lama. Tidur setelah sahur ternyata dapat memberi efek negatif pada tubuh dan gejalanya juga dapat menganggu aktifitas puasa selama bulan ramadhan. Bukannya bermanfaat hal ini malah menjadi boomerang bagi kesehatan.
Ada beberapa bahaya tidur setelah sahur diantaranya.
- Pertama, menyebabkan asam lambung naik karena sistem pencernaan tidak memproses makanan dengan baik saat kita tidur dan akibatnya perut jadi terasa perih, melilit dan mual.
- Kedua, tidur setelah sahur bisa memicu Gerd yakni kondisi asam lambung yang naik ke kerongkongan pada saat berbaring sehingga asam lambung yang diproduksi dapat mengalir keatas dan menimbulkan nyeri hulu hati, mulut pahit, sendawa hingga mual dan muntah.
- Ketiga, dapat menimbulkan sembelit karena makanan akan tertahan lebih lama dilambung dan tidak dapat bergerak ke usus.
- Keempat, dalam jangka panjang kebiasaan tidur setelah sahur bisa meningkatkan risiko obesitas karena cenderung menyebabkan penimbunan lemak ditubuh. Sehingga tubuh membutuhkan waktu setidaknya 2 sampai 3 jam waktu untuk mencerna makanan yang baru dikonsumsi sebelum kembali tidur lagi, agar saluran pencernaan dapat mencerna makanannya secara optimal.