Lakukan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif, Bawaslu Jabar Ajak Mahasiswa Tingkatkan Partisipasi Warga di Pemilu 2024
ROMANTISME MASA KE PRESIDENAN SOEHARTO MENJELANG PILPRES 2024
Romantisme dimaknai sebagai sebuah kecenderungan
seseorang melihat sisi positif pada suatu peradaban di masa lalu yang jauh
berbeda dengan peradaban saat ini. Dalam sejarah juga romantisme sering
dianggap pandangan terhadap masa lalu yang berlarut-larut serta ingin membawa
kondisi baik di masa lalu ke masa sekarang.
Pemikiran romantisme ini muncul pada awal abad ke-19
dengan ditandai maraknya aksi apresiasi kepada tokoh-tokoh besar pada zaman
pertengahan di Eropa. Beberapa tokoh filsafat yang tergolong dalam romantisme
diantaranya Francois Auguste, Waltert Scott, Thomas Charlyle.
Saat ini Indonesia sedang menuju persiapan
penyelenggaraan Pilpres 2024. Terdapat tiga calon yang sudah diusung oleh
berbagai partai yaitu pasangan nomor urut 1 diduduki oleh Anies Baswedan dan
Muhaimin, sedangkan pasangan nomor urut 2 yaitu Prabowo dan Gibran, dan
pasangan nomor urut 3 adalah Ganjar dan Mahfud MD. Meskipun terdapat 3 calon
presiden yang hebat dengan berbekal pengalaman memimpin yang mumpuni namun
tidak dapat dipungkiri romantisasi masyarakat tetap muncul terhadap kembalinya
masa keemasan dari kepemimpinan Soeharto yang dimana perekonomian kian makmur
dengan segala bahan pokok dibandrol dengan harga terjangkau, bahan bakar yang
mujrah dan melimpah hal ini berbalik dengan kondisi yang terjadi pada saat ini
Nama :Nadhira Aqillahaya
Nim : 1205010128
Challenge and Response pada Upacara Adat Seren Taun di Kampung Sodong, Ciamis
Introduction
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan
terdiri dari berbagai suku yang memiliki budaya yang beragam. Namun
kesadaran nasionalisme, nilai-nilai budaya nasional, dan tradisi belum tertanam di benak masyarakat Indonesia.
Keadaan ini membuat nilai-nilai
keindonesiaan sampai ke akar-akarnya dan mencari sumbernya.
Di zaman modern, kearifan lokal semakin tertindas dan terlupakan.
Orang cenderung menganggap sesuatu yang diimpor dari peradaban Barat sebagai hal
yang modern. Menjadi modern adalah suatu keharusan agar bisa bersaing dengan
negara-negara modern di dunia. Modernitas adalah tujuannya. Meskipun tujuan
menjadi bangsa modern mungkin sama bagi seluruh umat manusia, namun cara
mencapainya mungkin berbeda dan hasil modernisasi juga mungkin berbeda.
Perbedaan modernitas merupakan warisan gagasan lokal yang telah ada di setiap
daerah selama berabad-abad.
Pembelajaran dasar-dasar cara berpikir lokal memberikan pemahaman
bersama tentang kehidupan berbangsa dengan cara berpikir lokal yang sangat
beragam. Hidup bersama di Indonesia memerlukan saling memahami kearifan lokal.
Memaksakan gagasan lokal tertentu kepada orang lain dapat dengan mudah
menimbulkan kesalahpahaman.
Masyarakat adat setempat mempunyai kewajiban untuk kembali pada
jati dirinya dengan menggali dan memaknai nilai-nilai luhur budaya yang ada
sebagai sumber kearifan lokal. Upaya ini
harus dilakukan untuk mengungkap makna substantif kearifan lokal. Oleh karena
itu, masyarakat harus mengembangkan kesadaran, integritas, seperangkat
nilai-nilai budaya yang luhur, dan mensosialisasikannya menjadi prinsip-prinsip
kehidupan yang bermartabat.
Dalam rangka menggali dan melestarikan nilai kearifan lokal,
masyarakat desa Sodong Tambaksari Ciamis, anggota masyarakat adat atau
komunitas Geger Sunten, melestarikan budaya tradisional yang merupakan adat
masyarakat setempat dengan cara menjalankan praktek-praktek adat, salah satunya
adalah “Seren Taun”.
Method
Manusia dalam hidup bermasyarakat banyak mendapatkan tantangan.
Dari setiap tantangan tersebut pasti akan menimbulkan respon, baik respon
positif maupun negatif seperti dikatakan oleh Arnold J. Toynbee seorang
sejarawan Inggris yang lahir tahun 1889, yang menggemparkan sejarah dunia
dengan karangannya: A Study Of History terdiri dari 12 jilid yang tebal.
Teori Toynbee didasarkan atas penyelidikan berbagai kebudayaan di dunia, yang
berpandangan bahwa kebudayaan akan berkembang dan mencapai puncaknya kemudian
akhirnya menghasilkan sesuatu yang gemilang. Kesimpulan dari teorinya adalah
bahwa dalam gerak sejarah tidak terdapat hukum tertentu yang menguasai dan
mengatur timbul tenggelamnya kebudayaan-kebudayaan dengan pasti.
Arnold J. Toynbee telah memperkenalkan sejarah dalam kaitan dengan
teori Challange and Response. Berdasarkan teori tersebut, budaya bisa
muncul karena tantangan dan respon antara manusia dan alam sekitarnya, serta
pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan oleh sebagian kecil pemilik kebudayaan.
Selain itu menurut Arnold J. Toynbee tantangan dan respon muncul akibat dari
adanya kausalitas baik dalam ide, wacana, maupun gerak.
Tantangan dan respons adalah teori mengenai dialektika sejarah dan
budaya akibat kausalitas dari adanya tantangan dan respons, baik dalam ide,
wacana, maupun gerakan. Gerak siklus sejarah (yang mengikuti proses
lahir-berkembang-runtuh) yang dirumuskan dalam teori Challenge and Response,
bahwa peradaban modern selanjutnya mengalami kehancuran karena ide
progresivisme bertentangan dengan hakekat nature (alam).
Teori ini mengatakan setiap gerakan sejarah timbul karena ada
rangsangan, sehingga akan muncul reaksi yang melahirkan perubahan. Rangsangan
ini cenderung dilakukan oleh segelintir orang yang dinamakan sebagai kelompok
minoritas dominan.
Pertumbuhan peradaban tergantung pada perilaku minoritas (elite)
kreatif. Seluruh tindakan sosial adalah kaya individu-individu pencipta, atau
terbanyak karya minoritas kreatif. Namun kebanyakan umat manusia cenderung
tetap terperosok dengan cara-cara hidup lama. Dengan pimpinan elite, peradaban
akan tumbuh melalui serentetan tanggapan yang berhasil menghadapi tantangan
yang berkelanjutan.
Research
Upacara seren taun merupakan acara penyerahan hasil bumi berupa
padi yang dihasilkan dalam kurun waktu satu tahun untuk disimpan ke dalam
lumbung, atau dalam bahasa Sunda disebut leuit. Adat seren taun ini
dilaksanakan oleh masyarakat Kampung
Sodong Kecamatan Tambaksari Kabupaten
Ciamis. Tradisi ini sudah berlangsung sejak masa Kerajaan Sunda.
Budaya yang masih tetap dipertahankan oleh masyarakat geger sunten
Kampung Sodong ini menunjukkan makna kebersamaan, menegakan kebenaran,
selamanya menggantungkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Falsafah yang menjadi
pegangannya “Tumut Dipitutur Sepuh, Taat dipituah rama”. Maksudnya
adalah tidak goyah dengan ketentuan adat yang sudah diamanatkan dari
leluhurnya, memegang teguh aturan adat walau banyak rintangan yang
menghalanginya. Sementara kondisi sosial keagamaan masyarakat Sodong Tambaksari
memeluk agama Islam. Adapun acara-acara adat yang biasa dilakukan, merupakan
warisan nenek moyang yang tidak bisa ditinggalkan demi mempertahankan budaya
leluhur yang dapat membangun karakter bangsa berupa nilai-nilai kearifan lokal
yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan.
Ritual adat seren taun di Kampung Sodong yang dimulai tahun 2003
ini, pada awalnya hanya berbentuk prosesi yang sederhana dan tertutup dalam
arti belum dikenal oleh masyarakat luas. Mulai tahun 2009 baru terbuka untuk
umum masyarakat luas sebagai tempat wisata dan sejarah adat sunda, bahkan
kalangan tokoh yang mempunyai perhatian terhadap adat masyarakat sunda pun
hadir dari berbagai kalangan dan berbagai daerah.
Dalam acara seren taun tersebut, rangkaian acaranya diawali dengan
beberapa sambutan dari pemerintahan, tokoh masyarakat dan dari ketua adat
sendiri. Setelah sambutan-sambutan, dilanjutkan dengan acara pokok seren taun.
Dengan dibarengi musik gamelan kesenian adat sunda setempat, prosesi acara adat
seren taun pun digelar. Hal yang paling penting dalam acara itu dan merupakan
ciri khusus adat seren taun di kampung
Sodong adalah apa yang disebut “Bentang Boeh Larang”. Dalam acara seren taun
itu kain putih yang ukuran 2 x 3 meter yang tidak dijait (seperti kain ihram)
dibentangkan oleh 6 perempuan, yang tetap diiringi musik dan do’a-do’a yang
dipanjatkan. Semua personil acara seren taun itu jumlahnya ada 17 orang.
Kain putih tersebut terus dibentangkan sampai acara selesai.
Dibelakangnya diikuti oleh pengikut perempuan juga yang membawa berbagai
makanan berupa bebetian. Tampak empat sasajen yang berisi berbagai hasil bumi
dihiasi dengan hiasan janur. Sasajen ini merupakan adeg-adeg dari pucuk,
kembang, buah, dan beuti. Sementara di sisi lainnya, sebuah kotak besar yang
merupakan leuit berukuran kecil tampak ditutupi oleh kain hitam. Leuit ini
dalam masyarakat adat, disebut juga Leuit Ratna Inten, Si Jimat atau Leuit Indung.
Leuit tersebut merupakan tempat untuk ngaruwat Pohaci. Di dalamnya
tersimpan dua jenis padi yang disebut pare indung yang ditutup dengan kain
putih dan pare abah yang ditutup dengan kain hitam. Kedua padi itu merupakan
benih unggulan hasil panen masyarkat yang diserahkan kepada ketua adat. Benih
yang sudah diberkati ini disimpan di dalam leuit untuk dijadikan bibit padi
untuk ditanam di musim tani berikutnya. Dalam acara tersebut ada juga prosesi
memercikan air ke arah kain, berdo’a sambil membakar kemenyan.
Setelah acara selesai dan prosesi adat telah sempurna, kain putih
tersebut dilipat dan disimpan lagi untuk acara adat tahun selanjutnya. Kemudian
semua yang hadir bergabung untuk menikmati makanan yang sudah disediakan. Tidak
ada pembatas antara semua yang hadir untuk sama-sama menikmati makanan, baik
yang dibawa masing-masing atau yang sudah disediakan oleh ketua adat sendiri.
Semua bergabung tidak ada pembatas, baik status sosial ataupun antara yang tua,
muda, anak-anak semua campur bergabung.
Selanjutnya, acara diteruskan pada malam hari dengan menggelar
pengajian berupa siraman rohani untuk masyarakat yang dipimpin oleh ulama
setempat atau mendatangkan dari luar daerah. Sehingga dalam rangkaian acara
adat seren taun di Kampung Sodong yang digelar dari siang sampai malam ada
semacam nilai keseimbangan antara budaya adat dan penanaman syariat Islam yang
disampaikan dari tokoh agama.
Makna dari Upacara Seren Taun adalah serah terima tahun lampau kepada tahun yang
akan datang, dan merupakan wahana syukuran kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
hasil panen yang dilaksanakan pada tahun terdahulu disertai harapan agar tahun
selanjutnya kehidupan pertanian akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Tradisi
ini sudah berlangsung sejak masa Kerajaan Sunda.
Dari semua keterangan di atas, intinya acara adat seren taun yang
dilaksanakan di daerah-daerah, khususnya Jawa Barat, walaupun ada kekhasan
masing-masing daerah, akan tetapi secara umum mempunyai maksud yang sama yaitu
sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt, atas nikmat yang telah diberikan
pada tahun yang lalu, dengan harapan pada tahun mendatang segala sesuatunya
akan lebih baik.
Dari setiap rangkaian upacara adat seren taun yang digelar oleh
masyarakat adat Kampung Sodong tersebut memiliki makna yang sangat dalam. Makna
itu adalah berupa nilai-nilai kearifan lokal yang bisa diaktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai kearifan lokal itu, di antaranya :
1.
Tanggung jawab
2.
Menjauhkan kesombongan
3.
Gotong royong
4.
Toleransi
5.
Tanda syukur
Analysis
Nilai kearifan lokal merupakan proses yang ditimbulkan dari hasil
pelaksanaan upacara adat seren taun. Dengan demikian challenge dan response
tersebut berinteraksi dan menunjukkan pola atau struktur tertentu dalam
perkembangannya.
Aktivitas budaya sebagai aktivitas fisik yang disadari, dimengerti,
dan direncanakan berkaitan sangat erat dengan nilai-nilai. Tidak saja
menciptakan nilai terhadap karya budaya, tetapi juga terikat oleh nilai-nilai,
baik nilai estetika, logika ataupun etika. Oleh karena itu, aktivitas budaya
dalam segala perwujudannya selalu memperhatikan nilai-nilai estetika, juga
tidak dapat mengabaikan nlai-nilai logika atau epistemologi dan tidak pula
melepaskan diri dari nilai etika, karena ia pada dasarnya merupakan proses
perwujudan nilai-nilai itu sendiri.
Aktivitas seni budaya pada masyarakat Adat seolah menjadi satu
kewajiban, sehingga rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh
tingginya keyakinan masyarakat akan nilai-nilai seni budaya yang terkandung di
dalamnya. Keanekaragaman budaya daerah merupakan potensi sosial yang dapat
membentuk karakter dan citra budaya pada
masing-masing daerah, serta merupakan bagian penting bagi pembentukan citra dan
identitas budaya suatu daerah.
Masyarakat kampung Sodong
Tambaksari Ciamis yang tergabung dalam komunitas masyarakat adat Geger Sunten
berusaha melestarikan kebudayaan tradisional yang merupakan adat masyarakat
setempat dengan menggelar upacara adat “Seren Taun” (mapag taun).
Discussion
Rangkaian acara adat seren taun itu sebagai upaya atau cara untuk
mempertahankan nilai kearifan lokal yang membentuk karakter bangsa yang
bermartabat. Dimana nilai-nilai tersebut di zaman sekarang ini sudah mulai
terlupakan dan ditinggalkan.
Dari acara adat seren taun yang diselenggarakan oleh masyarakat
adat Kampung Sodong Tambaksari Ciamis tersebut ada nilai-nilai kearifan lokal
yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya tanggung
jawab, menjauhkan kesombongan, saling menghormati/toleransi, gotong royong, dan
tanda syukur.
Dengan demikian, acara adat seren taun dalam budaya lokal
memerlukan peran generasi muda kita agar nilai dalam unsur kebudayaan yang ada
di Indonesia tetap melekat pada diri generasi muda kita agar tidak hilang suatu
ajaran yang bernilai positif pada kebudayaan yang ada di Indonesia dan
terimplementasikan dalam kehidupan konkret sehari-hari sehingga mampu merespons
dan menjawab arus zaman yang telah berubah.
Habib Ja'far, Cucu Nabi Masa Kini
Desa Sukapura Gelar Perlombaan Ngulas Buku Cerita
Desa Sukapura Adakan Lomba Balita Sehat
Lokakarya Pembuatan SOP Tataksana Balita Fokus Gizi dan Tumbuh Kembang di Aula Kelurahan Cisurupan
Lokakarya tersebut diawali dengan sambutan dari kepala kelurahan, Bapak Misbakhudin, yang menggarisbawahi pentingnya peran gizi dan tumbuh kembang dalam masa pertumbuhan anak. Para peserta didikatkan dengan presentasi dari dr. Anisa, seorang dokter spesialis anak, yang membahas pentingnya pola gizi seimbang dan stimulasi perkembangan pada balita.
Salah satu narasumber Dr. Anisa, menyampaikan, "Pemahaman yang baik tentang gizi dan perkembangan anak sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan optimal balita."
Menurut Ibu Wati, seorang ibu dari wilayah sekitar, "Saya merasa sangat terbantu dengan informasi yang saya peroleh hari ini. Saya akan menerapkan SOP yang saya pelajari untuk anak saya."
Selama acara, dilakukan pula demonstrasi serta workshop interaktif yang memungkinkan peserta untuk secara langsung terlibat dalam mempraktikkan SOP yang diajarkan.
Kepala Kelurahan Cisurupan, Pak Misbakhudin, menekankan, "Edukasi adalah kunci bagi perubahan yang berkelanjutan. Kami berharap lokakarya ini dapat memberi dampak positif bagi kesehatan balita di wilayah kami."
Lokakarya ini tidak hanya memberikan pemahaman, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran orang tua dan masyarakat dalam mengelola kesehatan balita dengan tepat.
Diharapkan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkala untuk terus mengedukasi masyarakat sekitar mengenai isu-isu kesehatan anak.
Selain itu, lokakarya ini juga menjadi platform bagi para peserta untuk saling bertukar pengalaman dan praktik terbaik terkait penanganan gizi dan tumbuh kembang anak. Beberapa orangtua juga berbagi kisah sukses mereka dalam menerapkan pola makan sehat dan merangsang perkembangan anak.
Acara ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama untuk menerapkan SOP yang telah dibuat dalam upaya meningkatkan kualitas gizi dan tumbuh kembang balita di Kelurahan Cisurupan. Para peserta juga mendapat sertifikat keikutsertaan sebagai pengakuan atas partisipasi mereka dalam lokakarya yang informatif dan bermanfaat.
Reporter: Triana Nurlaely
Aiptu Sahma Melaksanakan Giat Penyaluran Bantuan Sosial kepada Warga Masyarakat Sumbersari
Aiptu Sahma Melaksanakan Giat Monitoring Pendistribusian Bantuan Beras Dari Dispakan Kepada Warga Masyarakat Desa Sumbersari
Pasar Rakyat Sekaten Surakarta: Tetap Ramai Pengunjung, Jelang Penutupan.
Antusias warga lokal Solo maupun sekitarnya sampai pengunjung luar daerah pun masih ramai berdatangan dan meramaikan Pasar Rakyat Sekaten Surakarta jelang penutupan tanggal 8 Oktober 2023. Hal ini disebabkan masih banyak pula pedagang yang membuka gerainya untuk berjualan karena suasana dan antusias masyarakat yang masih tinggi. (7/8/2023)
Jika pada acara pembukaan dan beberapa pekan lalu ada acara live music dengan menghadirkan artis yang familiar di kalangan anak muda, maka pada pekan terakhir ini para pengunjung lebih tertarik pada jajanan yang masih dijajakan oleh para penjual.
Makanan yang tersedia memang banyak yang menggugah selera dari makanan ringan sampai makanan berat juga ada. Ragam minuman kekinian juga tersedia dengan berbagai varian rasa yang juga nikmat untuk disantap.
Beberapa makanan korea masih menjadi tujuan utama para pengunjung untuk tetap datang ke Pasar Rakyat Sekaten Surakarta walaupun pada hari menjelang penutupan acara tersebut.
Pedagang makanan yang masih ramai pembeli diantaranya Pedagang Korean food dengan berbagai varian rasa kuah yang mereka sediakan mulai dari yang pedas sampai yang original juga ada. Varian yang lengkap dan rasa yang nikmat membuat mereka tak sepi peminat.
Ada juga penjual jajanan korea lainnya seperti tanghulu, yaitu potongan buah yang ditusukkan pada tusuk sate dan dibalut dengan gula pasir yang sudah dijadikan caramel. Rasa buah yang variatif ada terutama rasa asam dipadukan dengan manisnya larutan caramel, membuka gerai makanan tersebut juga terpantau ramai pembeli.
"Nanti malam lebih ramai lagi ini, peminatnya mayoritas anak muda" Ujar Linda salah seorang pembeli Korean food.
Meskipun penutupan tinggal menghitung jam, euphoria acara Pasar Rakyat Sekaten ini tak sepi peminat. Warga Solo dan sekitarnya masih menikmati beberapa wahana pasar malam juga sebelum esok hari penutupan.
Kepala Dinas Dukcapil Turut Meninjau Perekaman KTP di Kecamatan Baleendah
Situ Cileunca Sebagai Bentuk Keindahan Tersembunyi Bentala
Siap Hadapi Bencana, Kelurahan Cipadung Wetan Adakan Kegiatan Sosialisasi
Menilik Profil Kantor Desa di Tjitjalengka
Afdeeling Tjitjalengka ini dipimpin oleh seorang patih yang kedudukannya berada di bawah bupati sebagai kedudukan tertinggi dalam pemerintahan pribumi. Adapun beberapa distrik yang terhimpun dalam Afdeeling Tjitjalengka ini terdiri dari Tjipeudjeuh, Madjalaya, Tjibanganten, Tjikemboelan, Tjitjalengka, dan Baloeboer Limbangan.
Cicalengka pada saat ini adalah kecamatan yang jauhnya 34 KM dari sebelah Timur Kota Bandung. Di kecamatan ini kamu bisa menemukan banyak hal dari mulai kuliner yang beragam sampai para petugas desa yang berseragam. Jika saja kamu mengunjungi Cicalengka dari arah Barat, maka mudah sekali untuk menemukan kantor Desa Cicalengka Kulon karena kantor desa ini tepat berada di samping Jl. Raya Barat Cicalengka No.279. Letak kantor yang berada di jalur strategis perhubungan darat antara jalan nasional dengan jalan provinsi sehingga membuka kemungkinan bahwa Desa Cicalengka Kulon dapat berkembang menjadi desa perkotaan.
Dahulu, Desa Cicalengka Kulon dan Desa Cicalengka Wetan secara bersama berada di bawah nama "Desa Cicalengka" (Desa induk) karena pada tanggal 19 November 1989 terjadi penataan wilayah antara dua desa tersebut. Hingga akhirnya Desa Cicalengka Kulon berdiri secara utuh pada tahun 1994 yang diresmikan oleh Bupati Bandung saat itu yang dijabat oleh H.U. Hatta Djatipermana. Selain itu, kantor desa ini pun merupakan asset dari hasil penataan wilayah di Kewedanaan Cicalengka dan Cikancung.
Nama dari Pemerintahan Desa ini tidak neko-neko karena cukup diambil dari letak geografis wilayah yang diembannya yaitu "Cicalengka Kulon". Kata "Kulon" sendiri merupakan bahasa Sunda yang memiliki arti "Barat". Desa Cicalengka Kulon memiliki luas keseluruhan kurang lebih 70,090000000000003 kilometer persegi dengan jumlah 10 RW dan 31 RT. Dari sejarah yang sudah dipaparkan maka terhitung sudah 29 tahun berdirinya desa ini dari awal kepemimpinannya hingga saat ini.
"Waktu awal kepemimpinan itu, sebutan untuk kepala desa itu masih sama aja sebagaimana sekarang dan Kades pertama itu adalah Bapak Asep Husni Hafid," tutur Ardilan, Kasi Pemerintahan.
Gedung kantor Desa Cicalengka Kulon terdiri dari dua lantai. Di lantai pertama digunakan sebagai fasilitas pelayanan untuk warga sedangkan di lantai kedua dijadikan sebagai ruang kerja perangkat desa. Pada bagian sampingnya terdapat balai desa yang seringkali dijumpai sebagai tempat pertemuan warga dengan Pemdes dalam beberapa kegiatan.
Penulis: Silmi Najmi Anzani
Untuk kebaikan POLRI, Polsek Ujung Berung Rutin Adakan Kegiatan Jum’at Curhat
Cegah Demam Berdarah, Kapolsek Ujung Berung Hadiri Kegiatan Penyerahan Bibit Nyamuk Wolbachia
Buka Stand Makanan, PKK Kelurahan Cipadung Ikut Meriahkan Acara BBKT
Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan puncak yaitu Bajidor yang sudah ditunggu-tunggu oleh penonton. Selain berbagai penampilan kesenian dan kebudayaan khas sunda acara ini juga diramaikan dengan adanya food court yang terdiri dari UMKM yang juga merupakan warga di Kelurahan Cipadung.
Acara BBKT Cipadung yang juga bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ini juga sekaligus menambah kekhidmatan keberlangsungan acara ini. Turut partisipasi juga dalam acara ini beberapa perwakilan dari Penggerak PKK Cipadung dengan berjualan Bersama UMKM untuk memeriahkan acara tahunan ini.
Antusias yang tinggi dari berbagai kalangan masyarakat Kelurahan Cipadung mulai dari anak-anak hingga dewasa menambah keseruan dan kemeriahan acara BBKT Cipadung 2023. Walaupun tahun ini tidak dihadirkan Guest Star seperti tahun lalu, hal ini tak menurunkan kadar antusiasme masyarakat Cipadung.
Acara berlangsung dari pagi hingga malam hari. Pagi hari diawali dengan kegiatan senam ibu-ibu pkk dn dilanjutkan dengan berbagai pertunjukkan seni terutama seni tari khas sunda. Walaupun sempat diwarnai sedikit kekacauan karena didapatkan beberapa penampil yang kesurupan. Namun hal ini bisa ditangani dengan sigap oleh panitia yang juga anggota karang taruna dan acara bisa dilanjutkan kembali.
Dalam penyelenggaraan BBKT kali ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Setiap tahunnya selalu menyediakan lahan dan kesempatan bagi UMKM yang ingin menjual produknya di acara tersebut. Wiwi selaku anggota Penggerak PKK Kelurahan Cipadung menuturkan bahwa diadakannya lahan bagi UMKM untuk ujuk produk adalah salah satu upaya dari kelurahan guna mensejahterakan UMKM setempat.
Acara-acara Kelurahan Cipadung memang sedang padat-padatnya menjelang akhir tahun. Semua bagian dari kelurahan ikut serta gotong-royong membantu satu sama lain dalam penuntasan proker.
Acara BBKT ini selain menghibur berupa penampilan kesenian namun juga memberikan hadiah atau doorprize bagi siapa saja yang bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan pembawa acara. Acara ini juga tak luput dari bantuan LINMAS yang bertugas mengamankan acara selama berlangsung.
Dengan diadakannya acara tahunan ini diharapkan bagi masyarakat agar sadar akan pentingnya menjalin silaturahmi sesama warga satu kelurahan. Dan memotivasi generasi selanjutnya untuk memandang pentingnya melestarikan budaya khas sunda.
Gerakan Peduli Anak Yatim (GELIAT): Sinari Masa Depan Mereka
Pertemuan Rutin PKK Desa Sukapura Bahas Evaluasi Kinerja
Puskesmas Ujung Berung Memimpin Inisiatif Pengurangan Sampah Plastik
VOKALOKA.COM, Bandung - Puskesmas Ujung berung telah mengambil inisiatif yang berarti dalam mengurangi dampak sampah plastik terhadap lingkungan dengan meluncurkan program pengurangan sampah plastik di masyarakat.
Dalam upaya ini, Puskesmas Ujung Berung bekerjasama dengan komunitas setempat dan pemerintah daerah untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya sampah plastik serta menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mendukung pengurangan sampah plastik. Salah satu kegiatan utama adalah mengajak warga untuk menggunakan kantong belanja kain yang dapat digunakan berulang kali sebagai alternatif terhadap kantong plastik sekali pakai.
Kepala Puskesmas Ujung berung Dr. Ibu Yesi, menyatakan, "Sampah plastik adalah masalah serius yang berdampak buruk pada kesehatan lingkungan dan manusia. Sebagai lembaga kesehatan, kami merasa penting untuk turut andil dalam mengurangi masalah ini."
Selain kampanye pengurangan penggunaan plastik, Puskesmas juga telah menyelenggarakan program pembersihan lingkungan di berbagai lokasi, seperti Pasar Ujung berung. Para warga dan sukarelawan bekerja sama dalam membersihkan sampah plastik dan menyadari pentingnya menjaga lingkungan yang bersih.
Komunitas sekitar dan berbagai lembaga non-pemerintah telah bergabung dalam upaya ini. Mereka juga mengorganisir lokakarya dan seminar tentang daur ulang dan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Program pengurangan sampah plastik di Puskesmas Ujung Berung diharapkan dapat menjadi contoh yang menginspirasi bagi lembaga kesehatan lainnya untuk mengambil tindakan serupa dalam upaya melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat.